1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Vulvitis adalah peradangan pada struktur terluar vagina bernama vulva
Vulvitis adalah peradangan pada vulva, yaitu struktur terluar vagina yang berupa lipatan kulit. Peradangan atau inflamasi pada vulva dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti infeksi, cedera, reaksi alergi, ataupun iritasi.
Tiap wanita dapat mengalami vulvitis, tapi kaum hawa sebelum masa pubertas dan yang telah menopause lebih berisiko untuk mengalaminya. Pasalnya, mereka memiliki kadar estrogen yang lebih rendah, sehingga jaringan vulva lebih kering dan tipis.
Biasanya, vulvitis tidak menimbulkan keadaan yang serius, meskipun dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang terus-menerus. Pengobatan vulvitis diberikan berdasarkan penyebab yang mendasarinya.
Penderita vulvitis tidak selalu memiliki gejala yang sama. Beberapa gejala vulvitis yang umum terjadi meliputi:
Baca juga: Cara Mengobati Gatal di Vagina Secara Tradisional dengan Bahan Alami
Vulvitis dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk:
1. Infeksi
Infeksi pada vulva dapa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Kondisi infeksi juga bisa berasal dari vagina sendiri. Misalnya, herpes kelamin, kutil kelamin, kudis, kutu kelamin, serta infeksi jamur Candida.
2. Iritasi dan alergi
Beberapa bahan maupun produk berikut ini berpotensi mengiritasi atau memicu alergi pada vulva:
3. Penyakit tertentu
Penyakit tertentu dapat menimbulkan peradangan pada vulva, misalnya kanker vulva. Demikian pula dengan kondisi kulit seperti eksim dan dermatitis.
Beberapa kondisi berikut ini dapat meningkatkan risiko terjadinya vulvitis, antara lain:
Diagnosis vulvitis ditentukan berdasarkan tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Dokter akan bertanya seputar keluhan dan faktor risiko terhadap vulvitis.
Pemeriksaan pada area genital dan panggul kemudian dilakukan untuk mendeteksi gejala vulvitis, seperti kemerahan, dan pembengkakan pada vulva.
Dokter mungkin pula menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab vulvitis. Langkah ini dilakukan dengan mengambil sampel cairan dari vagina maupun urine, kemudian memeriksanya di laboratorium.
Advertisement
Pengobatan vulvitis yang dianjurkan oleh dokter umumnya meliputi penanganan penyebabnya dan pengobatan untuk meringankan gejalanya, dengan:
Bila vulvitis dipicu oleh senyawa tertentu yang menyebabkan iritasi pada vulva, Anda harus berhenti menggunakannya. Misalnya, sabun mandi atau produk kewanitaan, bahan celana dalam, maupun jenis tisu toilet tertentu.
Sitz bath adalah duduk berendam dalam air dangkal. Anda bisa melakukannya dalam bathtub atau alat khusus di atas toilet. Langkah ini bisa mengurangi iritasi, gatal, dan nyeri pada organ intim, termasuk vulva.
Dokter bisa meresepkan beberapa jenis obat guna mengurangi gejala. Contohnya, salep kortison yang membantu meredakan iritasi dan rasa gatal, serta krim estrogen topikal untuk mengatasi rendahnya kadar estrogen.
Dokter juga akan meresepkan beberapa obat-obatan sesuai penyebab vulvitis. Misalnya jika vulvitis disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri, maka dokter akan merekomendasikan krim antijamur atau antibiotik.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Vagina Ternyata Tak Perlu Repot
Tanpa perawatan yang tepat, vulvitis dapat memicu komplikasi berupa:
Baca jawaban dokter: Apakah warna vagina menandakan kesehatan vagina?
Pencegahan vulvitis dapat Anda lakukan dengan tips berikut:
Baca juga: Cara Memilih Celana Dalam Wanita yang Sehat dan Nyaman
Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala vulvitis maupun gangguan lain pada bagian genital.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis vulvitis. Setelah penyebabnya diketahui, dokter bisa memberikan langkah penanganan yang sesuai.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved