Lifestyle

Tingkatkan Kualitas Diri, Ini Rekomendasi 7 Buku Nonfiksi Terbaik yang Wajib Dibaca

30 Jun 2022|Ade Irawan
Buku nonfiksiMembaca bisa bantu mengasah otak

Kalau kamu terbiasa membaca novel, buku nonfiksi mungkin terdengar membosankan. Buku nonfiksi sebenarnya asyik untuk dibaca dan tak kalah menyenangkan. Buku ini dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasanmu tentang suatu hal. Kamu juga bisa belajar sesuatu hal yang mungkin tidak kamu dapat di buku fiksi.

Salah satu buku nonfiksi yang bisa kamu baca adalah buku self-improvement atau pengembangan diri. Buku-buku semacam ini biasanya membahas topik tertentu sehingga bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Misalnya, topik tentang self-love, filosofi kehidupan, insecurity, parenting, dan sebagainya.

Alasan baca buku nonfiksi

Kalau kamu masih ragu untuk membaca buku nonfiksi, ketahui dulu yuk manfaat yang kamu dapat dengan membaca buku jenis ini.

1. Menambah pengetahuan dan wawasan

Secara umum, membaca buku akan membuat bertambahnya pengetahuan dan wawasan pembacanya. Buku adalah jendela dunia, termasuk buku nonfiksi. 

Kamu bisa belajar banyak hal dengan membaca buku nonfiksi, terutama informasi yang bersifat faktual. Ini karena buku nonfiksi ditulis berdasarkan data dan fakta.

2. Menambah kosakata

Membaca buku nonfiksi juga akan menambah pengetahuanmu soal kosakata. Ini tentu akan bermanfaat untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Kamu bisa memilih kata yang tepat sesuai situasi yang dihadapi saat berkomunikasi. 

Namun, jangan berpikir buku nonfiksi itu berat, sulit dipahami, dan banyak istilah membingungkan. Ada cukup banyak buku nonfiksi yang ditulis secara ringan dan cocok untuk anak muda.

BACA JUGA: 11 Buku Self Improvement Terbaik untuk Maksimalkan Potensi Dirimu

3. Meningkatkan kualitas diri

Manfaat ini terutama akan kamu dapat dengan membaca buku self-improvement. Dari buku nonfiksi semacam ini, kamu akan mendapat beragam informasi tentang cara berpikir dan menjadi pribadi yang lebih baik. Kamu bisa mendapat pandangan baru yang berguna untuk kehidupanmu. 

4. Mendapat inspirasi dan motivasi

Buku nonfiksi yang membahas tentang kisah hidup seseorang bisa membuatmu mendapat pelajaran berharga. 

Kamu bisa belajar tentang bagaimana mereka menjalani hidup dan jatuh bangun meraih cita-cita mereka. Kamu juga akan mendapat inspirasi dan motivasi dari pengalaman orang lain serta menerapkannya dalam kehidupanmu sendiri.

Baca juga: Genre Buku Bacaan Bagus yang Bisa Mengasah Otak

Rekomendasi buku nonfiksi

Bingung mencari buku nonfiksi yang asyik dibaca? Berikut ini rekomendasi 7 buku nonfiksi yang tak hanya menghibur dirimu yang gelisah akan hidup, tetapi juga mengubah pandangan dan pola pikirmu lebih baik

1

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

Buku nonfiksi sebuah seni untuk bersikap bodo amat

Buku karya Mark Manson ini merupakan buku nonfiksi terlaris versi New York Times dan Globe and Mail. 

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat berisi kiat-kiat menjalani hidup yang bahagia. Dalam buku self improvement ini, Manson mencoba membuka pikiran pembaca mengenai sikap masa bodoh terhadap hal-hal yang sebenarnya kurang penting. 

Kunci hidup yang bahagia adalah dengan tidak mempersoalkan hal-hal sepele dan mengutamakan prioritas dalam hidup. Maka, penting untuk menemukan apa yang layak dipedulikan dan fokus hanya pada hal tersebut. 

Tak hanya itu, memahami batasan diri dan menghadapi kenyataan dapat membuat seseorang menjalani hidup dengan bahagia

2

Atomic Habits

Buku nonfiksi atomic habits

Atomic Habits karya James Clear ini menjelaskan cara membangun kebiasaan baru untuk mencapai hidup yang lebih baik. 

Mengubah hidup tidak selalu dimulai dari hal besar. Sebuah perbuatan kecil dan sepele akan berdampak besar jika dilakukan secara konsisten hingga menjadi kebiasaan. Hal sederhana seperti bangun pagi lebih awal akan berefek positif dalam kehidupan jika dilakukan terus-menerus.

Buku nonfiksi ini cocok untuk kamu yang ingin mengubah dan meninggalkan kebiasaan buruk. Perubahan memang bisa dimulai dari sesuatu yang remeh. James Clear memberikan tips yang mudah diaplikasikan sehingga kamu akan termotivasi untuk berusaha membangun kebiasaan baru.

3

I Want to Die But I Want Eat Tteokpokki

Buku nonfiksi i want to die

Buku nonfiksi yang harus kamu baca berikutnya adalah I Want to Die But I Want to Eat Tteopokki. Ini merupakan buku karya Baek Se Hee, penulis asal Korea Selatan, yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadinya. 

Baek Se Hee membagikan kisahnya saat berjuang mengatasi distimia atau depresi berkepanjangan dan anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Buku ini berisi catatan pengobatannya dan bagaimana ia mengatasi depresi yang dialami hingga berhasil sembuh.

Judul buku ini sesuai dengan apa yang penulis alami. Ketika ia merasa sangat sedih dan hampa, ia justru tetap pergi jajan tteopokki (makanan khas Korea). Lewat kebiasaan tersebut ia ingin menyampaikan bahwa meskipun dalam keadaan terpuruk, ada hal-hal lain yang patut disyukuri. 

Buku ini menjadi buku nonfiksi terlaris di negaranya karena ditulis secara interaktif. Buku ini juga banyak disukai karena mengajak pembaca untuk bisa mencintai diri sendiri dan tidak memaksakan standar orang lain ke diri sendiri.

4

You Do You

Buku nonfiksi you do you

You Do You: Discovering Live Through Experiments & Self-Awareness dapat membantu kamu mengenali diri sendiri. Buku nonfiksi karya Fellexandro Ruby ini mengajak pembaca untuk berpikir tentang apa yang mereka sukai, kemampuan apa yang dimiliki, dan apa tujuan hidup mereka.

Untuk kamu yang tertarik dengan konsep ikigai, buku ini juga menjelaskan bagaimana seseorang menemukan  ikigai dalam dirinya dan mengembangkannya menjadi pekerjaan yang menghasilkan uang. Ikigai adalah istilah dari bahasa Jepang untuk prinsip hidup yang lebih bermakna. 

Selain itu, penulis juga memberikan contoh-contoh ikigai yang bisa ditiru dan tips mencapai tujuan dalam hidup kita.

5

Filosofi Teras

Buku nonfiksi filosofi teras

Buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring ini cocok untuk anak muda, khususnya milenial dan Gen Z, yang ingin menjadi pribadi tangguh dalam menjalani tantangan kehidupan.

Filosofi teras merupakan filsafat Yunani-Romawi Kuno yang disebut stoisisme atau filsafat stoa. Kata “teras” berasal dari kata “stoa” karena di masa dahulu filsafat ini diajarkan di teras berpilar.

Meskipun ajaran ini sudah ribuan tahun yang lalu, buku ini menjelaskan bagaimana filosofi teras relevan dengan situasi anak muda zaman sekarang. 

Filosofi teras mungkin terdengar berat dan rumit. Namun, buku ini memberikan penjabaran yang lebih mudah dipahami dan diadaptasi dalam situasi masa kini. Misalnya, tentang bagaimana mengurangi overthinking dan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, serta cara bersikap di media sosial.

6

Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?

Buku nonfiksi siapa yang datang ke pemakamanku

Buku karya Kim Sang Hyun ini berisikan sebuah cerita sederhana dan refleksi diri si penulis, yakni tentang bagaimana ia berusaha menjalani hidup dengan baik. 

Buku nonfiksi ini ditulis dengan bahasa yang ringan serta jujur. Lewat buku ini, penulis memberikan motivasi dan kekuatan kepada pembaca untuk menjalani hidup serta cara mengatasi masalah dan kekecewaan.

Buku ini tidak selalu memuat pemikiran yang mendalam. Namun, pembaca seolah memperoleh ketenangan dan kehangatan dari setiap tulisan yang sederhana. 

Meskipun judul bukunya menyebut kematian, buku ini justru membahas kehidupan. Hidup hanya sekali. Karena itu, penting untuk menjalani hidup dengan baik agar meninggalkan hal-hal baik tanpa penyesalan jika kematian datang.

7

Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa

Buku nonfiksi jika kita tak pernah jadi apa-apa

Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa merupakan buku tentang bagaimana mengatasi kegelisahan dan kekhawatiran tentang masa depan. Buku nonfiksi ini cocok untuk kamu yang sedang menghadapi kondisi di mana kenyataan tidak sesuai dengan harapan. 

Alvi Syahrin sebagai penulis mencoba mengajak pembaca untuk merenungi kehidupan melalui cerita pendek yang ringan dan dekat dengan anak muda.

Melalui cerita yang sederhana, penulis juga menyampaikan makna mendalam tentang kehidupan. Hidup terus berjalan meskipun seseorang mengalami kegagalan. Jangan sampai pula terjebak pada standar kesuksesan orang lain. 

Pada akhirnya, diri sendirilah yang merasakan kesuksesan dan kebahagiaan, bukan orang lain.

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email