1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Tarsal Tunnel Syndrome (TTS) adalah kelainan saraf pada kaki
Sindrom kanal tarsal atau tarsal tunnel syndrome (TTS) adalah kelainan saraf yang terjadi akibat kompresi (tekanan) pada saraf tibialis posterior di kaki. Kanal tarsal merupakan bagian berupa "terowongan" sempit yang terletak di bagian dalam pergelangan kaki.
Kanal tarsal ditutupi dengan ligamen tebal (jaringan pengikat tulang) yang berfungsi untuk melindungi dan mempertahankan struktur di dalamnya, meliputi pembuluh darah, tendon (urat), dan saraf tibialis posterior.
Sindrom kanal tarsal dapat mengakibatkan terganggunya fungsi kanal tarsal yang ditandai dengan gejala seperti kaki mati rasa hingga sensasi terbakar seperti tersetrum.
Umumnya, sindrom kanal tarasal dapat terjadi akibat tekanan berulang pada saraf di pergelangan kaki yang dianamakan tibialis posterior. Selain itu, TTS juga dapat berkembang sebagai komplikasi penyakit lain, misalnya diabetes.
Sindrom kanal tarsal dapat diatasi dengan penyesuaian gaya hidup, obat-obatan dan operasi, pada kasus yang lebih parah.
Gejala-gejala yang dapat mengindikasikan TTS yaitu:
Gejala biasanya dirasakan di area saraf tibialis posterior berada, yakni di bagian dalam pergelangan kaki, di atas tumit atau di bagian bawah kaki. Gejala dapat terjadi hanya terbatas di daerah tertentu maupun menjalar sepanjang kaki.
Gejala dapat muncul secara tiba-tiba, dan kerap terjadi akibat berdiri terlalu lama, berjalan, atau berolahraga.
Penting untuk mencari pengobatan dini jika mengalami gejala tarsal tunnel syndrome. Gejala penyakit ini mirip dengan sindrom lain dan sering diabaikan, sehingga perlu diagnosis yang tepat untuk menentukan pengobatan. Jika tidak diobati, kondisi ini berkembang dan dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen.
Tarsal tunnel syndrome terjadi karena tekanan pada saraf tibialis posterior yang berperan penting dalam pergerakan kaki.
Penyebab paling umum dari TTS adalah pembengkakan atau peradangan di sekitar tendon dan saraf, yang meningkatkan tekanan di dalam tarsal tunnel. Pada kebanyakan kasus, penyebab peradangan tidak diketahui secara pasti.
Namun, beberapa kondisi berikut ini diduga dapat menyebabkan atau memperparah gejala TTS:
Tekanan pada struktur kaki dan perubahan arah saraf dan tendon dapat menyebabkan tekanan pada saraf tibialis. Struktur kaki yang datar meningkatkan peluang terjadinya TTS.
Kista atau tumor yang tumbuh di daerah pergelangan kaki mampu menghasilkan tekanan pada saraf.
Varises pada membran yang mengelilingi saraf tibialis dapat menyebabkan kompresi pada saraf tersebut.
Pada penderita diabetes, pembuluh darah yang terletak di terowongan tarsal bisa membesar karena kadar glukosa darah yang lebih tinggi, dan sekaligus menyebabkan lebih banyak tekanan pada saraf.
Peradangan sendi akibat arthritis akan mengurangi ruang yang tersedia untuk saraf sehingga meningkatkan tekanan. Selain itu, individu yang kelebihan berat badan atau obesitas rentan terhadap kondisi ini karena tekanan yang berlebihan pada saraf tibialis posterior.
Keseleo atau patah tulang di pergelangan kaki dapat menimbulkan peradangan dan pembengkakan.
Dalam mendiagnosis tarsal tunnel syndrome, dokter akan melakukan berbagai tes umum dan pemeriksaan penunjang, meliputi:
Dokter akan bertanya tentang perkembangan gejala dan riwayat medis seperti adanya cedera atau benturan pada area tarasal.
Dokter kemudian akan memeriksa kaki dan pergelangan kaki, untuk mencari karakteristik fisik yang dapat mengindikasikan tarsal tunnel syndrome.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi gangguan pada saraf. Dokter akan mengetuk saraf di area saraf tibialis posterior. Jika saraf rusak atau merasakan tekanan, maka pasien akan mengalami sensasi mati rasa atau kesemutan yang menyebar (parathesia). Adanya respons tersebut dapat mengindikasikan TTS.
EMG digunakan untuk memeriksa kondisi otot dan sel-sel saraf yang mengontrolnya. Prosedur elektromiografi ini mampu menerjemahkan sinyal elektrik yang dikeluarkan saraf menjadi grafik maupun angka-angka. Hasil tersebut dapat membantu dokter mendiagnosis gangguan kesehatan tertentu sebagai penyebab dari gejala yang ditimbulkan.
NCV adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menilai kerusakan dan gangguan pada saraf. Prosedur ini juga dikenal sebagai uji konduksi saraf yang dilakukan dengan mengukur kecepatan gerak sinyal listrik melalui saraf perifer.
Dokter akan merekomendasikan tes pemindaian apabila mencurigai adanya sel atau jaringan abnormal seperti tumor.
Baca jawaban dokter: Bagaimana penanganan saraf kejepit di kaki?
Advertisement
Pengobatan tarsal tunnel syndrome tergantung pada gejala dan penyebab utama rasa sakit. Beberapa pengobatan TTS meliputi:
Anda bisa melakukan perawatan sendiri di rumah dengan langkah-langkah ini.
Untuk mengurangi tekanan pada saraf yang mengakibatkan sakit dan pembengkakan, pasien dapat meminum obat antiradang golongan nonsteroid, seperti ibuprofen.
RICE adalah singkatan dari rest, ice, compression, dan elevation. Metode ini dilakukan dengan beristirahat (rest) dari aktivitas sehari-hari, mengompres dengan es (ice), memberikan tekanan (compression), serta mengangkat kaki (elevation). Kombinasi langkah tersebut ini dapat meredakan gejala pembengkakan pada pergelangan kaki
Sementara itu, dokter dapat memberikan perawatan melalui:
Suntikan anestesi (bius) lokal berisi obat pereda nyeri dan kortikosteroid berguna dalam mengobati peradangan.
Penyangga kaki dengan penjepit dapat dikenakan untuk mengurangi tekanan pada saraf. Perangkat ini biasanya disarankan bagi pasien dengan gejala kerusakan saraf yang parah.
Bagi pasien yang memiliki kaki rata, mengenakan sepatu khusus yang diresepkan dokter (ortotik) dapat membantu menjaga kelengkungan kaki dan membatasi gerakan berlebihan penyebab kompresi saraf.
Pada kasus tarsal tunnel syndrome yang parah dan terjadi dalam jangka panjang, operasi dapat dilakukan sebagai upaya penyembuhan. Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan untuk melepaskan ligamen agar saraf dapat diangkat.
Tarsal tunnel syndrome yang tidak diobati dengan baik dapat menimbulkan komplikasi seperti:
Baca juga: Teknik Urut Kaki Keseleo yang Benar dan Tak Membahayakan
Pencegahan sindrom kanal tarsal dimulai dengan mengetahui penyebabnya dan menghindari keadaan tersebut. Prinsip dalam pencegahan TTS dapat dilakukan dengan mengurangi tekanan pada kaki dan pergelangan kaki.
Berikut ini adalah beberapa tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan:
Baca juga: Tips Memilih Sepatu Olahraga yang Tepat
Gejala tarsal tunnel syndrome seringkali serupa dengan gejala penyakit lain. Bahkan, beberapa orang menganggap gejala tersebut merupakan hal yang normal.
Namun, deteksi dini tanda dan gejala TTS diperlukan untuk membantu pengobatan dan dokter dalam memulai manajemen kondisi dengan tepat, yang dapat meningkatkan kesembuhan jangka panjang.
Jika Anda merasakan mati rasa atau sensasi terbakar di kaki secara tiba-tiba, baik di titik tertentu maupun menjalar sepanjang kaki, konsultasikan kepada dokter.
Luka terbuka pada kaki akibat diabetes juga dapat menyebabkan TTS, segera periksakan ke dokter untuk mengetahui apakah gejala tersebut merupakan gejala penyakit ini.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis tarsal tunnel syndrome agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved