logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Vagina Kering

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Vagina kering bisa terjadi akibat kurangnya cairan pelapis pada organ intim ini

Vagina kering sering dialami wanita pada masa menopause

Pengertian vagina kering

Vagina kering adalah kondisi yang terjadi akibat vagina kekurangan cairan pelapisnya. Kekurangan cairan tersebut dapat menganggu berbagai fungsi vagina dan memengaruhi kualitas kehidupan seksual dan fungsi reproduksi seorang wanita.

Cairan pelapis vagina dihasilkan oleh kelenjar di leher rahim dan berfungsi untuk:

  • Menjaga vagina tetap licin dan lembap
  • Melumasi sekaligus mengurangi gesekan saat berhubungan seksual. Hal ini penting agar tidak muncul rasa nyeri saat berhubungan intim.
  • Mengontrol tingkat keasaman dalam vagina. Kondisi asam pada vagina akan menjauhkan organ intim ini dari infeksi.
  • Menciptakan kondisi basa saat berhubungan seksual agar sperma tetap hidup dan masuk menuju rahim

Perubahan hormonal, seperti kurangnya kadar estrogen dalam tubuh adalah penyebab paling umum dari vagina kering. Kondisi ini dapat dialami wanita segala usia, meski paling sering terjadi ketika menopause.

Meskipun begitu, vagina kering bukanlah bagian dari penuaan layaknya menopause, karena diperkirakan hanya setengah dari wanita menopause yang mengalaminya.

 

Tanda dan gejala vagina kering

Gejala vagina kering umunya meliputi:

  • Rasa sakit saat berhubungan seksual. Gejala ini bisa membuat wanita kehilangan hasrat untuk berhubungan intim.
  • Sensasi panas seperti terbakar pada vagina
  • Perdarahan setelah berhubungan seks
  • Rasa perih atau gatal di vagina
  • Infeksi saluran kemih yang berulang atau sulit untuk sembuh

 

 

 

 

 

Penyebab vagina kering

Produksi cairan pelapis vagina dipengaruhi oleh hormon estrogen. Hormon ini berperan dalam perkembangan tubuh wanita, siklus menstruasi, dan kehamilan.

Jika kadar estrogen dalam darah tergolong rendah, produksi cairan pelapis vagina akan menurun. Beberapa hal berikut ini dapat menurunkan kadar hormon estrogen:

  • Menopause
  • Melahirkan
  • Menyusui
  • Pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan radioterapi
  • Operasi pengangkatan indung telur (ovarium)
  • Obat antiestrogen untuk menangani endometriosis dan kanker payudara

 

Faktor risiko

Di samping kondisi-kondisi tersebut, vagina kering pun bisa terjadi akibat:

1. Sindrom Sjogren

Sindrom ini termasuk kondisi autoimun yang menyebabkan peradangan, terutama pada kelenjar air mata dan kelenjar ludah. Namun sindrom Sjorgen juga dapat memicu peradangan pada vagina, sehingga vagina menjadi kering.

2. Konsumsi antihistamin

Antihistamin merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi alergi. Salah satu contohnya adalah diphenhydramine. Obat antihistamin bekerja dengan mengurangi peradangan dan menghambat kelenjar dalam memproduksi cairan. Efek sampingnya meliputi vagina kering dan kesulitan buang air kecil.

3. Konsumsi antidepresan

Obat antidepresan memiliki sejumlah efek samping, seperti vagina kering, penurunan gairah seks, dan sulit mencapai orgasme.

 

Diagnosis vagina kering

Tidak ada tes khusus untuk memastikan diagnosis vagina kering. Namun, dokter akan melakukan diagnosis berdasarkan gejala dan pemeriksaan penunjang berikut ini untuk menghapus kemungkinan adanya penyakit lain.

1. Pemeriksaan fisik dan wawancara

Dalam proses tanya jawab, dokter akan mengajukan sederet pertanyaan seputar keluhan penderita dan faktor risiko terhadap vagina kering.

2. Pemeriksaan panggul

Pemeriksaan panggul dilakukan untuk memastikan bahwa kekeringan vagina bukan disebabkan oleh infeksi vagina. Pada pemeriksaan panggul, pasien akan diminta untuk berbaring di atas meja pemeriksaan dengan posisi seperti hendak melahirkan.

Selanjutnya dokter akan mengambil sedikit sampel jaringan dan cairan dari dalam vagina, kemudian memeriksanya di bawah mikroskop.

3. Pap smear

Dokter juga dapat melakukan pap smear untuk menguji sel-sel dinding vagina atau leher rahim pasien. Tes ini biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan panggul.

Baca jawaban dokter: Kenapa setelah minum obat keputihan, vagina jadi kering?

 

Advertisement

Cara mengobati vagina kering

Dokter biasanya merekomendasikan perawatan berikut ini untuk mengatasi vagina kering.

1. Terapi hormon

Ada beberapa jenis obat maupun alat medis yang bisa digunakan untuk meningkatkan kadar hormon estrogen dalam tubuh penderita vagina kering, sebagai berikut ini.

  • Estrogen topikal

    Vagina kering akibat rendahnya kadar estrogen bisa diatasi dengan penggunaan estrogen yang dioleskan ke dalam vagina. Penyerapan estrogen bentuk oles ke dalam darah lebih rendah daripada pil estrogen, sehingga cara ini relatif lebih aman.

    Namun estrogen topikal tidak boleh digunakan oleh wanita yang mengidap kanker payudara, kanker rahim, sedang hamil, atau sedang menyusui.
  • Tablet estrogen

    Tablet yang mengandung estrogen bisa dimasukkan ke dalam vagina dengan alat khusus. Perawatan ini dilakukan setiap hari pada dua minggu pertama pemakaian, kemudian dua minggu sekali.
  • Cincin vagina

    Dokter dapat memasukkan cincin lentur ke dalam vagina. Cincin ini akan mengeluarkan estrogen dan harus diganti setiap tiga bulan.

Ingat, efek samping pemakaian obat estrogen tetap ada. Misalnya, nyeri payudara dan perdarahan dari vagina.

2. Penggunaan produk pelumas vagina

Lubrikan vagina merupakan sejenis cairan yang dapat digunakan saat berhubungan seksual. Cairan ini akan membuat vagina lembap dan licin, sehingga mengurangi rasa sakit saat berhubungan intim.

Jika ingin menggunakannya, Anda dianjurkan untuk memilih jenis produk lubrikasi berbahan dasar air.

 

Tips untuk menangani vagina kering

Beberapa hal berikut ini dapat dilakukan untuk membantu mengatasi vagina kering.

1. Mengonsumsi makanan kaya phytoesterogen

Phytoesterogen adalah zat yang mirip dengan estrogen. Zat ini bisa Anda dapatkan dari beberapa jenis makanan tertentu, seperti tahu, kedelai, dan kacang-kacangan.

2. Tidak menggunakan produk pembersih vagina

Vagina sebenarnya tidak memerlukan produk permbersih, karena apat membersihkan dirinya sendiri. Beberapa produk pembersih vagina juga mengandung senyawa kimia yang dapat memicu iritasi pada organ ini.

3. Melakukan pemanasan sebelum berhubungan seks

Banyak wanita mengalami vagina kering saat berhubungan seks, karena tidak terangsang secara seksual. Foreplay atau pemanasan sebelum berhubungan seksual seringkali dapat mengatasi kondisi tersebut.

Baca juga: Variasi Makanan yang Mengandung ‘Estrogen’, dari Kedelai Hingga Brokoli


Komplikasi

Tanpa perawatan yang tepat, vagina kering dapat menimbulkan komplikasi berikut ini.

  • Peningkatan risiko terhadap infeksi bakteri atau jamur pada vagina
  • Luka atau retakan pada dinding vagina
  • Rasa sakit saat berhubungan seksual, yang dapat memengaruhi hubungan dengan pasangan
    Peningkatan risiko terhadap infeksi saluran kemih (ISK)

 

Cara mencegah vagina kering

Vagina kering umumnya berhubungan dengan menopause, sehingga kondisi ini tidak bisa dicegah. Namun Anda mungkin bisa menurunkan risikonya dengan:

  • Menghindari penggunaan produk-produk pembersih vagina
  • Tidak melakukan douching, yang dapat menyebabkan iritasi
  • Menggunakan sabun tanpa pewangi, untuk membasuh area di sekitar vagina
  • Menghindari pemakaian kondom yang mengandung nonoyxnol-9, atau N-9, karena bahan tersebut dapat menyebabkan vagina kering

Baca juga: Begini Cara Jaga Kesehatan Vagina Tanpa Sabun Pembersih Kewanitaan

 

 

 

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala vagina kering maupun sakit saat berhubungan seks.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terhadap vagina kering?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis vagina kering agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

siklus haidmenopausemenstruasikanker payudarakesehatan vagina

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved