15 Des 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Umumnya vaginismus dipicu oleh kondisi psikologis pasien
Vaginismus adalah kondisi yang terjadi ketika otot-otot vagina mengencang atau menegang di luar kendali saat ada benda yang hendak masuk ke vagina. Misalnya saat akan memasang tampon, penetrasi oleh penis, bahkan ketika ada sentuhan di area vagina.
Vaginismus tidak memengaruhi gairah seksual seorang wanita namun dapat menyebabkan dispareunia, yakni rasa sakit saat berhubungan intim. Rasa sakit yang ditimbulkan bisa terasa ringan hingga parah.
Akibatnya, tak jarang penderita vaginismus dianggap tidak mau melakukan hubungan intim dengan pasangan mereka. Padahal, mereka sebenarnya tidak bisa.
Meski begitu, orang dengan vaginismus bisa jadi tetap menyukai aktivitas seks lain di luar penetrasi, seperti foreplay dan seks oral.
Vaginismus adalah gangguan seksual yang bisa menyebabkan kehidupan seksual penderitanya terganggu. Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi keharmonisan hubungan dengan pasangan, hingga kesulitan untuk hamil.
Gejala utama vaginismus adalah menegangnya otot-otot vagina yang tidak bisa dikendalikan hingga menyebabkan dispareunia. Rasa sakit pada dispareunia bisa muncul saat sebelum, selama, atau setelah berhubungan intim.
Rasa sakit tersebut sering digambarkan sebagai sensasi terbakar atau sakit seperti disayat-sayat. Kejang otot atau berhenti bernapas saat mencoba penetrasi juga sering terjadi pada wanita yang mengalami vaginismus.
Berdasarkan latar belakang penderitanya, vaginismus terbagi menjadi dua jenis, yakni vaginismus primer dan sekunder.
Wanita yang mengalami vaginismus primer selalu merasa sakit saat ada suatu benda yang hendak masuk ke dalam vagina, baik alat kewanitaan seperti tampon atau saat pertama kali berhubungan seks yang melibatkan penetrasi penis.
Sementara vaginismus sekunder terjadi pada wanita yang pernah mengalami penetrasi, tetapi tiba-tiba merasakan dispareunia pada kejadian selanjutnya.
Jika dirangkum, berikut ini adalah gejala vaginismus yang umum muncul:
Penyebab vaginismus belum diketahui secara pasti. Pada umumnya, vaginismus sering dipicu oleh perasaan takut dan kegelisahan terhadap hubungan seksual.
Beberapa hal yang mungkin memicu kondisi ini, antara lain:
Hal ini umum terjadi pada wanita yang memiliki lingkungan dan keluarga yang menganggap pembicaraan mengenai seks adalah hal tabu, atau hasrat seksual adalah sesuatu yang salah.
Riwayat pelecehan seksual, perkosaan, atau malam pertama yang menyakitkan bisa memicu trauma yang membuat tubuh mereka enggan untuk berhubungan intim lagi.
Tidak percaya diri akan tubuh sendiri, terutama saat berhadapan dengan pasangan. Perasaan memiliki vagina yang terlalu kecil untuk berhubungan seksual juga dapat memicu munculnya rasa sakit saat penetrasi.
Hal ini biasa terjadi pada penderita yang belum lama melahirkan, telah menjalani operasi tertentu di vagina, atau memiliki riwayat infeksi kandung kemih.
Ketakutan akan kehamilan juga bisa menjadi salah satu pemicu otot-otot vagina yang tegang saat penetrasi.
Saat menopause, kadar estrogen menurun, sehingga kelenturan dan kelembapan vagina pun akan berkurang. Hal ini bisa menyebabkan hubungan seks terasa sakit.
Baca juga: Jenis-jenis Perlakuan yang Termasuk Pelecehan Seksual
Diagnosis vaginismus dilakukan dengan langkah pemeriksaan berikut:
Dokter akan menanyakan seputar gejala serta riwayat medis secara menyeluruh. Dokter mungkin juga menanyakan tentang riwayat seksual Anda, riwayat bedah, dan persalinan.
Pemeriksaan panggul akan dilakukan untuk untuk memastikan adanya kejang otot atau penyebab lain. Dokter mungkin juga mencoba menemukan rasa sakit Anda dengan memberikan tekanan lembut pada alat kelamin dan otot panggul Anda.
Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan visual vagina menggunakan alat yang disebut spekulum untuk memisahkan dinding vagina.
Beberapa wanita yang mengalami nyeri saat berhubungan seks juga akan merasa tidak nyaman selama pemeriksaan panggul.
Dokter mungkin akan mengoleskan obat bius lokal di area luar vagina agar pasien merasa lebih nyaman saat proses pemeriksaan berlangsung.
Tetapi jika terlalu menyakitkan, Anda dapat meminta dokter untuk menghentikan pemeriksaan.
Pemeriksaan penunjang mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang menyebabkan gejala serupa. Misalnya, tes kultur untuk memeriksa bakteri atau infeksi jamur, tes urine, serta konseling untuk menentukan adanya penyebab emosional.
Jika tidak ditemukan kelainan apa pun dan rasa sakit hanya terasa saat ada benda yang dimasukkan ke vagina, kemungkinan besar Anda mengalami vaginismus.
Perlu diingat bahwa vaginismus tidak berhubungan dengan kondisi fisik vagina penderita. Pada vaginismus, kondisi vagina baik-baik saja.
Bila ternyata rasa sakit diakibatkan oleh hal lain, seperti adanya kista, luka, atau penyakit pada vagina, kondisi tersebut bukanlah vaginismus.
Advertisement
Beberapa pilihan penanganan vaginismus meliputi:
Tak jarang, vaginismus disebabkan oleh masalah psikis. Konseling dengan psikiater, terapis, atau dokter spesialis kejiwaan dapat dilakukan guna mengidentifikasi permasalahan psikologi pasien yang berhubungan dengan vaginismus.
Setelah itu, pasien akan diajari untuk mengatasi rasa takut dan gelisah terhadap hubungan seksual melalui terapi perilaku kognitif atau CBT.
Berkonsultasi dengan terapis atau dokter yang memiliki lisensi perihal masalah kesehatan seksual pun dapat membantu mengatasi kondisi ini.
Dalam latihan ini, Anda akan diajari cara mengendalikan otot-otot vagina ketika otot-otot dasar panggul menegang.
Teknik relaksasi bisa dilakukan melalui latihan pernapasan maupun sentuhan lembut.
Progressive desensitization adalah latihan yang diberikan agar pasien bisa mengendalikan dan melemaskan otot-otot vagina.
Selain itu, latihan ini pun dapat menghilangkan rasa takut ketika memasukan benda ke vagina.
Teknik ini diawali dengan senam Kegel yang dilakukan dengan langkah berikut:
Lakukan senam Kegel setidaknya 20 kali dalam sehari.
Setelah rutin melakukannya selama beberapa hari, cobalah untuk masukkan salah satu jari ke dalam vagina, kurang lebih sedalam ruas teratas jari, sedikit di bawah kuku. Masukkan jari ketika sedang mengencangkan dan melemaskan otot vagina.
Jangan lupa memotong kuku jari, jangan sampai terlalu panjang, dan gunakan pelumas untuk mengurangi rasa sakit. Apabila sudah terbiasa dengan satu jari, masukkan dua jari. Rutin lakukan latihan ini hingga bisa memasukkan tiga jari.
Jika sudah terbiasa berlatih dengan tiga jari, Anda bisa menggunakan alat vaginal dilator selama 10 hingga 15 menit untuk membantu meregangkan otot-otot vagina.
Baca jawaban dokter: Bagaimana Mengatasi Rasa Sakit ketika Berhubungan Seksual Pascamelahirkan?
Meskipun vaginismus tidak diakibatkan oleh luka atau gangguan fisik pada vagina, kondisi ini merupakan gangguan seksual yang dapat mengurangi keharmonisan hubungan dengan pasangan.
Kondisi ini pun dapat menyebabkan kesalahpahaman, dan menurunnya rasa percaya diri. Rasa cemas dan depresi akibat kondisi ini dapat semakin memburuk apabila tidak ditangani.
Tak hanya itu, kesulitan penetrasi juga membuat seseorang jadi lebih sulit hamil.
Vaginismus sering dipicu oleh kondisi psikologis yang bisa dicegah dengan langkah berikut:
Berbicara mengenai hubungan seksual dengan pasangan bukanlah sesuatu yang memalukan. Sebagian besar kasus kecemasan akan hubungan seksual dapat dicegah dengan keterbukaan dan saling pengertian dengan pasangan .
Baca juga: Mengenal Terapi Seks untuk Bantu Atasi Masalah Seksual
Segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala vaginismus. Meskipun vaginismus tidak disebabkan oleh gangguan fisik pada vagina, ada baiknya mendapatkan diagnosis karena gejala kondisi ini bisa mirip dengan penyakit lain.
Selain berkonsultasi dengan dokter, ada baiknya berkonsultasi dengan terapis seks atau psikolog dan psikiater jika selalu merasakan sakit setelah berhubungan seksual.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat berkonsultasi, dokter akan menanyakan seputar gejala apa yang Anda alami. Diantaranya:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis vaginismus agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved