2 Mar 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penanganan vasa previa yang efektif membutuhkan deteksi dini
Vasa previa adalah kondisi ketika pembuluh darah yang menghubungkan tali pusat ke plasenta (ari-ari) menghalangi mulut rahim (serviks). Kondisi ini merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang langka.
Pada kehamilan normal, semua pembuluh darah janin akan terbungkus di dalam tali pusat. Jaringan ikat bernama Wharton jelly yang ada di tali pusat akan menyelimuti pembuluh darah tersebut agar terlindung dari kerusakan.
Pada kondisi vasa previa, beberapa pembuluh darah tersebut tidak berada di dalam tali pusat, melainkan terletak di sekitar serviks yang merupakan jalan lahir. Akibatnya, jalan lahir bayi bisa terhalang dan menghambat proses kelahiran.
Selain itu, saat ketuban pecah, pembuluh darah yang tidak terlindung karena berada di luar tali pusat ini dapat robek sehingga menyebabkan perdarahan hebat. Janin bisa kekurangan oksigen karena banyaknya darah yang hilang. Kondisi ini bisa mengancam nyawa janin dan juga menimbulkan berbagai komplikasi pada sang ibu.
Penanganan vasa previa yang efektif membutuhkan deteksi dini melalui pemeriksaan kehamilan rutin diikuti dengan operasi caesar yang direncanakan.
Vasa previa dapat terjadi selama masa kehamilan maupun saat persalinan. Gejala umum yang biasa muncul dari kondisi ini adalah perdarahan vagina yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa rasa sakit.
Perdarahan tersebut lebih sering terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Darah yang keluar biasanya berwarna merah gelap atau kehitaman yang menunjukkan bahwa darah berasal dari janin.
Sementara gejala yang ditunjukkan oleh janin biasanya berupa denyut jantung yang lemah (bradikardia) akibat kekurangan oksigen.
Baca jawaban dokter: Bagaimana membedakan darah keguguran, darah menstruasi, dan darah hamil?
Berdasarkan penyebabnya, vasa previa dibagi menjadi dua tipe, antara lain:
1. Vasa previa tipe 1
Vasa previa tipe 1 disebabkan oleh kelainan tali pusat yang disebut velamentous cord insertion. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah yang harusnya diselimuti tali pusat malah keluar dan menempel di antara lapisan kantung ketuban (amnion dan khorion) yang letaknya dekat serviks.
2. Vasa previa tipe 2
Vasa previa tipe 2 disebabkan oleh adanya 2 atau lebih lobus plasenta yang terbentuk dalam satu rahim (bilobed/multilobed placentas).
Keadaan ini dapat menyebabkan tali pusat masuk ke dalam membran antar plasenta dan terselip di antara lobus-lobus plasenta yang berada di atas atau di dekat serviks (sekitar 2 cm dari jalan lahir janin).
baca juga: Letak Plasenta Normal Perlu Diketahui agar Tak Hadapi Komplikasi Persalinan
Ibu hamil yang memiliki kondisi berikut ini berisiko lebih tinggi untuk mengalami vasa previa, antara lain:
Vasa previa merupakan salah satu komplikasi kehamilan langka dan kebanyakan tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, vasa previa tidak selalu terdeteksi saat pemeriksaan kehamilan.
Dokter mungkin menyarankan tes tertentu untuk mendiagnosis vasa previa ketika menemukan gejala, terutama jika Anda memiliki faktor risikonya. Umumnya vasa previa dapat dideteksi selama pemeriksaan USG (ultrasound) yang dilakukan pada trimester kedua.
Apabila hasil USG transabdominal yang dilakukan di bagian luar perut terlihat mencurigakan, dokter akan menindaklanjutinya dengan USG doppler dengan rute transvaginal (melalui vagina).
USG Doppler transvaginal adalah metode terbaik untuk mendeteksi vasa previa. Melalui pemeriksaan ini dokter dapat melihat pembuluh darah dengan lebih jelas sehingga jika ada kelainan seperti perlekatan plasenta akan lebih mudah terdeteksi.
Dokter juga dapat melakukan jenis pemeriksaan lain untuk membantu memastikan diagnosis vasa previa. MRI biasanya dilakukan jika kondisi tali pusat tidak begitu jelas terlihat, letak plasenta terlalu rendah, atau letak tali pusat yang abnormal.
Kondisi ini juga dapat diketahui selama persalinan sebelum ketuban pecah. Dokter biasanya mendeteksi kondisi ini dari keberadaan pembuluh darah yang terlihat menonjol, berdenyut, dan letaknya melintasi serviks.
Advertisement
Penanganan vasa previa berfokus untuk merawat kehamilan agar janin tetap bisa dilahirkan dalam keadaan sehat dan menghindari ketuban pecah secara tiba-tiba.
Ibu hamil yang telah didiagnosis mengalami vasa previa biasanya akan dipantau secara teratur melalui pemeriksaan fisik dan USG doppler. Pada beberapa kasus, vasa previa dapat hilang dengan sendirinya selama kehamilan.
Namun, umumnya dokter akan menganjurkan Anda untuk dirawat dirawat inap di rumah sakit saat usia kehamilan Anda sudah mencapai usia 30 dan 32 minggu agar Anda dapat istirahat total dan dokter juga bisa memantau janin lebih intensif.
Di samping itu, dokter biasanya akan memberikan obat kortikosteroid pada usia kehamilan 28-32 minggu. Obat ini dapat mempercepat pematangan paru janin sebagai antisipasi jika bayi harus dilahirkan secara prematur.
Normalnya, proses persalinan yang dijalani oleh ibu hamil dengan vasa previa adalah melalui persalinan Caesar yang direncanakan di usia kehamilan 34-37 minggu. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketuban pecah yang akan memicu pecahnya pembuluh darah pada kasus vasa previa.
Meski begitu, operasi Caesar mungkin sjaa dilakukan lebih awal apabila pasien menunjukkan tanda-tanda darurat seperti berikut ini:
Baca juga: Berbagai Makanan Penyembuh Luka Operasi Caesar yang Dapat Dicoba
Komplikasi utama dari vasa previa adalah perdarahan ibu dan janin akibat pecahnya pembuluh yang menyalurkan darah ke janin. Hal ini juga bisa menyebabkan kurangnya oksigen pada bayi hingga bisa berujung pada kematian.
Sampai saat ini belum diketahui pasti cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kondisi ini. Namun, pemeriksaan kehamilan secara teratur dapat membantu diagnosis vasa previa yang lebih dini. Hal ini dapat mencegah vasa previa semakin parah dan berbagai bentuk komplikasi lainnya.
Baca juga: Panduan Pemeriksaan Kehamilan Saat Pandemi Virus Corona
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami perdarahan berwarna gelap kehitaman dari vagina, terutama di trimester kedua dan ketiga.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait gejala yang Anda rasakan, obat yang dikonsumsi, atau faktor risiko apa saja yang mungkin berhubungan dengan kondisi kehamilan Anda, dalam hal ini vasa previa.Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis vasa previa dan penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved