1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Orang yang sering melakukan pekerjaan fisik yang berat lebih berisiko mengalami tendinitis.
Tendinitis merupakan peradangan pada tendon. Berdasarkan lokasi terjadinya, tendinitis juga disebut sebagai tendonitis. Tendon adalah jaringan ikat tebal yang mengikat otot pada tulang.
Tendon berfungsi sebagai katrol yang membantu otot menggerakkan sendi. Pembengkakan pada tendon dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri di luar sendi.
Beberapa jenis tendinitis diberi nama sesuai dengan olahraga yang meningkatkan risikonya Misalnya tennis elbow, jumper’s knee, pitcher’s shoulder, golfer’s elbow, dan swimmer’s shoulder.
Tendinitis umum terjadi pada siku, bahu, lutut, pergelangan tangan, dan tumit. Tendinitis dapat diatasi dengan penyesuaian gaya hidup, terapi fisik, obat-obatan, dan operasi bagi kasus tendinitis yang parah.
Baca juga: Mengenal Tendon yang Menyambungkan Otot dengan Tulang
Gejala umum tendinitis berikut ini dapat berlangsung dari beberapa hari, minggu bahkan berbulan-bulan.
Berdasarkan lokasi munculnya gejala, tendinitis memiliki beberapa tipe, yakni:
Tendonitis achilles adalah tendinitis yang terjadi di bagian belakang tumit. Gejala yang muncul berupa nyeri dan kaku serta adanya benjolan di belakang sendi pergelangan kaki.
Tendinitis jenis ini terjadi di tibialis posterior dengan gejala nyeri di sisi dalam pergelangan kaki. Tendonitis tibialis posterior biasanya menyebabkan rasa sakit saat berjalan dan membuat penderitanya hampir tidak mungkin untuk berdiri dengan normal.
Tendonitis patellar yang disebut juga sebagai jumper's knee terjadi di tendon patela yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering. Gejala yang ditimbulkan berupa rasa sakit dan bengkak di bawah tempurung lutut. Kondisi ini merupakan masalah umum pada pemain bola basket dan atlet lain yang melakukan aktivitas melompat secara berulang.
Tendonitis ini terjadi pada tendon yang berfungsi untuk mengangkat lengan.
Tennis elbow terjadi pada tendon di bagian luar sendi siku. Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan orang yang sering bermain tenis.
Wrist tendinitis terjadi di sendi pergelangan tangan.
Tendinitis paling sering disebabkan oleh gerakan berulang pada saat bekerja atau berolahraga. Risiko akan meningkat jika ada gerakan yang tidak benar dan terjadi secara berulang kali.
Selain itu, tendinitis dapat pula disebabkan oleh cedera dan proses penuaan, yang mengakibatkan tendon akan menjadi semakin kurang fleksibel. Akibatnya, tendon lebih rentan terhadap cedera.
Atlet yang berpartisipasi dalam cabang olahraga tertentu seperti tenis, golf, bowling, basket, lari, berenang, atau baseball, mempunyai risiko yang tinggi terhadap tendinitis.
Selain itu, risiko tinggi juga akan dialami oleh orang-orang dengan pekerjaan yang membutuhkan pengerahan tenaga fisik, termasuk untuk mengangkat barang di atas kepala, atau bergerakan, maupun melakukan tugas repetitif (berulang).
Selain itu, tendinitis dapat disebabkan oleh beberapa hal lain, meliputi:
Dokter biasanya dapat mendiagnosis tendinitis melalui pemeriksaan berikut ini.
Dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan berikut riwayat kesehatan pasien. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Saat melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan mencoba untuk menggerakkan tendon. Adanya suara berderit dapat menandakan selubung tendon yang menebal dan membengkak. Selain itu, nyeri tekan pada satu titik tertentu di tendon bisa mengindikasikan tendinitis.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan sinar X (foto rontgen) maupun pencitraan lain seperti USG atau MRI, yang dapat memperlihatkan pembengkakan pada selubung tendon. Selain itu, tes pencitraan dapat mengeliminasi kemungkinan lain dari tanda dan gejala yang muncul.
Baca juga: Kerap Dialami Musisi Hingga Petani, Trigger Finger Adalah Inflamasi Tendon Jari
Advertisement
Tendinitis dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Jika tidak, maka pasien disarankan untuk menjalani pengobatan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan, serta mempertahankan mobilitas, sekaligus mencegah kecacatan maupun kekambuhan.
Apabila ditangani dengan benar, sebagian besar kondisi dari tendinitis tidak akan menyebabkan kerusakan permanen pada sendi atau kecacatan.
Untuk mengobati tendinitis, pasien direkomendasikan untuk menjalani beberapa pengobatan seperti berikut ini.
Pasien dapat menjalani program latihan khusus untuk meregangkan dan memperkuat ikatan otot dan tendon yang membengkak. Misalnya, penguatan eksentrik yang menekankan kontraksi otot saat memanjang telah terbukti menjadi perawatan efektif untuk banyak kondisi tendon kronis. Perawatan ini pun dianggap sebagai penanganan lini pertama untuk tendinitis.
Pasien dapat melakukan terapi di rumah dengan Metode RICE. RICE adalah singkatan dari rest, ice, compression dan elevation.
Metode ini dilakukan dengan cara sebagai berikut ini.
Kombinasi dari berbagai metode di atas dapat meringankan gejala dan mempercepat penyembuhan tendinitis.
Tanpa perawatan yang tepat, tendinitis dapat meningkatkan risiko komplikasi berupa:
Pada kondisi ini terjadi robekan pada tendon, biasanya pasien akan merasa kakinya seperti tertembak atau terpukul. Kondisi ini mungkin memerlukan pembedahan.
Jika iritasi tendon berlanjut selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan, tendinitis dapat berkembang menjadi tendinosis, yaitu menurunnya fungsi pada tendon disertai dengan pertumbuhan pembuluh darah baru yang tidak normal.
Baca jawaban dokter: Nyeri tulang, otot, dan sendi, apa berhubungan dengan riwayat jatuh?
Anda dapat mencegah terjadinya tendinitis dengan melakukan beberapa hal, antara lain:
Tendinitis merupakan kondisi yang dapat ditangani sendiri tanpa bantuan dokter. Namun, berkonsultasilah dengan dokter jika mengalami gejala yang tidak kunjung sembuh serta mengganggu aktivitas keseharian Anda selama lebih dari beberapa hari.
Jika Anda memiliki gejala tendinitis, berkonsultasilah ke dokter, sehingga dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mengeliminasi kondisi lain yang dapat menyebabkan sakit, seperti tendon yang sobek, infeksi selubung tendon, bursitis, arthritis degeneratif atau arthritis inflamasi.
Segera kunjungi ruang gawat darurat jika mengalami demam, peningkatan kemerahan, maupun gejala yang memburuk, meski sudah melakukan perawatan di rumah.
Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini.
Saat melakukan konsultasi, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan, antara lain:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis xx agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved