Tardive dyskinesia adalah suatu gangguan kesehatan yang menyebabkan penderitanya melakukan gerakan tubuh tanpa disadari. Kondisi ini merupakan efek samping dari obat antipsikotik, yang digunakan untuk mengobati skizofrenia dan gangguan mental lain.
Penyakit ini menyebabkan gerakan kaku dan tersentak-sentak pada wajah serta tubuh, yang tidak dapat dikendalikan. Penderita juga mungkin mengedipkan mata, menjulurkan lidah, atau melambaikan tangan tanpa bermaksud melakukannya.
Tidak semua orang yang menggunakan obat antipsikotik akan mengalami tardive dyskinesia. Namun jika mengalami gejalanya, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Secara umum, tanda dan gejala tardive dyskinesia meliputi:
Penyebab utama tardive dyskinesia adalah mengonsumsi obat yang disebut neuroleptik. Obat ini juga disebut antipsikotik atau obat penenang utama yang biasanya digunakan untuk mengobati masalah mental.
Tardive dyskinesia sering terjadi ketika seseorang minum obat tersebut selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga dapat muncul setelah konsumsi obat dilakukan hanya selama enam minggu.
Obat-obatan yang paling sering menyebabkan gangguan ini meliputi klorpromazin, flufenazin, haloperidol, perfenazin, proklorperazin, tioridazin, dan trifluoperazin. Sementara obat lainnya berupa metoclopramide, obat antidepresan, obat anti-Parkinson, serta obat antikejang.
Beberapa faktor risiko tardive dyskinesia meliputi:
Diagnosis tardive dyskinesia dilakukan melalui beberapa metode pemeriksaan di bawah ini:
Jika mengonsumsi obat untuk menangani gangguan mental, dokter harus memeriksa kondisi pasien setidaknya setahun sekali. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa pasien tidak menderita tardive dyskinesia.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik yang disebut abnormal involuntary movement scale (AIMS) atau skala gerakan involunter abnormal. Prosedur ini akan membantu dokter dalam menilai tiap gerakan abnormal pasien.
Dokter juga dapat melakukan tes untuk mengetahui ada tidaknya kondisi lain yang memicu gerakan tidak normal. Penyakit ini bisa meliputi cerebral palsy, penyakit Huntington, penyakit Parkinson, sindrom Tourette, dan stroke.
Dokter dapat pula menyarankan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti tes darah dan pencitraan otak (misalnya, CT scan atau MRI).
Advertisement
Cara mengobati tardive dyskinesia umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut. Beberapa langkah penanganan dari dokter biasanya meliputi:
Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Cara mencegah tardive dyskinesia yang bisa dicoba adalah mengurangi dosis obat neuroleptik yang digunakan. Namun langkah ini harus dilakukan dengan anjuran dokter.
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada tardive dyskinesia. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis tardive dyskinesia agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved