1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Vagina kering sering dialami wanita pada masa menopause
Vagina kering adalah kondisi yang terjadi akibat vagina kekurangan cairan pelapisnya. Kekurangan cairan tersebut dapat menganggu berbagai fungsi vagina dan memengaruhi kualitas kehidupan seksual dan fungsi reproduksi seorang wanita.
Cairan pelapis vagina dihasilkan oleh kelenjar di leher rahim dan berfungsi untuk:
Perubahan hormonal, seperti kurangnya kadar estrogen dalam tubuh adalah penyebab paling umum dari vagina kering. Kondisi ini dapat dialami wanita segala usia, meski paling sering terjadi ketika menopause.
Meskipun begitu, vagina kering bukanlah bagian dari penuaan layaknya menopause, karena diperkirakan hanya setengah dari wanita menopause yang mengalaminya.
Gejala vagina kering umunya meliputi:
Produksi cairan pelapis vagina dipengaruhi oleh hormon estrogen. Hormon ini berperan dalam perkembangan tubuh wanita, siklus menstruasi, dan kehamilan.
Jika kadar estrogen dalam darah tergolong rendah, produksi cairan pelapis vagina akan menurun. Beberapa hal berikut ini dapat menurunkan kadar hormon estrogen:
Di samping kondisi-kondisi tersebut, vagina kering pun bisa terjadi akibat:
Sindrom ini termasuk kondisi autoimun yang menyebabkan peradangan, terutama pada kelenjar air mata dan kelenjar ludah. Namun sindrom Sjorgen juga dapat memicu peradangan pada vagina, sehingga vagina menjadi kering.
Antihistamin merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi alergi. Salah satu contohnya adalah diphenhydramine. Obat antihistamin bekerja dengan mengurangi peradangan dan menghambat kelenjar dalam memproduksi cairan. Efek sampingnya meliputi vagina kering dan kesulitan buang air kecil.
Obat antidepresan memiliki sejumlah efek samping, seperti vagina kering, penurunan gairah seks, dan sulit mencapai orgasme.
Tidak ada tes khusus untuk memastikan diagnosis vagina kering. Namun, dokter akan melakukan diagnosis berdasarkan gejala dan pemeriksaan penunjang berikut ini untuk menghapus kemungkinan adanya penyakit lain.
Dalam proses tanya jawab, dokter akan mengajukan sederet pertanyaan seputar keluhan penderita dan faktor risiko terhadap vagina kering.
Pemeriksaan panggul dilakukan untuk memastikan bahwa kekeringan vagina bukan disebabkan oleh infeksi vagina. Pada pemeriksaan panggul, pasien akan diminta untuk berbaring di atas meja pemeriksaan dengan posisi seperti hendak melahirkan.
Selanjutnya dokter akan mengambil sedikit sampel jaringan dan cairan dari dalam vagina, kemudian memeriksanya di bawah mikroskop.
Dokter juga dapat melakukan pap smear untuk menguji sel-sel dinding vagina atau leher rahim pasien. Tes ini biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan panggul.
Baca jawaban dokter: Kenapa setelah minum obat keputihan, vagina jadi kering?
Advertisement
Dokter biasanya merekomendasikan perawatan berikut ini untuk mengatasi vagina kering.
Ada beberapa jenis obat maupun alat medis yang bisa digunakan untuk meningkatkan kadar hormon estrogen dalam tubuh penderita vagina kering, sebagai berikut ini.
Ingat, efek samping pemakaian obat estrogen tetap ada. Misalnya, nyeri payudara dan perdarahan dari vagina.
Lubrikan vagina merupakan sejenis cairan yang dapat digunakan saat berhubungan seksual. Cairan ini akan membuat vagina lembap dan licin, sehingga mengurangi rasa sakit saat berhubungan intim.
Jika ingin menggunakannya, Anda dianjurkan untuk memilih jenis produk lubrikasi berbahan dasar air.
Beberapa hal berikut ini dapat dilakukan untuk membantu mengatasi vagina kering.
Phytoesterogen adalah zat yang mirip dengan estrogen. Zat ini bisa Anda dapatkan dari beberapa jenis makanan tertentu, seperti tahu, kedelai, dan kacang-kacangan.
Vagina sebenarnya tidak memerlukan produk permbersih, karena apat membersihkan dirinya sendiri. Beberapa produk pembersih vagina juga mengandung senyawa kimia yang dapat memicu iritasi pada organ ini.
Banyak wanita mengalami vagina kering saat berhubungan seks, karena tidak terangsang secara seksual. Foreplay atau pemanasan sebelum berhubungan seksual seringkali dapat mengatasi kondisi tersebut.
Baca juga: Variasi Makanan yang Mengandung ‘Estrogen’, dari Kedelai Hingga Brokoli
Tanpa perawatan yang tepat, vagina kering dapat menimbulkan komplikasi berikut ini.
Vagina kering umumnya berhubungan dengan menopause, sehingga kondisi ini tidak bisa dicegah. Namun Anda mungkin bisa menurunkan risikonya dengan:
Baca juga: Begini Cara Jaga Kesehatan Vagina Tanpa Sabun Pembersih Kewanitaan
Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala vagina kering maupun sakit saat berhubungan seks.
Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis vagina kering agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved