logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Uveitis

1 Jun 2021

| Lucia Priandarini

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Uveitis adalah peradangan yang mengenai lapisan tengah dinding mata (uvea)

Gejala-gejala uveitis seperti mata kemerahan, mata terasa sakit, mata menjadi sensitif terhadap cahaya dapat dikurangi dengan menggunakan obat tetes mata.

Pengertian uveitis

Uveitis adalah penyakit radang mata yang mengenai lapisan tengah jaringan pada dinding mata (uvea). Penyakit ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata.

Biasanya, uveitis menyerang orang dewasa yang berusia antara 20-50 tahun. Meski demikian, penyakit ini mungkin saja terjadi pada anak-anak.

 

Jenis-jenis uveitis

Ada tiga jenis uveitis di bawah ini:

  • Uveitis anterior, yakni pembengkakan uvea di dekat bagian depan mata
  • Uveitis menengah, yakni pembengkakan uvea di bagian tengah mata
  • Uveitis posterior, yakni pembengkakan uvea di bagian belakang mata

Pada kasus yang sangat parah, pembengkakan dapat terjadi pada seluruh lapisan uvea.

 

Tanda dan gejala uveitis

Gejala uveitis antara lain adalah:

  • Mata berwarna kemerahan
  • Mata terasa sakit
  • Mata menjadi sensitif terhadap cahaya
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Terdapat bintik-bintik gelap yang mengambang
  • Daya penglihatan menurun

Gejala ini dapat muncul tiba-tiba dan dengan cepat bertambah parah, meski ada kalanya memburuk secara bertahap.

 

Penyebab uveitis

Penyebab uveitis seringkali tidak diketahui dapat terjadi berulang kali pada orang sehat. Kondisi ini terkadang dapat diasosiasikan dengan penyakit lain seperti penyakit autoimun atau infeksi bakteri atau virus.

Penyakit autoimun yang dapat berkaitan dengan uveitis:

  • Artritis rematoid
  • Spondilitis ankilosa
  • Psoriasis
  • Artritis
  • Kolitis ulseratif
  • Penyakit Kawasaki
  • Penyakit Crohn’s
  • Sarkoidosis

Infeksi penyebab uveitis antara lain:

  • AIDS
  • Herpes
  • Retinitis CMV
  • Virus West Nile
  • Sipilis
  • Toksoplasmosis
  • Tuberkulosis
  • Histoplasmosis

Penyebab lain:

  • Memar
  • Paparan terhadap bahan beracun yang masuk ke mata
  • Cedera
  • Trauma

 

Faktor risiko uveitis

Uveitis lebih berisiko terjadi pada:

  • Orang yang mengalami perubahan gen
  • Orang yang merokok

 

Diagnosis uveitis

Diagnosis uveitis dilakukan dokter spesialis mata dengan melakukan pemeriksaan mata seperti berikut:

  • Pemeriksaan penglihatan dan respons pupil terhadap cahaya
  • Tes tonometri mengukur tekanan pada bola mata
  • Pemeriksaan dengan slit-lamp, yaitu mikroskop yang memperbesar dan menerangi bagian depan mata untuk mengidentifikasi sel-sel di depan mata
  • Oftalmoskopi atau funduskopi adalah pemeriksaan dengan melebarkan pupil dengan obat tetes mata dan menyinari mata untuk memeriksa bagian belakang mata

Dokter juga dapat merekomendasikan:

  • Fotografi warna di dalam retina
  • Pencitraan optical coherence tomography (OCT) untuk mengukur ketebalan retina dan koroid
  • Analisis cairan aqueous atau vitreous mata
  • Tes darah
  • Tes pencitraan, radiografi, pemindaian CT atau MRI

 

Advertisement

Cara mengobati uveitis

Jika disebabkan oleh kondisi tertentu, pengobatan difokuskan untuk menangani kondisi tersebut.

Berikut beberapa cara mengobat uveitis yang dapat direkomendasikan oleh dokter:

1. Obat-obatan

  • Obat untuk meredakan peradangan, biasanya dalam bentuk obat tetes antiperadangan seperti kortikosteroid
  • Obat untuk mengontrol kejang pada iris yang dapat meredakan sakit mata
  • Obat antibakteri atau virus
  • Obat yang memengaruhi sistem imun tubuh

2. Operasi atau prosedur lain

  • Vitrektomi untuk mengangkat sebagian vitreous pada mata. Prosedur ini jarang digunakan.
  • Implan pelepas obat yang dipasang pada mata

 

Komplikasi uveitis

Jika tidak ditangani, uveitis dapat menimbulkan komplikasi serius seperti:

  • Katarak atau mata berkabut pada lensa mata atau korea
  • Cairan pada retina
  • Glaukoma atau tekanan tinggi pada mata
  • Ablasi retina
  • Kehilangan penglihatan

 

Cara mencegah uveitis

Cara mencegah uveitis sulit dilakukan pada orang sehat karena penyebabnya tidak diketahui. Namun pasien yang mengalami penyakit autoimun atau infeksi perlu mendapat penanganan khusus untuk mencegah uveitis.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Jika Anda mengalami gejala uveitis, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter mata.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait uveitis?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis uveitis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

kesehatan matainfeksi viruspenglihatan kaburuveitismata merah

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved