1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Infeksi cacing pita terjadi karena mengonsumsi makanan yang mengandung telur atau larvanya
Tapeworm infection atau infeksi cacing pita adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pita. Seseorang bisa terkena infeksi ini jika mengonsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi oleh telur atau larva cacing pita.
Cacing pita dapat menginfeksi dalam bentuk telur, larva, maupun saat sudah terbentuk sempurna. Cacing pita dewasa bahkan bisa tinggal hingga 30 tahun di dalam organ makhluk hidup yang inangnya.
Infeksi cacing pita umumnya merupakan gangguan kesehatan yang ringan, jika hanya ada satu atau dua cacing pita dewasa yang terdapat dalam tubuh Anda. Namun bila infeksi disebabkan oleh larva dalam jumlah banyak, dapat terjadi gangguan yang bisa menimbulkan komplikasi berbahaya.
Kebanyakan orang yang mengalami penyakit ini tidak merasakan gejala yang berarti, sehingga tidak jarang kondisi ini tidak disadari. Namun secara umum, gejala infeksi cacing pita yang dirasakan bisa berupa:
Terdapat enam jenis cacing pita yang diketahui bisa menjadi penyebab infeksi cacing pita. Jenis ini dibedakan dari jenis hewan yang menjadi sumber infeksinya, seperti:
Cacing pita memiliki tiga siklus hidup, yaitu telur, larva, dan cacing pita dewasa. Larva cacing pita dapat masuk ke otot-otot dari hewan yang ditinggalinya, sehingga Anda bisa terkena infeksi cacing pita jika makan daging yang tidak dimasak dengan kematangan sempurna.
Anda juga mungkin tertular infeksi yang disebabkan oleh cacing pita yang berasal dari babi jika makanan tersebut disiapkan oleh orang yang terinfeksi. Orang yang terinfeksi cacing pita bisa menyebarkan infeksi ini jika ia tidak cuci tangan setelah buang air, lalu menyiapkan makanan dengan tangan yang sama.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan meminta pasien untuk membawa sampel tinja yang akan diperiksa di laboratorium. Di sana, akan terlihat jika sampel mengandung cacing pita yang sudah dewasa maupun telurnya.
Dokter juga mungkin akan memeriksa area di sekitar anus pasien guna melihat tanda-tanda keberadaan telur atau larva cacing pita. Di samping itu, beberapa pemeriksaan di bawah ini juga dapat dilakukan:
Advertisement
Cara mengobati infeksi cacing pita akan ditentukan berdasarkan jenis jenis cacing yang menginfeksi tubuh pasien. Karena itu, durasi penanganannya bisa berbeda-beda pada tiap pasien.
Infeksi cacing pita umumnya diatasi dengan pemberian obat minum jenis praziquantel. Obat ini bekerja dengan membuat cacing tidak bisa bergerak.
Cacing yang sudah tidak mampu bergerak tersebut kemudian akan keluar dari tubuh pasien bersama dengan tinja. Jika cacing berukuran besar, pasien mungkin akan mengalami sedikit kram saat buang air besar (BAB).
Dokter lalu akan kembali melakukan pemeriksaan sampel tinja pasien pada 1-3 bulan setelah perawatan selesai dijalani.
Beberapa langkah di bawah ini dapat Anda lakukan sebagai cara mencegah infeksi cacing pita
Jika Anda tinggal di area yang rawan terkena infeksi cacing pita, langkah berikut juga bisa membantu Anda untuk mencegahnya:
Orang yang mengalami infeksi cacing pita umumnya hanya akan mengalami gejala ringan. Karena itu, kunjungan ke dokter mungkin dapat ditunda.
Namun jika gejala yang muncul sudah berkaitan dengan gangguan pada sistem pencernaan (seperti diare, mual, sakit perut, dan turunnya berat badan), Anda disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Selain itu, bila infeksi cacing pita disertai gejala kejang, kebas, dan anggota tubuh (seperti kaki dan tangan) terasa lemah, Anda juga dianjurkan untuk segera menemui dokter. Gejala-gejala ini bisa saja menandakan kondisi darurat medis.
Berikut ini yang bisa Anda persiapkan sebelum berkonsultasi dengan dokter:
Dokter mungkin akan meminta Anda untuk membawa sampel tinja untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Dokter juga mungkin mengajukan beberapa pertanyaan di bawah ini:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis infeksi cacing pita agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved