Williams syndrome, juga disebut sindrom Williams-Beuren adalah kelainan genetik yang langka yang menyebabkan berbagai masalah perkembangan pada penderitanya. Hal ini dapat mencakup masalah jantung dan pembuluh darah, masalah muskuloskeletal, dan ketidakmampuan belajar.
Menurut Asosiasi Williams syndrome, angka kejadian sindrom William berkisar pada sekitar 1 dari 10.000 orang. Meskipun merupakan penyakit genetik, seseorang dapat dilahirkan dengan Williams syndrome tanpa memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tersebut.
Anak-anak yang menderita Williams syndrome membutuhkan penanganan medis sepanjang hidup mereka. Namun dengan perawatan yang tepat, mereka bisa tetap sehat dan berprestasi di sekolah.
Tanda dan gejala Williams syndrome dapat meliputi:
1. Karakteristik fisik Williams syndrome
Penderita sindrom Williams memiliki karakteristik fisik khas yang sudah terlihat saat anak dilahirkan, termasuk:
2. Gejala klinis Williams syndrome
Sindrom Williams dapat menyebabkan gejala dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Tidak semua orang dengan sindrom Williams akan memiliki gejala yang sama.
Gejala sindrom Williams meliputi:
3. Keterlambatan perkembangan
Williams syndrome juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan pada anak-anak sehingga mereka melewatkan tonggak perkembangan yang seharusnya dicapai saat anak mencapai usia tertentu.
Tonggak perkembangan menunjukkan bagaimana anak berpikir, belajar, berbicara, bermain, bergerak, dan berperilaku. Williams syndrome dapat menyebabkan kondisi berikut:
Penyebab Williams syndrome adalah terjadinya deletion atau hilangnya sejumlah genetik pada kromosom 7. Para peneliti mengungkapkan terdapat 25-27 gen yang hilang pada pasien Williams syndrome, di antaranya adalah gen ELN, GTF2I, GTF2IRD1, dan LIMK1.
Hilangnya gen ELN dikaitkan dengan kelainan jaringan ikat dan penyakit kardiovaskular (khususnya stenosis aorta supravalvular) yang ditemukan pada banyak orang dengan penyakit ini.
Sementara itu, suatu studi menunjukkan bahwa hilangnya gen GTF2I, GTF2IRD1, LIMK1 dan gen lain yang belum diidentifikasi dapat menjadi penyebab dari karakteristik fisik khas dan gangguan perkembangan pada penderita Williams syndrome.
Para peneliti juga meyakini bahwa ada atau tidak adanya gen NCF1 pada kromosom 7 berdampak pada risiko pengembangan hipertensi pada pasien sindrom Williams.
Sebagian besar kasus sindrom Williams tidak diwariskan. Perubahan pada kromosom biasanya terjadi sebagai peristiwa acak selama pembentukan sel-sel reproduksi (sel telur atau sperma) pada orang tua pasien.
Oleh karena itu, Williams syndrome sering kali menimpa anak yang tidak memiliki riwayat Williams syndrome dalam keluarga mereka. Namun, seorang anak memiliki risiko 50% untuk mengalami sindrom Williams jika dilahirkan dari orang tua yang bersifat carrier (memiliki gen yang bermasalah tapi tidak menderita penyakit tersebut).
Baca juga: Mengenal Pengertian Genetika dan Berbagai Penyakitnya
Williams syndrome biasanya didiagnosis ketika anak masih bayi atau pada awal masa kanak-kanak. Jika dokter mencurigai anak Anda menderita sindrom Williams, mereka akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap, diikuti dengan tes genetik, yaitu tes darah yang dapat mengidentifikasi perubahan pada gen.
Sering kali, dokter juga akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang untuk mengkonfirmasi diagnosis dan memeriksa gejala yang muncul akibat kondisi tersebut, di antaranya:
Advertisement
Belum ada obat khusus yang dapat mengobati Williams syndrome. Perawatan sindrom Williams akan berfokus pada penanganan gejalanya. Oleh karena itu, pengobatan William syndrome biasanya membutuhkan banyak dokter spesialis seperti spesialis jantung, endokrinologi, saluran pencernaan, mata, ahli gizi, psikolog, terapis bicara dan bahasa, terapis okupasi, dan terapis fisioterapi.
Perawatan yang diberikan pada pasien William syndrome dapat meliputi:
Jika tidak ditangani dengan baik, gejala-gejala William syndrome dapat mengakibatkan komplikasi berupa:
Baca jawaban dokter: Apakah retardasi mental berbahaya bagi kesehatan?
Karena sindrom Williams adalah kondisi genetik yang disebabkan oleh perubahan kromosom dan umumnya tidak diwariskan dari orang tua, biasanya tidak ada cara untuk mencegahnya.
Bagi orangtua yang memiliki risiko William syndrome (memiliki orangtua atau keluarga dengan sindrom Williams) dan berencana untuk memiliki keturunan, Anda dapat melakukan konseling genetik.
Konseling genetik dapat memprediksi peluang Anda untuk menurunkan William syndrom pada anak Anda dan penanganan selanjutnya.
Berkonsultasilah pada dokter jika anak Anda menunjukkan tanda dan gejala Williams syndrome.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis Williams syndrome agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved