1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Orang dengan berat badan berlebih dan kebiasaan berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang lama, lebih beresiko mengalami varises.
Varises adalah kondisi ketika pembuluh darah vena membengkak karena penumpukan darah. Varises biasanya dapat dilihat dengan jelas, yaitu pembuluh darah yang menonjol di bawah kulit, berwarna ungu kebiruan atau kemerahan, dan terasa sakit.
Varises sangat umum dijumpai, terutama pada wanita. Biasanya, pembengkakan pembuluh darah ini muncul pada kaki bagian bawah, karena terlalu lama berdiri atau berjalan.
Pembengkakan pembuluh vena ini terjadi karena pembuluh darah mengalami gangguan, seperti meregang atau kehilangan elastisitasnya sehingga tidak bisa berfungsi secara normal.
Varises dapat disembuhkan dengan perubahan gaya hidup dan prosedur medis. Tujuan dari pengobatan atau perawatan adalah untuk meredakan gejalanya, mencegah komplikasi dan memperbaiki penampilan.
Gejala utama varises adalah pembuluh darah yang tampak membesar dan beralur warna kemerahan, biru, atau keunguan di bawah kulit.
Umumnya, varises terjadi di kaki seperti betis, pergelangan kaki, atau paha. Namun, varises juga bisa muncul di bagian tubuh lain, misalnya kerongkongan (varises esofagus), uterus, panggul, anus (wasir), testis (varikokel), perut, atau hati.
Di samping pembuluh darah yang tampak menonjol, berikut adalah beberapa gejala varises lain:
Keadaan ini memburuk saat cuaca panas dan ketika berdiri untuk waktu yang lama.
Varises terjadi karena penumpukan darah di pembuluh vena dan menyebabkannya jadi bengkak. Umumnya, hal ini disebabkan oleh melemahnya pembuluh darah.
Manusia memiliki dua jenis pembuluh darah, yaitu pembuluh darah arteri dan vena. Pembuluh arteri bertugas membawa darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Sementara itu, pembuluh vena yang berfungsi untuk membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung dan menukarnya dengan oksigen untuk kemudian diedarkan kembali.
Pembuluh darah vena mempunyai katup satu arah untuk mencegah darah mengalir kembali ke arah yang berlawanan. Pada kondisi tertentu, dinding vena bisa kehilangan elastisitasnya sehingga katup vena jadi melemah atau rusak.
Katup yang melemah dapat memicu darah mengalir ke arah yang salah. Akibatnya, darah akan menumpuk di pembuluh vena serta membuatnya membesar dan bengkak, sehingga terjadilah varises.
Vena yang terletak paling jauh dari jantung, seperti di kaki, paling sering terkena varises. Hal ini disebabkan oleh gravitasi membuat darah lebih sulit untuk mengalir ke atas kembali ke jantung.
Terdapat beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami pembengkakan pembuluh darah vena, antara lain:
Pertumbuhan janin akan memberikan tekanan pada kaki ibu sehingga menyebabkan varises pada ibu hamil. Kondisi ini umumnya akan membaik dalam 3-12 bulan setelah melahirkan.
Perubahan hormon yang terjadi ketika pubertas, hamil, menopause, atau yang terjadi sebagai efek penggunaan pil KB, bisa memicu varises.
proses penuaan bisa menyebabkan katup pembuluh darah melemah dan tidak berfungsi dengan baik. Itu sebabnya, varises juga sering terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun.
Berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang lama, terutama dengan kaki yang tertekuk atau menyilang, akan memaksa vena bekerja lebih keras untuk memompa darah ke jantung. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah vena lebih rentan rusak dan menciptakan varises.
Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan ekstra pada pembuluh darah sehingga bisa menyulitkan vena untuk mendorong darah kembali ke jantung.
Sekitar setengah dari jumlah penderita varises, memiliki keluarga dengan riwayat varises.
Kondisi kesehatan tertentu, seperti cedera pada kaki yang menyebabkan penggumpalan darah, kerusakan atau cacat pada katup pembuluh darah vena, hingga tumor di rongga pinggul dapat melemahkan kemampuan vena untuk memompa darah menuju jantung dan menjadi penyebab varises.
Berikut ini pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis varises.
1. Pemeriksaan fisik
Dokter melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat kondisi kaki Anda ketika sedang berdiri maupun duduk, dan mencari adanya pembengkakan. Dokter juga akan menanyakan tentang gejala yang Anda rasakan.
2. Tes Doppler
Pemeriksaan ini dilakukan melalui pemindaian dengan ultrasonografi (USG) untuk melihat arah alirah darah di pembuluh darah. Tes ini juga mampu mengidentifikasi gumpalan darah atau penyumbatan di pembuluh darah.
3. Pemeriksaan duplex ultrasound
Dokter melakukan pemeriksaan ini untuk melihat kinerja katup di pembuluh darah dan mencari bekuan darah.
Pemeriksaan ini merupakan gabungan USG tradisional dengan USG Doppler dengan gelombang suara berfrekuensi tinggi, untuk menghasilkan gambar pembuluh darah pada kaki.
4. Venogram
Pemeriksaan lanjutan ini dilakukan untuk melihat lebih rinci aliran darah pada pembuluh darah vena. Dokter melakukan prosedur ini untuk menguatkan diagnosis varises atau mengetahui adanya kondisi medis lainnya.
Baca jawaban dokter: Adakah kb untuk ibu hipertensi dan varises?
Advertisement
Terdapat banyak cara menghilangkan varises. Meski begitu, tidak semua kondisi varises membutuhkan penanganan.
Biasanya, pengobatan varises ditujukan untuk berbagai alasan berikut:
Pada berbagai kondisi varises di atas, pengobatan varises yang umum diberikan dokter, meliputi:
1. Obat-obatan
Obat-obatan biasanya diberikan untuk mengobati gejala varises, misalnya untuk menghilangkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan pembengkakan.
Dokter akan memberikan obat minum, seperti paracetamol, ibuprofen, atau asam mefenamat.
2. Kompresi
Pemakaian kaus kaki atau stoking kompresi dapat membantu mengatasi rasa tidak nyaman, nyeri, dan bengkak akibat varises. Kaus kaki atau stoking khusus ini telah dirancang untuk memberi tekanan pada kaki sehingga darah dapat mengalir lebih lancar ke jantung dan meredakan gejala varises.
Sebelum menyarankan penggunaan kaus kaki atau stoking kompresi, biasanya dokter akan memeriksa sirkulasi darah Anda dengan pemeriksaan Doppler. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan ukuran dan jumlah tekanan yang tepat bagi kondisi varises yang dialami.
Stoking atau kaus kaki kompresi biasanya digunakan pada pagi hari begitu pasien bangun tidur dan dilepas di malam harinya sebelum tidur.
Beberapa orang mungkin mengalami kulit kering dan bersisik ketika menggunakan stoking kompresi. Jika hal ini terjadi, cobalah mengoleskan krim pelembab sebelum tidur agar kelembapan kulit tetap terjaga.
3. Tindakan medis
Dokter dapat merekomendasikan tindakan medis tertentu pada kasus varises yang parah dan tidak juga membaik meski telah diobati atau pada pasien yang membutuhkan perbaikan estetik pada tampilan varisesnya.
Adapun tindakan medis yang dapat mengatasi varises di antaranya adalah:
4. Perubahan gaya hidup
Selain pengobatan di atas, Anda juga diharapkan untuk menyesuaikan gaya hidup yang bertujuan untuk mencegah varises memburuk, mengurangi rasa sakit, dan menghindari munculnya varises di area lain.
Penyesuaian gaya hidup untuk menghilangkan varises yang bisa Anda lakukan, antara lain:
Baca juga: Apakah Cara Menghilangkan Varises dengan Es Batu Efektif? Ini Penjelasannya
Varises yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi berupa luka, gumpalan darah, maupun perdarahan.
1. Luka
Luka yang dalam bisa muncul pada kulit di sekitar varises, terutama dekat pergelangan kaki yang mengalami perubahan warna. Pasalnya, penyakit ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih tipis dan rapuh sehingga meningkatkan kemungkinan munculnya bisul dan infeksi kulit.
2. Penggumpalan darah
Varises yang membengkak di area kaki bisa mengindikasikan gumpalan darah (trombosis) atau deep vein thrombosis (DVT).
3. Perdarahan
Varises pada vena yang sangat dekat dengan kulit berisiko pecah, dan mengakibatkan perdarahan ringan.
4. Eksim
Eksim adalah satu jenis penyakit kulit yang dapat menimbulkan kulit kemerahan dan terasa gatal. Kondisi ini bisa terjadi akibat perubahan kulit yang berhubungan dengan varises.
5. Nyeri dan kram kaki
Gejala nyeri yang terkait dengan varises bisa terasa tajam atau tumpul, dan cenderung semakin buruk seiring waktu sehingga menyebabkan kram.
6. Lipodermatosclerosis
Varises bisa menyebabkan peradangan pada lapisan lemak di bawah kulit. Kondisi ini disebut dengan lipodermatosclerosis dan biasanya ditandai dengan kulit yang mengeras dan berubah warna di sekitar varises.
7. Sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome):
Gejala varises yang mengganggu bisa memicu restless leg syndrome, yakni dorongan yang tak tertahankan untuk menggerakkan kaki. Sensasi ini biasanya muncul ketika Anda sedang berbaring di tempat tidur atau ketika duduk untuk waktu yang lama.
Hingga saat ini, tidak ada cara mencegah varises sepenuhnya. Namun, dengan menjalani anjuran penyesuaian gaya hidup dari dokter, Anda dapat mencegah varises dari gejala yang lebih parah.
Anda juga dapat mengonsumsi makanan-makanan yang bisa menjaga kesehatan pembuluh darah vena. Termasuk ke dalamnya makanan tinggi serat dan rendah garam. Misalnya buah alpukat, bit, asparagus, jahe, apel, brokoli, oatmeal, dan sayuran hijau.
Anda disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila khawatir dengan varises yang memburuk.
Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis varises agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved