logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Takotsubo Cardiomyopathy

8 Feb 2023

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Pengertian takotsubo cardiomyopathy

Takotsubo cardiomyopathy adalah penyakit jantung yang berkembang sebagai respons terhadap situasi stres dan emosi yang ekstrem. Oleh karena itu, kondisi ini juga memiliki julukan lain yaitu kardiomiopati stres atau broken heart syndrome (sindrom patah hati). 

Selain pengalaman emosional yang intens, kondisi ini juga dapat dipicu oleh penyakit fisik yang serius atau pembedahan. Pasien yang mengalami takotsubo cardiomyopathy memiliki ruang pemompa utama jantung yang berubah bentuk sehingga memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif.

Sindrom patah hati sering kali merupakan kondisi sementara. Tetapi beberapa pasien mungkin akan merasakan perasaan tidak enak badan berkelanjutan bahkan setelah jantungnya sembuh. Meski begitu, sebagian besar pasien takotsubo cardiomyopathy umumnya pulih sepenuhnya dalam waktu satu bulan.

Tanda dan gejala takotsubo cardiomyopathy

Gejala utama takotsubo cardiomyopathy mirip dengan serangan jantung pada umumnya. Gejala tersebut dapat muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah kejadian yang memicu stres. 

Tanda dan gejala sindrom patah hati meliputi:

  • Nyeri dada yang parah (angina) yang terjadi secara tiba-tiba
  • Sesak napas 
  • Melemahnya ventrikel kiri jantung
  • Nyeri di lengan dan bahu
  • Detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Palpitasi jantung
  • Pingsan (sinkop)
  • Mual atau muntah

Penyebab takotsubo cardiomyopathy

Penyebab pasti takotsubo cardiomyopathy belum jelas diketahui. Diperkirakan bahwa lonjakan hormon stres, seperti adrenalin, noradrenalin, epinefrin, dan norepinefrin dapat merusak jantung untuk sementara. Namun, bagaimana hormon-hormon ini bisa melukai jantung tidak sepenuhnya bisa dijelaskan. 

Dugaan lainnya seperti pemerasan sementara pada arteri besar atau kecil di jantung atau terjadinya perubahan struktur otot jantung juga mungkin berperan menghasilkan broken heart syndrome. 

Beberapa pemicu sindrom patah hati yang diketahui, baik dari faktor emosional maupun fisik dapat meliputi:

  • Kesedihan karena kematian orang yang dicintai atau kehilangan hal yang berarti seperti pada hubungan sosial, hewan kesayangan, atau benda seperti rumah dan uang.
  • Mengalami peristiwa yang baik seperti menerima pesta kejutan atau memenangkan lotere.
  • Menerima kabar buruk.
  • Ketakutan yang intens seperti berbicara di depan umum atau mengalami perampokan bersenjata.
  • Rasa amarah yang ekstrem. 
  • Sakit parah.
  • Peristiwa fisik yang melelahkan.
  • Masalah kesehatan, termasuk serangan asma, kesulitan bernapas (dyspnea), kejang, stroke, demam tinggi, gula darah rendah (hipoglikemia), perdarahan berat atau pembedahan.
  • Penyakit mendadak seperti serangan asma atau infeksi COVID-19.
  • Operasi besar.
  • Patah tulang yang terjadi tiba-tiba.

Selain pemicu emosional dan fisik, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan sindrom patah hati, meski kasusnya jarang terjadi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Obat emergensi yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi atau serangan asma parah.
  • Beberapa obat-obatan untuk mengobati gangguan kecemasan.
  • Dekongestan untuk mengobati hidung tersumbat.
  • Obat narkotika seperti methamphetamine dan kokain yang disalahgunakan.

Faktor risiko

Beberapa faktor berikut dicurigai dapat meningkatkan risiko terkena takotsubo cardiomyopathy, antara lain:

  • Perempuan
  • Berusia lebih dari 50 tahun
  • Mengidap gangguan kejiwaan seperti kecemasan atau depresi.
  • Mengalami gangguan neurologis seperti kejang atau stroke

Baca juga: Tips Penting untuk Menghindari Penyakit Jantung pada Wanita

Diagnosis takotsubo cardiomyopathy

Dalam mendiagnosis takotsubo cardiomyopathy, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan berikut: 

1. Tanya jawab dan pemeriksaan fisik

Dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan serta riwayat kesehatan pasien. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terkait gejala yang ada. 

2. Tes darah

Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar enzim unik yang dihasilkan dari sel otot jantung yang rusak.

3. Elektrokardiogram (EKG)

Tes EKG dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik jantung. EKG dapat menunjukkan seberapa cepat atau seberapa lambat jantung berdetak. Hasil EKG untuk broken heart syndrome akan terlihat berbeda dari hasil EKG untuk serangan jantung.

4. Angiogram koroner

Tes ini dilakukan untuk memeriksa penyumbatan di arteri jantung. Tes ini juga berfungsi untuk mengesampingkan kemungkinan serangan jantung. Sebab, berbeda dengan serangan jantung, pasien sindrom patah hati sering kali tidak mengalami penyumbatan. 

5. Ekokardiografi 

Ekokardiogram dilakukan untuk mengetahui bagaimana darah mengalir melalui jantung dan katup jantung. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat melihat apakah jantung membesar atau memiliki bentuk yang tidak biasa. Perubahan yang mungkin menjadi tanda takotsubo cardiomyopathy.

6. MRI jantung

Tes ini melibatkan penggunaan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar jantung secara detail.

Advertisement

Cara mengobati takotsubo cardiomyopathy

Meskipun tidak ada obat khusus untuk kardiomiopati takotsubo, kebanyakan pasien dapat sembuh total dengan pemberian obat-obatan. Beberapa obat yang dapat diresepkan meliputi:

  • Aspirin untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah penggumpalan darah.
  • ACE (angiotensin-converting enzyme) inhibitor atau ARB (angiotensin receptor blockers) untuk menurunkan tekanan darah dan melawan peradangan.
  • Beta-blocker untuk memperlambat detak jantung.
  • Diuretik untuk mengurangi penumpukan cairan.

Komplikasi 

Komplikasi pada kasus takotsubo cardiomyopathy jarang terjadi. Tetapi pernah dilaporkan sejumlah komplikasi termasuk:

  • Edema paru
  • Pecahnya ventrikel kiri jantung
  • Penyumbatan aliran darah dari ventrikel kiri
  • Gagal jantung
  • Gumpalan darah di dinding ventrikel kiri
  • Serangan jantung
  • Blok jantung
  • Kematian

Cara mencegah takotsubo cardiomyopathy

Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah takotsubo cardiomyopathy. Namun, mempelajari manajemen stres dan teknik pemecahan masalah dapat membantu Anda membatasi stres fisik dan emosional.

Teknik relaksasi juga dapat membantu mencegah sindrom patah hati. Beberapa contohnya seperti:

  • Berlatih yoga, meditasi, menulis jurnal, atau melatih mindfulness.
  • Mandi air hangat.
  • Menyalakan lilin beraroma.
  • Menarik nafas panjang dan dalam serta menghembuskannya secara perlahan.

Bergantung pada sumber stres yang dialami, Anda mungkin dapat bergabung dengan kelompok pendukung untuk membicarakan stres yang dialami dan berbagi keterampilan untuk mengatasinya. Melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater juga disarankan. 

Di samping itu, kebiasaan sehat dapat membantu Anda mengelola stres fisik atau emosional. Kebiasaan tersebut dapat mencakup:

  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Berolahraga secara teratur, setidaknya lima kali seminggu selama 30 menit.
  • Tidur yang cukup, 7-9 jam setiap malam
  • Menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga
  • Menghindari penggunaan produk tembakau, penggunaan narkoba dan penggunaan alkohol yang berlebihan.

Baca juga: 10 Makanan yang Dilarang untuk Penyakit Jantung

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala takotsubo cardiomyopathy.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. 
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait takotsubo cardiomyopathy?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis takotsubo cardiomyopathy agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

penyakit jantung

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved