Takotsubo cardiomyopathy adalah penyakit jantung yang berkembang sebagai respons terhadap situasi stres dan emosi yang ekstrem. Oleh karena itu, kondisi ini juga memiliki julukan lain yaitu kardiomiopati stres atau broken heart syndrome (sindrom patah hati).
Selain pengalaman emosional yang intens, kondisi ini juga dapat dipicu oleh penyakit fisik yang serius atau pembedahan. Pasien yang mengalami takotsubo cardiomyopathy memiliki ruang pemompa utama jantung yang berubah bentuk sehingga memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif.
Sindrom patah hati sering kali merupakan kondisi sementara. Tetapi beberapa pasien mungkin akan merasakan perasaan tidak enak badan berkelanjutan bahkan setelah jantungnya sembuh. Meski begitu, sebagian besar pasien takotsubo cardiomyopathy umumnya pulih sepenuhnya dalam waktu satu bulan.
Gejala utama takotsubo cardiomyopathy mirip dengan serangan jantung pada umumnya. Gejala tersebut dapat muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah kejadian yang memicu stres.
Tanda dan gejala sindrom patah hati meliputi:
Penyebab pasti takotsubo cardiomyopathy belum jelas diketahui. Diperkirakan bahwa lonjakan hormon stres, seperti adrenalin, noradrenalin, epinefrin, dan norepinefrin dapat merusak jantung untuk sementara. Namun, bagaimana hormon-hormon ini bisa melukai jantung tidak sepenuhnya bisa dijelaskan.
Dugaan lainnya seperti pemerasan sementara pada arteri besar atau kecil di jantung atau terjadinya perubahan struktur otot jantung juga mungkin berperan menghasilkan broken heart syndrome.
Beberapa pemicu sindrom patah hati yang diketahui, baik dari faktor emosional maupun fisik dapat meliputi:
Selain pemicu emosional dan fisik, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan sindrom patah hati, meski kasusnya jarang terjadi. Beberapa di antaranya adalah:
Beberapa faktor berikut dicurigai dapat meningkatkan risiko terkena takotsubo cardiomyopathy, antara lain:
Baca juga: Tips Penting untuk Menghindari Penyakit Jantung pada Wanita
Dalam mendiagnosis takotsubo cardiomyopathy, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan berikut:
1. Tanya jawab dan pemeriksaan fisik
Dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan serta riwayat kesehatan pasien. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terkait gejala yang ada.
2. Tes darah
Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar enzim unik yang dihasilkan dari sel otot jantung yang rusak.
3. Elektrokardiogram (EKG)
Tes EKG dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik jantung. EKG dapat menunjukkan seberapa cepat atau seberapa lambat jantung berdetak. Hasil EKG untuk broken heart syndrome akan terlihat berbeda dari hasil EKG untuk serangan jantung.
4. Angiogram koroner
Tes ini dilakukan untuk memeriksa penyumbatan di arteri jantung. Tes ini juga berfungsi untuk mengesampingkan kemungkinan serangan jantung. Sebab, berbeda dengan serangan jantung, pasien sindrom patah hati sering kali tidak mengalami penyumbatan.
5. Ekokardiografi
Ekokardiogram dilakukan untuk mengetahui bagaimana darah mengalir melalui jantung dan katup jantung. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat melihat apakah jantung membesar atau memiliki bentuk yang tidak biasa. Perubahan yang mungkin menjadi tanda takotsubo cardiomyopathy.
6. MRI jantung
Tes ini melibatkan penggunaan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar jantung secara detail.
Advertisement
Meskipun tidak ada obat khusus untuk kardiomiopati takotsubo, kebanyakan pasien dapat sembuh total dengan pemberian obat-obatan. Beberapa obat yang dapat diresepkan meliputi:
Komplikasi pada kasus takotsubo cardiomyopathy jarang terjadi. Tetapi pernah dilaporkan sejumlah komplikasi termasuk:
Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah takotsubo cardiomyopathy. Namun, mempelajari manajemen stres dan teknik pemecahan masalah dapat membantu Anda membatasi stres fisik dan emosional.
Teknik relaksasi juga dapat membantu mencegah sindrom patah hati. Beberapa contohnya seperti:
Bergantung pada sumber stres yang dialami, Anda mungkin dapat bergabung dengan kelompok pendukung untuk membicarakan stres yang dialami dan berbagi keterampilan untuk mengatasinya. Melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater juga disarankan.
Di samping itu, kebiasaan sehat dapat membantu Anda mengelola stres fisik atau emosional. Kebiasaan tersebut dapat mencakup:
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala takotsubo cardiomyopathy.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis takotsubo cardiomyopathy agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved