17 Jan 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Vulvodinia paling sering terjadi pada wanita berusia 18-25 tahun
Vulvodinia (vulvodynia) adalah rasa sakit yang muncul di sekitar vulva, yakni bagian luar vagina. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit, terbakar, dan iritasi yang dapat terjadi dalam jangka waktu berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Kondisi ini dapat terjadi pada wanita dari usia berapa pun, tapi paling sering terjadi pada mereka yang berusia 18-25 tahun.
Menilik anatominya, vulva vagina terdiri atas:
Berdasarkan lokasi timbulnya gejala, terdapat dua jenis vulvodinia, yaitu:
Rasa sakit yang muncul juga bisa menyebabkan disfungsi seksual dan dapat berdampak negatif pada kualitas hidup wanita, seperti kesulitan duduk atau berbaring.
Penyebab penyakit ini tidak dapat langsung diidentifikasi, banyak dari kasus vulvodinia yang tidak ada hubungannya dengan infeksi atau kelainan kulit.
Oleh karena itu, jika Anda merasakan tanda-tanda vulvodynia, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan penyebabnya dan mendapatkan perawatan lebih dini.
Beberapa gejala vulvodinia yang dapat terjadi meliputi:
Gejala vulvodynia mungkin terjadi terus menerus atau mungkin hilang timbul. Gejalanya dapat muncul dan berhenti tanpa dipicu apa pun, atau mungkin terjadi hanya ketika area tersebut disentuh.
Penyebab dari vulvodinia sulit untuk diketahui dengan pasti. Namun, ada banyak penyebab yang dicurigai memicu kondisi ini, antara lain:
Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya vulvodynia, antara lain:
Dalam mendiagnosis kondisi ini, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan berikut, di antaranya:
1. Tanya jawab
Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang gejala yang dirasakan dan riwayat kesehatan pasien dan keluarga.
2. Pemeriksaan fisik, termasuk:
3. Pemeriksaan infeksi
Pemeriksaan infeksi dari sampel usap (swab) dan cairan vagina berguna untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab nyeri akibat infeksi atau gangguan kulit. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi infeksi biasanya berupa kultur bakteri.
4. Pemeriksaan hormon
Dokter juga mungkin merekomendasikan pengambilan sampel darah untuk menilai kadar estrogen, progesteron, dan testosteron.
5. Biopsi
Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengambil sepotong kecil jaringan dari area vulva yang dicurigai untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Tes ini tidak selalu dilakukan dalam proses pemeriksaan, tapi diperlukan bila ada temuan abnormal dari pemeriksaan sebelumnya.
Baca jawaban dokter: Sakit di area selangkangan ke arah vagina, apa penyebabnya?
Advertisement
Tujuan utama pengobatan vulvodinia adalah untuk mengatasi rasa sakit, mencegah kambuhnya gejala, dan meningkatkan kualitas hidup. Misalnya, memulihkan kehidupan seks yang sehat atau mengurangi kecemasan.
Vulvodinia sering memerlukan beberapa strategi pengobatan karena sifatnya yang kronis dan kompleks. Menemukan pengobatan atau kombinasi terapi yang tepat mungkin membutuhkan waktu, terutama karena gejala dan respons dari wanita bisa berbeda terhadap pengobatan yang diberikan.
Pengobatan vulvodinia yang umum diberikan mencakup:
1. Obat oral
Obat-obatan yang diminum dari golongan berikut dapat diresepkan untuk mengatasi gejala vulvodinia, antara lain:
2. Anestesi topikal
Salep anestesi topikal, seperti salep lidokain diberikan sebagai pereda nyeri sementara. Obat ini dapat memberikan efek yang cepat.
Obat ini dapat digunakan dengan mengoleskannya ke area vulva, 15-20 menit sebelum aktivitas tertentu, misalnya ketika akan berhubungan seksual.
3. Terapi hormon
Terapi hormon berupa estrogen topikal dapat digunakan pada wanita yang kekurangan estrogen.
Ini dapat dilakukan pada golongan wanita yang memasuki premenopause atau yang telah mengalami menopause, serta wanita yang menggunakan obat-obatan tertentu untuk menurunkan kadar estrogen.
1. Suntikan penghambat saraf (nerve blocks)
Nerve blocks adalah jenis anestesi yang disuntikkan ke saraf yang membawa sinyal rasa sakit dari vulva ke sumsum tulang belakang. Obat yang disuntikkan biasanya berupa botulinum toxin A (botox). Obat ini bekerja dengan melemaskan otot-otot dasar panggul.
2. Kompres es
Kompres es juga bisa memberikan bantuan sementara dan dapat membantu ketika Anda tidak dapat menghindari duduk untuk waktu yang lama seperti saat akan melakukan perjalanan jarak jauh.
3. Terapi fisik dasar panggul
Otot dasar panggul yang melemah dapat menyebabkan nyeri pada vulva. Melalui terapi fisik, petugas kesehatan akan mengevaluasi dan melatih fungsi otot-otot dasar panggul, sendi dan saraf di daerah panggul agar dapat bekerja normal. Terapi yang diberikan termasuk latihan dan terapi manual seperti pijat, stimulasi ultrasound, terapi panas atau dingin, serta terapi listrik.
4. Trigger point therapy (terapi pijat)
Trigger point therapy adalah salah satu bentuk terapi pijat yang mengarah pada titik pemicu rasa sakit di area kecil otot yang berkontraksi. Terapi ini melibatkan pijatan jaringan lunak untuk mengendurkan area otot yang kencang.
5. Biofeedback
Biofeedback adalah jenis terapi atau teknik yang dilakukan mengontrol beberapa fungsi tubuh seperti denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah. Terapi ini mampu membantu Anda memasuki keadaan rileks untuk mengurangi rasa sakit dan mengajarkan Anda mengontrol kontraksi dan relaksasi otot panggul.
6. Teknik relaksasi dan pernapasan
Teknik relaksasi dan pernapasan dapat melatih Anda untuk mengontrol gerakan otot dasar panggul yang biasanya bereaksi karena stres. Anda juga dapat mempelajari teknik relaksasi khusus untuk mengurangi stres dan kecemasan yang dapat membantu mengurangi rasa sakit.
7. Terapi psikologis
Terapi psikologis seperti terapi perilaku kognitif disarankan agar Anda dapat belajar mengatasi rasa sakit kronis, mengurangi stres dan membantu mengendalikan gejala lainnya.
Sementara itu, konseling seksual dapat memberikan edukasi tentang kondisi vulvodinia yang diderita serta bagaimana cara menanggapinya untuk Anda dan pasangan.
8. Pembedahan
Pembedahan bisa digunakan sebagai pilihan pengobatan pada kasus vulvodynia terlokalisasi yang parah dan tidak dapat diobati dengan pilihan pengobatan lain. Operasi pembedahan yang disebut vestibulektomi bertujuan menghilangkan jaringan yang nyeri di ruang depan vulva.
Jika tidak diobati dengan baik, vulvodinia dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, berupa:
Pencegahan yang mungkin disarankan berupa perawatan dasar bagi vulva dan menghindari faktor pemicu, meliputi :
Jika Anda memiliki rasa sakit yang terus-menerus di area vulva bahkan terasa semakin parah dalam beberapa bulan, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis vulvodiniaagar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved