Sindrom Waardenburg adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan perubahan warna warna kulit, rambut, dan mata. Angka kejadiannya berkisar antara 1 dari 40.000 orang di dunia
Istilah sindrom Waardenburg diambil dari nama seorang dokter asal Belanda, yaitu D.J. Waardenburg. Sindrom ini diketahui dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan dari semua latar belakang etnis akibat mutasi gen.
Berdasarkan karakteristik fisik berubah dan mutasi genetik yang dialami, sindrom Waardenburg diklasifikasikan menjadi 4 subtipe, yakni tipe 1, 2, 3, dan 4. Setidaknya ada 6 jenis gen bermutasi yang dapat menjadi penyebab Sindrom Waardenburg. Gen yang bermutasi ini dapat diwariskan paling sering secara autosomal dominan, namun bisa juga secara resesif autosomal.
Tidak seperti kelainan genetik lainnya, kebanyakan kasus Sindrom Waardenburg tidak memengaruhi umur harapan hidup. Namun ciri-ciri fisik yang terpengaruh oleh kondisi tersebut, seperti perubahan warna kulit atau bentuk wajah yang tak lazim akan dimiliki seumur hidup.
Perawatan Sindrom Waardenburg akan bergantung pada gejala spesifik yang terjadi pada masing-masing individu.
Baca juga: Waspadai Berbagai Penyakit yang Dapat Diturunkan pada Keturunan
Setiap tipe sindrom Waardenburg punya ciri khas masing-masing. Akan tetapi, secara umum, gejala dari sindrom Waaderburg, antara lain:
Untuk lebih jelasnya, berikut ini gejala masing-masing sindrom Waardenburg berdasarkan tipenya:
1. Sindrom Waardenburg tipe 1
Ciri-ciri sindrom Waardenburg tipe 1, antara lain:
2. Sindrom Waardenburg tipe 2
Pada penderita sindrom Waardenburg tipe 2, gangguan pendengaran lebih sering terjadi, dibandingkan tipe 1. Sekitar 50% penderita sindrom Waardenburg tipe 2 mengalami gangguan pendengaran. Selain itu, mereka juga akan mengalami perubahan pigmen rambut, kulit, dan mata.
3. Sindrom Waardenburg tipe 3
Ciri-ciri sindrom Waardenburg tipe 3 mirip dengan tipe 1 dan 2. Namun, sindrom Waardenburg tipe 3, yang juga disebut Klein-Waardenburg ini, dianggap paling mencolok.
Beberapa tanda sindrom Waardenburg tipe 3, antara lain:
4. Sindrom Waardenburg tipe 4
Sindrom Waardenburg tipe keempat menyebabkan perubahan pigmentasi dan bisa mengakibatkan gangguan pendengaran. Biasanya, penderita sindrom Waardenburg tipe keempat ini, juga mengidap penyakit Hirschprung, yang mengakibatkan penyumbatan usus besar dan sembelit parah.
Baca juga: Kenali Tahap Pendengaran Bayi Baru Lahir, Orang Tua Wajib Paham!
Sindrom Waardenburg disebabkan oleh kelainan genetik, karena adanya mutasi genetik, terutama pada gen EDN3, EDNRB, MITF, PAX3, SNAI2, dan SOX10.
Setiap gen yang mengalami mutasi, dapat memengaruhi munculnya tipe-tipe sindrom Waardenburg. Misalnya, sindrom Waardenburg tipe 1 dan 3, disebabkan oleh mutasi gen PAX3. Kemudian tipe 2, diakibatkan oleh mutasi gen MITF dan SNAI2. Terakhir, sindrom Waardenburg tipe keempat disebabkan oleh mutasi gen SOX10, EDN3, dan EDNRB.
Beberapa gen tersebut bertanggung jawab dalam pembentukan dan perkembangan beberapa sel dalam tubuh, termasuk sel yang memproduksi pigmen bernama melanosit.
Melanosit berfungsi untuk menciptakan pigmen bernama melanin, yang berkontribusi pada warna kulit, rambut, mata, dan berperan penting dalam fungsi pendengaran. Oleh karena itu, mutasi gen yang terjadi pada penderita sindrom Waardenburg akan mengganggu fungsi dari melanosit, sehingga berbagai gejala pun bisa muncul.
Sindrom Waardenburg diwariskan secara turun-temurun. Jika orang tua memiliki salinan gen bermutasi yang menyebabkan sindrom Waardenburg, anak-anak mereka akan berisiko mengalami sindrom ini.
Orang tua dengan sindrom Waardenburg memiliki peluang 50 persen untuk mewariskan gen tersebut kepada anak-anak mereka. Sebab, kebanyakan sindrom Waardenburg diwariskan melalui pola autosomal dominan, yakni ketika hanya salah satu dari orang tua memiliki salinan gen yang bermutasi.
Pada beberapa kasus sindrom Waardenburg tipe II dan tipe IV, anak yang diwarisi gen bermutasi ini bisa saja tidak mengalami sindrom Waardenburg. Mereka mungkin menjadi carrier alias pembawa sifat untuk diteruskan kepada keturunan selanjutnya (resesif autosomal).
Dalam kasus yang jarang terjadi, mutasi yang menyebabkan sindrom Waardenburg terjadi secara spontan.
Sindrom Waardenburg dapat didiagnosis pada saat anak baru dilahirkan atau pada usia awal kelahiran. Meski dalam beberapa kasus, kondisi ini juga dapat baru terdiagnosis pada usia lanjut.
Bayi yang lahir dengan sindrom Waardenburg mungkin mengalami gangguan pendengaran dan secara jelas memperlihatkan ciri sindrom Waardenburg yang jelas pada rambut dan kulitnya. Namun, jika gejalanya ringan, kondisi ini bisa tidak terdiagnosis kecuali anggota keluarga lain didiagnosis dan semua anggota keluarga diperiksa.
Sindrom Waardenburg dapat didiagnosis berdasarkan evaluasi klinis menyeluruh, identifikasi temuan fisik yang khas, riwayat lengkap pasien dan keluarga, dan berbagai pemeriksaan, yang terdiri atas:
Baca jawaban dokter: Apakah setiap orangtua wajib melakukan skrining genetik?
Advertisement
Kebanyakan penderita sindrom Waardenburg bisa menjalani hidup normal layaknya orang pada umumnya. Namun, perubahan fisik dan gejala yang muncul membutuhkan perawatan agar tidak semakin parah.
Beberapa pengobatan dan penanganan gejala sindrom Waardenburg meliputi:
Selain itu, para penderita sindrom Waardenburg juga bisa mengalami penurunan rasa percaya diri. Itulah sebabnya mereka disarankan untuk bergabung dalam kelompok dukungan, memperoleh dukungan keluarga, hingga mencari berbagai informasi kredibel terkait sindrom Waardenburg itu sendiri.
Sindrom Waardenburg dapat menyebabkan beberapa kemungkinan komplikasi, seperti:
Hingga saat ini, belum diketahui cara pasti untuk mencegah sindrom Waardenburg mengingat ini adalah penyakit keturunan. Anda bisa mencoba melakukan skrining pranikah untuk mengetahui apakah Anda memiliki mutasi gen tersebut atau tidak.
Jika berisiko tinggi untuk mempunyai anak dengan kelainan ini, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis genetik saat berencana memiliki keturunan.
Konsultasikanlah pada dokter apabila anak Anda menunjukkan gejala yang mengarah pada sindrom Waardenburg, terutama jika Anda memiliki faktor risikonya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis sindrom Waardenburg agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved