1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kebersihan telinga yang buruk dapat menyebabkan bau pada telinga
Telinga bau dapat berasal dari area di belakang telinga atau dari kotoran yang berada di rongga telinga. Bau tidak sedap seperti aroma keju yang terlalu menyengat atau bau keringat sering kali tercium dari bagian belakang telinga.
Kotoran telinga atau cerumen sebetulnya memiliki fungsi untuk melindungi kulit di dalam saluran telinga dari kerusakan yang dapat memicu infeksi. Selain itu, cerumen juga merupakan sumber pelumas yang dapat menahan bagian dalam telinga dari air. Kotoran telinga dengan tampilan, tekstur, atau bau tidak biasa, dapat menandakan gangguan yang sedang dialami telinga.
Terkadang, kebersihan telinga yang buruk dapat menyebabkan bau pada telinga. Di samping itu, infeksi bakteri atau jamur juga merupakan salah satu penyebab telinga bau yang umum terjadi. Kondisi ini dapat terjadi pada setiap orang, baik orang dewasa maupun bayi. Umumnya, telinga bayi bau diakibatkan oleh infeksi telinga bagian tengah atau kotoran telinga yang menumpuk.
Dalam banyak kasus, bau di telinga bukanlah pertanda masalah serius. Telinga bau dapat dihilangkan dengan beberapa cara, seperti dengan penyesuaian gaya hidup atau penggunaan obat-obatan medis. Mengetahui penyebab telinga bau merupakan langkah utama agar dapat mendapatkan perawatan yang tepat.
Sejumlah kondisi berikut ini dapat menjadi penyebab telinga bau:
Bagian telinga kadang terlewat untuk dibersihkan secara teliti, terlebih di bagian belakangnya. Padahal, area di belakang telinga ini mudah untuk kotor atau berkeringat. Apabila keringat tercampur dengan bakteri dan kondisi telinga lembap, maka bau tidak sedap biasanya akan muncul.
Selain itu, kelenjar sebasea yang terdapat di kulit telinga dapat mengeluarkan sebum serta campuran lilin dan lemak. Jika tidak dibersihkan dengan baik, lapisan telinga yang memiliki banyak lipatan dan lekukan di belakangnya, memudahkan semua zat tersebut untuk terperangkap dan menumpuk hingga menimbulkan bau.
Partikel zat dapat menumpuk di sepanjang garis rambut dan di area telinga sehingga menyebabkan bau tidak sedap.
Zat-zat tersebut bisa berasal dari:
Hal berikut ini juga turut menyumbat pori-pori di belakang telinga atau membuat kotoran telinga terperangkap, sehingga dapat memperkuat bau yang muncul, misalnya:
Infeksi bakteri atau jamur pada telinga sering kali ditandai dengan munculnya bau dengan aroma seperti keju.
Beberapa kondisi berikut ini dapat memicu tumbuhnya bakteri atau jamur di area telinga, yakni:
Kelenjar keringat di dalam telinga yang berjumlah banyak dapat membentuk kotoran telinga. Kotoran ini biasanya berupa potongan kecil dengan tekstur seperti lilin. Selain di dalam telinga, kotoran juga bisa menyebar ke luar telinga dan menempel di kulit telinga bagian belakang.
Kotoran telinga yang lengket dapat menjadi sangat berbau, bahkan dalam jumlah yang hampir tidak terlihat.
Ketombe atau kondisi kulit seperti eksim, dermatitis seboroik, dan ruam akibat kulit sensitif dapat menyebabkan kulit kering serta teriritasi. Gangguan kulit tersebut dapat terjadi di berbagai bagian kulit, termasuk di area telinga.
Akibatnya, kulit akan terasa gatal dan dorongan untuk menggaruk area tersebut semakin besar. Garukan akan membuat bakteri atau polutan semakin rentan untuk masuk ke area yang gatal.
Selain itu, penyakit kulit seperti dermatitis seboroik dapat menyebabkan kulit menghasilkan serpihan sisik. Meski kondisi tersebut biasanya tidak menimbulkan bau, tapi serpihan yang dihasilkan dapat menyebabkan keringat maupun minyak terperangkap serta menghasilkan bau tak enak.
Advertisement
Menjaga kebersihan telinga
1. Membersihkan telinga
Salah satu cara menghilangkan bau telinga adalah dengan membersihkan area telinga dengan cermat, terutama bagian belakang. Gosok dengan lembut area telinga dan bagian belakangnya dengan kain basah setiap harinya.
2. Lakukan perawatan setelah tindik telinga
Telinga yang baru ditindik perlu dirawat dan dibersihkan agar terhindar dari infeksi yang bisa memicu bau telinga. Gunakan alkohol atau hidrogen peroksida sebagai cairan desinfektan untuk membersihkan telinga dan juga anting-anting yang digunakan, lakukan secara teratur.
3. Mengoleskan krim obat
Jika pembersihan dan disinfektan tidak juga membantu mengurangi bau, Anda mungkin memerlukan pengobatan yang lebih spesifik terkait penyebab bau telinga.
Dokter biasanya akan meresepkan krim antibakteri, antijamur, atau antiinflamasi, termasuk hydrocortisone untuk membantu pengobatan bau telinga.
4. Mengontrol keringat
Jika keringat berlebih yang menyebabkan bau telinga, Anda perlu mengontrol keringat dan membersihkan area tersebut dengan kain lembab atau lap bebas pewangi, terutama setelah Anda berolahraga atau ketika berada di tempat yang panas.
Pertimbangkan juga untuk menggunakan produk berikut untuk menjaga area telinga agar tetap kering:
5. Menghindari polutan dan penggunaan benda tertentu
Hindari menggunakan produk rambut dan kulit yang biasa digunakan di dekat dengan telinga untuk mengidentifikasi apakah salah satu dari produk tersebut berkontribusi terhadap bau di belakang telinga Anda. Hentikan setiap produk satu per satu, sebab, jika Anda menghentikan semuanya sekaligus, Anda tidak akan tahu produk yang mana yang menyebabkan bau telinga.
Anda juga perlu mempertimbangkan untuk meminimalkan penghalang pada telinga seperti memotong rambut, atau tidak menggunakan topi atau syal. Jika harus menggunakan benda-benda tersebut, sering-seringlah mencucinya.
6. Menggunakan sampo khusus dan pelembap untuk kulit kering
Sampo khusus yang mengandung zinc pyrithione dapat membantu kulit kering yang mengakibatkan telinga bau karena penyakit kulit seperti eksim atau dermatitis seboroik.
Pelembap seperti petroleum jelly juga dapat membantu jika Anda memiliki kulit kering yang tidak disebabkan oleh penyakit kulit.
7. Menggunakan obat tetes telinga
Jika bau telinga disebabkan oleh infeksi, dokter akan meresepkan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik.
8. Menggunakan minyak atsiri (essential oil)
Minyak atsiri atau essential oil dapat membantu menyamarkan bau tidak sedap yang berasal dari belakang telinga. Beberapa minyak esensial yang dapat Anda gunakan termasuk tea tree oil, peppermint, dan grapefruit seed.
Segera hubungi dokter apabila bau telinga Anda tidak juga kunjung hilang bahkan setelah melakukan berbagai langkah penanganan di atas. Terlebih, jika bau telinga yang muncul disertai dengan nyeri telinga, keluar cairan kuning atau hijau dari telinga.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved