Zellweger spectrum disorders (ZSD) adalah sekumpulan penyakit genetik yang menyebabkan tubuh penderitanya tidak dapat memproduksi peroxisome dengan baik. Peroxisome merupakan bagian penting dalam sel tubuh yang membantu proses produksi energi dan lemak serta menghancurkan toksin atau racun.
ZSD terjadi saat peroxisome dalam sel tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan normal. Kondisi ini berpengaruh terutama terhadap otak, urat saraf, tulang, hati, jantung, dan ginjal.
Zellweger spectrum disorders memiliki banyak jenis berdasarkan tingkat keparahannya. Jenis ZSD yang paling parah disebut Zellweger syndrome, sementara ZSD dengan tingkat keparahan menegah disebut neonatal adrenoleukodystrophy, dan jenis yang tergolong ringan disebut infantile Refsum disease.
Zellweger spectrum disorders sering kali berujung pada komplikasi yang mengancam nyawa penderitanya saat masa kanak-kanak. Tetapi, beberapa penderita dari Zellweger spectrum disorders dengan gejala yang ringan dapat mencapai usia dewasa.
Berdasarkan jenisnya, gejala Zellweger spectrum disorders meliputi:
Zellweger syndrome
Zellweger syndrome, jenis Zellweger spectrum disorders umumnya ditandai dengan karakteristik fisik yang khas, antara lain:
Selain gejala-gejala di atas, ada pula gejala lain yang dapat muncul yaitu:
Neonatal adrenoleukodystrophy
Gejala neonatal adrenoleukodystrophy biasanya muncul sejak penderitanya dilahirkan atau saat masa kanak-kanak. Meski demikian, penyakit ini biasanya tidak bisa langsung dideteksi. Gejala-gejala yang muncul dapat meliputi:
Infantile Refsum disease
Penderita infantile Refsum disease atau jenis yang tergolong ringan dari Zellweger spectrum disorders dapat mengalami gejala-gejala berikut:
Zellweger spectrum disorders disebabkan oleh mutasi pada salah satu dari 13 gen yang berperan dalam pembentukan serta jalannya fungsi peroxisome (peroxisome biogenesis). Ke-13 gen ini mengandung instruksi pembuatan protein yang disebut peroxin, protein yang penting dalam proses pertumbuhan peroxisome.
Sekitar 61% penderita Zellweger spectrum disorders mengalami mutasi pada gen peroxisome biogenesis faktor 1 atau PEX1. Selain gen tersebut, gen lain yang dapat menyebabkan Zellweger spectrum disorders adalah PEX2, PEX3, PEX5, PEX6, PEX10, PEX11, PEX12, PEX13, PEX14, PEX16, PEX19, dan?PEX26.
Peroxisome sendiri adalah sekumpulan struktur yang diikat dengan membran di dalam sitoplasma (cairan kental di dalam dinding sel). Peroxisome memiliki peran penting dalam berbagai proses kimiawi yang menopang fungsi tubuh, dan dapat ditemui pada hampir semua jenis sel dalam tubuh.
Beberapa sel tubuh memiliki jumlah peroxisome dengan jumlah yang tak lebih dari 100, tetapi sel tubuh lain dapat berjumlah 1000 lebih. Peroxisome berukuran lebih besar dan jumlahnya lebih banyak di dalam ginjal dan hati.
Beberapa proses kimiawi di mana peroxisome memiliki peran yang penting yaitu proses metabolisme asam lemak dan produksi beberapa jenis lipid yang penting bagi sistem saraf atau pencernaan tubuh. Karenanya, peroxisome merupakan bagian penting dari sistem pembuangan tubuh, dan membantu pertumbuhan dan fungsi dari otak serta sistem saraf pusat.
Peroxisome yang terganggu fungsinya dapat menyebabkan berbagai masalah dalam tubuh. Contohnya, penumpukan VLCFA (very long chain fatty acids) dalam sel organ tertentu. Kondisi ini dapat disebabkan karena kurangnya kadar enzim yang diproduksi oleh peroxisome dalam tubuh.
Zellweger spectrum disorders diwariskan lewat pola autosomal resesif. Pada pola ini, seorang anak mewarisi 1 gen yang bermutasi dari masing-masing orangtuanya. Kemungkinan lainnya, anak tersebut akan mewarisi 1 gen yang bermutasi dan 1 gen normal dari masing-masing orangtua dan menjadi pembawa (carrier) yang akan mewariskan gen bermutasi tersebut ke keturunan selanjutnya.
Baca juga: Mengenal Pengertian Genetika dan Berbagai Penyakitnya
Faktor risiko Zellweger Spectrum Disorders
Keturunan merupakan faktor yang meningkatkan risiko seseorang menjadi penderita Zellweger spectrum disorders karena penyakit ini merupakan penyakit yang diwariskan.
Risiko seorang anak menjadi penderita karena mewarisi 1 gen yang bermutasi dari masing-masing orangtuanya sebesar 25%. Sementara risiko seorang anak hanya menjadi carrier sebesar 50%.
Dokter akan mendiagnosis Zellweger spectrum disorders lewat pemeriksaan klinis menyeluruh, yang terdiri dari pemeriksaan fisik pasien kemudian uji lab terhadap sampel-sampel yang diambil dari pasien. Dokter juga akan memeriksa riwayat medis pasien dan keluarganya.
Salah satu pertanda dari penyakit ini adalah ketidaknormalan pada peroxisome, yang dapat dilihat lewat cairan tubuh seperti darah, urine, atau keringat. Ketidaknormalan yang dapat terdeteksi yaitu VLCFA (very long chain fatty acids) pada banyak jaringan atau sel tubuh.
Selain tes darah atau tes urine, prosedur lain yang sering digunakan dokter untuk mendiagnosis Zellweger spectrum disorders meliputi:
Baca jawaban dokter: Apakah setiap orang wajib melakukan skrining genetik?
Advertisement
Pengobatan terhadap Zellweger spectrum disorders memerlukan beberapa spesialis kesehatan agar penyakit ini dapat ditangani secara sistematis dan juga komprehensif. Beberapa metode pengobatan yang disarankan dokter yaitu:
Komplikasi Zellweger Spectrum Disorders
Zellweger spectrum disorders dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain yaitu:
Baca juga: Penyakit Genetik Bukan Kiamat, Hidup Tetap Bisa Berkualitas
Tidak diketahui cara untuk mencegah Zellweger spectrum disorders karena penyakit ini disebabkan oleh mutasi genetik. Orang-orang dengan riwayat keluarga sebagai penderita salah satu jenis dari Zellweger spectrum disorders disarankan untuk melakukan konseling genetik.
Jika Anda atau istri Anda sedang mengandung, disarankan untuk melakukan konseling genetik dengan ahli genetik. Ahli genetik dapat membantu mengevaluasi risiko Anda menurunkan suatu penyakit ke anak cucu Anda.
Jika anak Anda menampakkan gejala-gejala dari Zellweger spectrum disorders, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis Zellweger spectrum disorders agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved