1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Vaginitis juga dapat disebabkan karena penurunan estrogen
Vaginitis adalah infeksi atau peradangan pada vagina yang dapat menyebabkan keputihan, gatal, dan sakit. Infeksi atau gangguan keseimbangan jumlah bakteri dan jamur yang normal ditemukan pada vagina merupakan penyebabnya.
Penurunan kadar hormon estrogen setelah menopause dan penyakit kulit juga dapat menyebabkan vaginitis.
Selain cairan vagina yang tidak normal (keputihan) dan rasa tidak nyaman, vaginitis dapat menimbulkan bau yang berbeda dari biasanya. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus juga dapat terjadi.
Bahan kimia dari sabun, spray, atau bahkan pakaian yang bersentuhan dengan area kewanitaan juga dapat mengiritasi kulit dan jaringan vagina.
Kondisi yang dikenal juga dengan sebutan vulvovaginitis ini selain menyebabkan radang vagina juga dapat mempengaruhi vulva (bibir vagina). Vaginitis merupakan kondisi yang umum terjadi terutama pada wanita usia subur. Terdapat berbagai jenis vaginitis dengan penyebab, gejala, dan terapi yang berbeda-beda.
Pengobatan vaginitis bervariasi berdasarkan penyebabnya. Perawatan rawat inap biasanya tidak diindikasikan, kecuali jika ada infeksi panggul yang serius.
Terdapat beberapa jenis vaginitis yang umum dijumpai, antara lain:
Vaginosis bakterialis disebabkan oleh perubahan bakteri normal pada vagina sampai adanya pertumbuhan organisme lain. Kondisi ini biasanya menimbulkan bau amis yang kuat.
Infeksi ragi biasanya disebabkan oleh jamur yang disebut Candida albicans. Jamur ini normalnya hanya ditemukan dalam jumlah yang sedikit di dalam vagina.
Klamidia adalah infeksi menular seksual yang paling sering ditemukan pada wanita, Umumnya dialami oleh wanita berusia 18-35 tahun dengan pasangan seksual lebih dari satu.
Trichomoniasis biasa disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Gonore merupakan infeksi menular yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kondisi ini biasanya muncul bersamaan dengan klamidia.
Vaginitis virus adalah radang vagina yang disebabkan oleh virus seperti herpes simpex virus (HSV) atau human papillomavirus (HPV) yang disebarkan melalui hubungan seksual. Bekas luka atau kutil pada kemaluan dapat terasa nyeri.
Tanda dan gejala vaginitis antara lain:
Tiap jenis vaginitis memiliki karakteristik gejala berupa keputihan (cairan vagina) yang berbeda-beda. Contohnya:
Vaginosis bakterialis disebabkan oleh kombinasi beberapa bakteri yang hidup di vagina. Bakteri ini tumbuh ketika keseimbangan pH vagina terganggu. Vaginosis bakteri bukan merupakan infeksi menular seksual, tetap lebih sering terjadi pada orang yang aktif secara seksual
Pada vaginosis bakterialis, cairan keputihan berwarna putih keabuan dan berbau. Baunya seringkali dideskripsikan sebagai bau yang amis dan akan sangat tercium setelah melakukan hubungan seksual dengan konsistensi tipis.
Beberapa wanita dengan vaginosis bakteri tidak memiliki gejala sama sekali dan hanya ditemukan selama pemeriksaan kandungan rutin.
Gejala utama infeksi ini adalah gatal disertai keputihan yang berwarna putih dan tebal yang menyerupai keju, dan biasanya tidak berbau. tetapi mungkin akan mengalami keputihan yang berwarna putih dan kental menyerupai keju.
Trikomoniasis disebabkan oleh organisme bersel tunggal yang dikenal sebagai protozoa.
Ketika organisme ini menginfeksi vagina, penderita bisa mengalami keputihan berwarna kuning kehijauan yang disertai bau busuk, gatal, dan nyeri di vagina serta vulva, dan rasa terbakar saat buang air kecil. Vaginitis jenis ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyebab vaginitis berbeda-beda tergantung jenisnya. Apa sajakah itu?
Penyebab vaginitis yang paling umum terjadi ini disebabkan oleh adanya perubahan bakteri normal yang terdapat di dalam vagina, seperti pertumbuhan satu atau beberapa organisme lainnya.
Biasanya bakteri yang normal ditemukan di vagina (laktobasilus) kalah jumlah dengan bakteri lain yang ada di vagina (anaerob). Jika bakteri anaerob menjadi lebih banyak, keseimbangan bakteri menjadi terganggu dan menyebabkan vaginitis.
Infeksi ini terjadi ketika organisme seperti jamur tumbuh (biasanya candida albicans) didalam vagina. Candida albicans juga menyebabkan infeksi didaerah yang lembab seperti mulut, lipatan kulit, dan kulit dibawah kuku. Jamur juga dapat menyebabkan ruam popok.
Penyakit menular seksual yang ditularkan oleh satu sel parasit yang disebut trichomonas vaginalis. Organisme ini menyebar saat berhubungan seksual dengan orang yang memiliki infeksi.
Pada laki-laki, organisme biasanya menginfeksi saluran kemih tetapi seringkali tidak menimbulkan gejala. Pada wanita, trichomoniasis menyebabkan infeksi pada vagina dan dapat menimbulkan gejala.
Semprotan vagina, membersihkan vagina dengan cairan pembersih kewanitaan, sabun yang wangi, detergen yang diberi wewangian atau produk yang mengandung spermitisida dapat menyebabkan reaksi alergi pada vagina atau menyebabkan iritasi pada vulva atau jaringan vagina.
Objek asing seperti kertas tisu atau tampon yang tertinggal di dalam vagina juga dapat mengiritasi vagina.
Penurunan kadar hormon estrogen setelah menopause atau operasi pengangkatan ovarium dapat menyebabkan dinding vagina menipis dan terkadang menyebabkan iritasi vagina, terasa panas dan kering.
Penyakit menular seksual lainnya yang dapat menyebabkan vaginitis antara lain gonorrhea, klamidia, dan herpes genitalis.
Faktor risiko vaginitis antara lain:
Untuk menegakkan diagnosis vaginitis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:
Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala, faktor risiko, dan riwayat infeksi vagina atau infeksi menular seksual lainnya.
Pada pemeriksaan panggul, dokter akan menggunakan alat (spekulum) untuk melihat ke dalam vagina. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari peradangan atau keputihan yang tidak normal.
Dokter akan mengambil sampel dari serviks atau cairan keputihan dari vagina untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengonfirmasi jenis vaginitis yang diderita.
Dokter akan melakukan tes pH vagina dengan menggunakan stick pH atau kertas pH pada dinding vagina. Peningkatan kadar pH dapat menunjukan vaginosis bakterialis atau trichomoniasis.
Advertisement
Pengobatan vaginitis berbeda-beda tergantung dengan jenisnya.
Untuk tipe vaginitis ini, dokter akan meresepkan metronidazole tablet yang dikonsumsi, metronidazole gel atau clindamycin krim yang dapat digunakan pada vagina. Penderita akan diperiksa dan diberikan resep untuk obat-obatan ini.
Infeksi jamur biasanya diobati dengan krim antijamur atau suppository (dimasukkan melalui anus) seperti miconazole, clotrimazole, atau terconazole. Infeksi jamur juga dapat disembuhkan dengan obat minum antijamur, seperti fluconazole.
Dokter akan meresepkan metronidazole atau tinidazole tablet. Pasangan seks pasien dengan infeksi ini harus diobati dan menghindari untuk berhubungan seksual sampai kedua pasangan telah diobati dan tidak menunjukkan gejala.
Terapi hormon estrogen dalam bentuk krim vagina dam tablet dapat dengan efektif mengobati kondisi ini. Pengobatan ini tersedia dengan resep dokter setelah mempertimbangkan faktor risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Untuk mengobati tipe vaginitis ini,sumber iritasi harus diidentifikasi dan dari sumber yang memungkinkan termasuk sabun baru, detergen, pembalut wanita, atau tampon.
Komplikasi vaginitis adalah risiko yang lebih tinggi untuk tertular infeksi karena hubungan seksual, terutama pada wanita dengan trichomoniasis atau vaginosis bakterialis.
Pada wanita hamil, gejala vaginosis bakteri dan trichomoniasis terkait dengan kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan yang rendah.
Menjaga kebersihan organ kewanitaan dapat mencegah beberapa jenis vaginitis meringankan beberapa gejala vaginitis. Beberapa cara mencegah vaginitis antara lain:
Temui dokter jika terdapat ketidaknyamanan pada vagina, terutama jika:
Penderita tidak harus menemui dokter setiap kali mengalami iritasi vagina dan keputihan, terutama jika:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis vaginitis. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved