Kuteks kuku dan penghapus kuteks adalah dua produk yang tidak bisa saling dipisahkan. Sebab, meski warna-warni kuteks dapat menghiasi kuku menjadi semakin cantik dan memesona, cat kuku hanya bersifat sementara.
Cara membersihkan kuteks di kuku yang sangat umum adalah dengan menggunakan aseton sebagai penghilang kuteks. Namun, tahukah kamu, masih banyak cara lain untuk membersihkan kuteks tanpa aseton, lho! Mau tahu apa saja? Simak uraian berikut.
Seiring waktu, kuteks dapat memudar atau terkelupas. Hal ini lantas menyebabkan warna kuku yang tidak lagi rapi dan seragam. Jikapun kuteks dapat bertahan hingga waktu yang lama, terkadang kita sendiri yang sudah keburu bosan dengan warna kuku yang itu-itu saja.
Dari segi kesehatan pun, kuteks kuku memang tidak disarankan untuk digunakan dalam waktu yang lama. Pasalnya, jika kuku terlalu lama dilapisi kuteks, zat pigmen (pewarna) di dalam kuteks dapat meresap ke beberapa lapisan kuku sehingga membuat kuku kering.
Kuku yang kering dapat menyebabkan kuku rapuh dan mudah patah. Jika terdapat celah akibat patahnya kuku, hal ini bisa mengundang tumbuhnya jamur, bakteri, dan kuman lainnya yang dapat berbahaya bagi kesehatan kuku.
Maka dari itu, sebaiknya kuku perlu dibersihkan dari kuteks jika sudah menempel cukup lama. Waktu yang wajar untuk penggunaan kuteks pada kuku adalah dua minggu lamanya. Setelah dua minggu, kamu dapat membersihkan kuteks di kuku agar hilang.
Dengan menghapus kuteks setelah penggunaan yang panjang, kuku dapat kembali bernapas. Jika ingin menggunakan kuteks lagi, sebaiknya dijeda selama dua minggu agar kuku dapat beristirahat. Dengan begitu, kuku akan tetap sehat meskipun sering memakai kuteks.
Cat kuku biasanya mengandung berbagai bahan kimia seperti resin, plasticizers, bahan pembentuk film yang bisa menutup kuku (film formers) dan pigmen warna. Semua bahan tersebut membuat kuteks cepat mengering dan bertahan lama pada kuku.
Namun, berbagai bahan kimia yang ada pada kuteks juga tidak mudah untuk dihilangkan. Perlu cara dan larutan khusus untuk membersihkan kuteks di kuku. Untuk alasan itulah penghapus kuteks hadir.
Secara umum, penghapus kuteks terbagi ke dalam dua kategori besar, yakni aseton dan nonaseton. Kedua jenis penghilang kuteks tersebut dapat menghapus cat kuku dengan baik, namun tentu saja terdapat perbedaan di antara keduanya.
Aseton adalah salah satu jenis pelarut yang bekerja dengan memecah atau melarutkan bahan-bahan kimia dalam kuteks. Penggunaan aseton dianggap sebagai cara menghilangkan kuteks di kuku dengan cepat.
Meski dianggap paling efektif dalam menghapus cat kuku, aseton mengandung sejumlah bahan kimia yang kuat. Sering kali, bukan hanya lapisan kuteks yang terhapus namun juga lapisan minyak alami pada kulit bisa ikut hilang. Itulah mengapa jika sudah menggunakan aseton, kuku sering terlihat putih. Hal ini menandakan bahwa kuku mengalami kekeringan.
Tak hanya kuku, kutikula dan kulit di sekitar kuku pun bisa bertambah kering. Oleh sebab itu, jangan sering-sering atau terlalu banyak menggunakan aseton. Jika kamu sering menggunakan cat kuku, sebaiknya tidak memilih aseton sebagai penghapus kuteks rutin. Bagi kamu yang memiliki kuku kering dan rapuh sebaiknya juga menjauhi pemakaian aseton.
Penggunaan aseton lebih disarankan pada kuku yang jarang menggunakan kuteks, saat hendak menghapus kuteks berwarna gelap, atau menghapus cat kuku semi permanen.
Agar kuku tetap sehat dan terlindungi saat menggunakan aseton, kamu bisa ikuti cara berikut:
Penghilang kuteks nonaseton adalah jenis penghapus kuteks dengan bahan pelarut yang lebih ringan dari aseton, seperti ethyl acetate, isopropyl alcohol dan propylene carbonate. Selain itu, larutan penghilang kuteks nonaseton juga biasanya dilengkapi dengan gliserin, panthenol, atau minyak kedelai untuk mengurangi efek kering saat menghapus kutek.
Penghapus kuteks nonaseton sangat dianjurkan bagi kamu yang rutin menggunakan cat kuku atau memiliki kuku dan kulit yang sensitif.
Sayangnya, dengan tidak adanya aseton, larutan pembersih kutek ini terkadang kurang efektif atau tidak bisa menghapus kuteks dengan cepat seperti aseton. Apalagi jika digunakan pada kuteks yang berwarna gelap. Jadi, kamu perlu sedikit bersabar saat menggunakan produk ini.
Cara membersihkan kuku dengan penghapus kuteks nonaseton yang tersedia di pasaran dapat bervariasi tergantung produknya. Namun pada umumnya kamu dapat merendam kapas dalam penghapus kuteks nonaseton lalu oleskan ke permukaan kuku. Bersihkan kuku sampai cat kuku hilang.
Beberapa produk penghapus kuku nonaseton juga tersedia dalam kemasan jar berisi busa yang sudah dibasahi dengan cairan penghilang kuteks. Jadi kamu tinggal mencelupkan jari ke dalam busa tersebut dan putar jari hingga kuteks hilang. Cara ini lebih praktis dan tidak membutuhkan banyak kapas atau tisu.
Selain menggunakan produk penghapus kuteks yang dijual khusus oleh brand kosmetik, ternyata beberapa bahan alam serta produk rumah tangga yang ada di sekitar kita pun dapat digunakan sebagai pembersih kuteks alami.
Bukan saja bisa dijadikan pembersih kuteks tanpa aseton, beberapa produk tersebut juga tidak mengandung alkohol, berikut di antaranya:
Tidak hanya untuk rambut, ternyata hair spray juga bisa digunakan untuk menghilangkan kuteks di kuku.
Cara menghapus kuteks dengan hair spray:
Minyak bayi atau baby oil juga bisa membantu menghilangkan kuteks pada kuku.
Cara menghilangkan kuteks dengan baby oil:
Siapa sangka pasta gigi juga bisa membantu membersihkan kuteks dari kuku.
Cara membersihkan kuteks dengan pasta gigi:
Hidrogen peroksida adalah jenis antiseptik ringan yang bisa kamu gunakan untuk membersihkan kuteks di kuku. Untuk menggunakannya, kamu bisa lakukan cara berikut:
Jika kamu memiliki kulit dan kuku yang sangat sensitif, ada baiknya menggunakan bahan alam yang dapat membersihkan kutek. Irisan lemon bisa jadi pembersih kuteks alami yang cukup ampuh membersihkan kuku.
Cara menghilangkan kuteks tanpa alkohol dengan menggunakan lemon:
Selain lemon, kombinasi vinegar atau cuka dan air jeruk juga bisa menjadi larutan pembersih kuteks alami.
cara membersihkan kuteks tanpa alkohol dengan cuka dan air jeruk:
Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/why-you-should-give-your-toenails-a-break-from-polish/#
Diakses pada 4 Juli 2022
Self. https://www.self.com/story/to-acetone-or-not-the-healthie
Diakses pada 4 Juli 2022
Martha Stewart. https://www.marthastewart.com/8074456/acetone-based-nail-polish-safety
Diakses pada 4 Juli 2022
Byrdie. https://www.byrdie.com/how-to-remove-nail-polish-without-nail-polish-remover
Diakses pada 4 Juli 2022
Bustle. https://www.bustle.com/p/the-4-best-non-acetone-nail-polish-remover-8311986
Diakses pada 4 Juli 2022
Healthline. https://www.healthline.com/health/how-to-remove-nail-polish#diy-removers
Diakses pada 4 Juli 2022