30 Jan 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Tularemia biasanya menjangkiti hewan dan dapat menyebar ke manusia
Tularemia adalah infeksi langka yang disebabkan bakteri Francisella tularensis. Infeksi ini biasanya menjangkiti hewan dan dapat menyebar ke manusia. Tularemia umumnya menyerang kulit, mata, kelenjar getah bening, dan paru-paru.
Tularemia dapat menginfeksi berbagai jenis binatang, seperti kelinci, tupai, hewan pengerat, dan domba. Hewan peliharaan yang umum seperti anjing, kucing, atau hamster juga rentan terserang bakteri penyebab tularemia.
Penyakit ini dapat menyebar ke manusia dalam beberapa cara, misalnya dari gigitan serangga dan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Tularemia adalah infeksi yang sangat menular dan bisa berpotensi mengancam jiwa.
Meski begitu, tularemia biasanya dapat diobati secara efektif dengan antibiotik tertentu jika didiagnosis lebih awal.
Baca juga: Apa Saja Penyakit yang Rentan Disebabkan oleh Hewan?
Tanda dan gejala tularemia dapat bervariasi tergantung cara bakteri masuk ke dalam tubuh. Kebanyakan orang yang terkena tularemia akan merasakan gejalanya dalam waktu tiga sampai lima hari. Namun, pada beberapa kasus, gejalanya baru muncul 21 hari kemudian.
Gejala tularemia dibagi berdasarkan kategorinya, antara lain:
Tularemia ulserativa adalah bentuk tularemia yang paling umum. Tanda dan gejalanya antara lain:
Orang dengan tularemia kelenjar memiliki tanda dan gejala yang sama dengan tularemia ulserativa, tetapi tanpa borok di kulit.
Tularemia okuloglandular terjadi ketika bakteri masuk melalui mata. Kondisi ini ditandai dengan gejala:
Tularemia jenis ini menyerang mulut, tenggorokan dan saluran pencernaan akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi Francisella tularensis (F. tularensis). Tanda dan gejalanya antara lain:
Tularemia pneumonik adalah bentuk paling serius dari penyakit ini. Tularemia pneumonik ditularkan saat seseorang menghirup debu atau aerosol yang telah terkontaminasi bakteri. Tularemia jenis ini juga dapat terjadi ketika bentuk tularemia lain, misalnya ulseroglandular tidak diobati dengan baik sehingga bakteri menyebar melalui aliran darah ke paru-paru.
Tularemia pneumonik memiliki gejala khas pneumonia, antara lain:
Tularemia tifoid adalah bentuk tularemia yang paling langka dan biasanya ditandai dengan gejala berikut:
Penyebab tularemia adalah infeksi bakteri F. tularensis. Umumnya, penyakit ini tidak terjadi pada manusia dan tidak menular antarmanusia.
Tularemia terjadi terutama di daerah pedesaan, karena biasanya di area tersebut terdapat banyak mamalia, burung, dan serangga yang rentan terinfeksi F. tularensis. Bakteri ini dapat hidup selama berminggu-minggu di tanah, air, dan bangkai hewan.
Terdapat dua jenis F. tularensis yang menjadi penyebab sebagian besar kasus tularemia, antara lain:
Tularemia berbeda dari penyakit yang ditularkan hewan ke manusia (zoonosis) pada umumnya, karena memiliki beberapa rute penularan. Rute penularan tersebut biasanya menentukan jenis dan tingkat keparahan gejala yang dialami.
Secara umum, Anda bisa tertular tularemia melalui:
1. Gigitan serangga
Berbagai jenis serangga dapat menularkan tularemia ke manusia, tapi paling sering disebarkan dari gigitan serangga, seperti kutu dan lalat rusa. Gigitan kutu diketahui menyebabkan sebagian besar kasus tularemia ulseroglandular.
2. Paparan terhadap hewan yang sakit atau mati
Tularemia ulserativa juga dapat terjadi akibat kontak dengan hewan yang terinfeksi. Jenis tularemia ini paling sering ditularkan oleh kelinci.
Pada tularemia ulserativa, bakteri akan masuk ke tubuh melalui luka kecil atau gigitan dari hewan tersebut.
Sementara pada okular tularemia umumnya terjadi ketika Anda mengucek mata setelah menyentuh hewan yang terinfeksi.
3. Udara yang terkontaminasi bakteri
Bakteri di dalam tanah dapat mengkontaminasi udara di sekitarnya. Seseorang yang melakukan kegiatan di area tersebut, misalnya saat berkebun, melakukan pekerjaan konstruksi, atau aktivitas lainnya dapat menghirup udara yang sudah bercampur dengan bakteri tersebut.
Pekerja laboratorium yang menangani sampel tularemia juga berisiko terkena infeksi melalui udara.
4. Makanan atau air yang terkontaminasi
Meskipun jarang terjadi, tularemia dapat ditularkan melalui konsumsi dari daging hewan yang terinfeksi atau minum air yang terkontaminasi.
Beberapa risiko berikut dapat meningkatkan terjadinya tularemia, yaitu:
Risiko infeksi tularemia akan lebih tinggi pada orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya bermasalah, seperti pengidap kanker atau HIV.
Baca jawaban dokter: Apakah makanan yang dijilat hewan peliharaan berbahaya bagi kesehatan?
Tularemia termasuk penyakit langka yang sulit didiagnosis karena memiliki gejala yang sama dengan penyakit lain. Dokter akan menggali riwayat kesehatan dan informasi pribadi seperti menanyakan jenis pekerjaan, riwayat perjalanan, dan hobi tertentu yang mungkin berhubungan dengan hewan.
Dokter mungkin mencurigai Anda mengidap tularemia jika Anda baru saja bepergian, digigit serangga, atau kontak dengan hewan. Terlebih, jika Anda sebelumnya sudah memiliki kondisi medis seperti kanker atau HIV.
Tularemia biasanya dapat didiagnosis melalui tes serologi yang bertujuan untuk mengidentifikasi antibodi spesifik terhadap bakteri F. tularensis.
Namun, tes serologi biasanya tidak dapat mendeteksi antibodi hingga beberapa minggu setelah infeksi pertama dimulai. Oleh karena itu, dokter juga akan mengumpulkan sampel lain untuk dites di laboratorium. Sampel tersebut dapat berasal dari bagian tubuh berikut:
Dokter juga mungkin akan merekomendasikan rontgen dada untuk mencari tanda-tanda pneumonia.
Advertisement
Pengobatan tularemia akan diberikan berdasarkan penyebab penularannya dan tingkat keparahannya.
Umumnya, kasus tularemia yang berhasil terdiagnosis dari dini dapat ditangani secara efektif dengan antibiotik yang diberikan melalui suntikan langsung ke otot atau vena.
Antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati tularemia meliputi:
Operasi pembedahan juga mungkin diperlukan untuk mengeringkan kelenjar getah bening yang bengkak atau untuk memotong jaringan yang terinfeksi dari luka kulit. Anda mungkin juga akan diberikan obat untuk gejala demam atau sakit kepala.
Jika tidak diobati dengan baik, kasus tularemia yang parah bisa menyebabkan sejumlah komplikasi berupa:
Hingga saat ini tidak ada vaksin yang tersedia untuk mencegah tularemia. Jika Anda memiliki faktor risiko terkait tularemia, langkah-langkah berikut ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi.
Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala tularemia, terlebih jika Anda baru saja digigit serangga atau memiliki faktor risiko lainnya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis tularemia agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved