logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Jantung

Takikardia

1 Jun 2021

| dr. Levina Felicia

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Takikardia adalah kondisi dimana detak jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit

Terkadang takikardia tidak menimbulkan tanda atau gejala terlebih dahulu.

Pengertian takikardia

Takikardia adalah kondisi medis dengan gejala detak jantung yang cepat, yakni lebih dari 100 kali per menit. Angka ini jauh melebihi frekuensi normal yang berupa 60-100 kali per menit.

Kondisi ini sering tidak menimbulkan gejala dan komplikasi apapun. Namun, takikardia dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, henti jantung, bahkan kematian.

Jantung berdenyut untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Tujuannya adalah mengalirkan oksigen dan nutrisi untuk organ tubuh dapat bekerja dengan baik. Selain itu, zat sisa juga dapat dikeluarkan dari tubuh dengan memompa darah ke paru-paru, ginjal, dan organ lainnya. Denyut jantung yang terlalu cepat inilah yang dikenal dengan sebutan takikardia.

Denyut jantung terkadang dapat meningkat dalam kondisi normal. Misalnya, sebagai respons tubuh terhadap stres, trauma, atau penyakit.

Seseorang disebut mengalami takikardia bila denyut jantungnya meningkat akibat kondisi medis yang tidak berhubungan dengan respons tubuh normal. Contohnya karena berbagai jenis gangguan irama jantung (aritmia).

 

Jenis-jenis takikardia

Terdapat beberapa jenis takikardia yang dibedakan berdasarkan area jantung yang menyebabkan asal gangguannya, di antaranya adalah:

  • Fibrilasi atrial

Fibrilasi atrial disebabkan oleh sinyal elektrik yang kacau dan tidak beraturan di atrium (rongga bagian atas jantung). Akibatnya, denyut jantung menjadi cepat, lemah, dan tidak beraturan.

Kondisi ini biasanya hanya berlangsung sebentar, namun seringkali dapat berulang jika tidak ditangani. Kondisi ini merupakan jenis takikardia yang paling sering ditemukan.

  • Atrial flutter

Atrial flutter terjadi akibat sirkuit elektrik yang tidak teratur di dalam atrium. Sebagai akibatnya, atrium jantung berdenyut sangat cepat namun iramanya teratur. Denyut jantung yang sangat cepat ini menyebabkan kontraksi atrium yang melemah.

Kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya. Namun penderita juga bisa membutuhkan pengobatan khusus. Pasien dengan kondisi ini juga sering mengalami fibrilasi atrial.

  • Takikardia supraventrikular (SVT)

SVT adalah salah satu jenis takikardia yang disebabkan oleh gangguan sirkuit elektrik pada area di bagian atas ventrikel (ruang jantung bagian bawah). Biasanya, gangguan sirkuit ini terjadi sejak lahir dan menyebabkan sinyal elektrik terus berputar pada area jantung yang sama.

  • Takikardia ventrikular (VT)

Gangguan ini diakibatkan oleh adanya gangguan sinyal elektrik di ventrikel jantung. Denyut jantung yang cepat menyebabkan darah tidak mengisi ventrikel dengan baik dan ventrikel tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.

Ventrikular takikardia dapat berlangsung beberapa detik dan tidak menimbulkan bahaya, namun episode yang berlangsung lebih dari beberapa detik dapat mengancam nyawa.

  • Fibrilasi ventrikel

Fibrilasi ventrikel terjadi ketika sinyal elektrik yang cepat dan kacau menyebabkan ventrikel jantung hanya bergetar dan tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Kondisi ini bersifat mengancam nyawa bila tidak ditangani dengan defibrilasi atau kejut jantung.

Fibrilasi ventrikel dapat terjadi selama atau setelah serangan jantung. Kebanyakan pasien dengan fibrilasi ventrikel juga dapat memiliki penyakit penyerta atau cedera serius, seperti terkena kilatan petir.

  • Sinus takikardia

Kondisi ini muncul akibat adanya gangguan sinyal elektrik dari nodus sinoatrial (nodus SA). Nodus SA adalah buntalan saraf yang berperan penting dalam mengatur irama jantung. Sinus takikardia ditandai dengan denyut jantung lebih cepat dari normal dengan irama yang teratur.

 

Tanda dan gejala takikardia

Gejala takikardia dapat dibedakan menjadi gejala umum dan gejala yang lebih spesifik tergantung jenisnya.

Gejala umum

Untuk semua jenis takikardia Anda dapat mengalami gejala yang sama yaitu:

  • Pusing
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar dengan cepat

Untuk kasus yang berat, serangan jantung dapat terjadi. Terkadang takikardia juga tidak menimbulkan tanda atau gejala terlebih dahulu.

Gejala khusus

Gejala ventrikular takikardia dapat berupa:

  • Pusing
  • Jantung berdebar dengan cepat
  • Sesak napas
  • Mual
  • Rasa ingin pingsan atau jatuh pingsan
  • Henti jantung, pada kasus yang berat

Sementara gejala supraventrikular takikardia dapat berupa:

  • Pingsan (sinkop)
  • Pusing atau rasa ingin pingsan
  • Jantung berdebar dengan cepat
  • Denyut jantung yang keras
  • Dada terasa tertekan, terikat, atau nyeri (angina)
  • Sesak napas
  • Rasa lelah

Pada kasus yang berbahaya, pasien dengan supraventrikular takikardia dapat mengalami penurunan kesadaran dan henti jantung.

 

Penyebab takikardia

Penyebab takikardia adalah ganggual aliran listrik normal pada jantung. Aliran listrik ini diperlukan untuk mengendalikan denyut jantung. Kondisi yang dapat memicu peningkatan denyut jantung dapat berupa:

  • Anemia
  • Konsumsi minuman berkafein dalam jumlah besar
  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Olahraga
  • Demam
  • Tekanan darah tinggi atau rendah
  • Gangguan keseimbangan elektrolit
  • Efek samping obat-obatan
  • Hipertiroid
  • Merokok
  • Stress mendadak
  • Penggunaan obat-obatan stimulan, seperti kokain atau amfetamin

Pada beberapa kasus, penyebab pasti takikardia tidak dapat ditentukan.

 

Faktor risiko takikardia

Faktor risiko takikardia dapat berupa penuaan atau memiliki riwayat keluarga dengan takikardia dan gangguan irama jantung lainnya. Selain itu, kondisi medis yang memberi tegangan pada jantung atau merusak jaringan jantung juga dapat meningkatkan risiko terjadinya takikardia. Kondisi tersebut dapat berupa:

  • Anemia
  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Konsumsi minuman berkafein dalam jumlah esar
  • Tekanan darah tinggi
  • Hipertiroid
  • Stress atau cemas
  • Sleep apnea
  • Merokok
  • Penggunaan obat-obatan stimulan

 

Diagnosis takikardia

Diagnosis takikardia dapat ditegakkan dengan tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Berikut penjelasannya:

  • Tanya jawab

Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala dan faktor risiko yang dimiliki pasien.

  • Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik jantung untuk mencari adanya kelainan.

  • Elektrokardiogram (EKG)

EKG digunakan untuk mendeteksi takikardia. Tes ini berfungsi untuk mendeteksi dan mencatat aktivitas listrik jantung yang menggunakan sensor kecil dari dada dan lengan. Dokter akan berupaya mencari pola sinyal untuk menentukan jenis takikardia pasien.

  • Exercise stress test

Pada pemeriksaan ini, pasien akan diminta berjalan di atas treadmill sementara dokter memantau aktivitas jantung.

  • Uji elektrofisiologi

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan dan menentukan area jantung yang bermasalah. Tes ini menggunakan selang kecil (kateter) melalui lengan atau leher yang melalui pembuluh darah ke berbagai bagian di jantung. Setelah itu elektroda dapat secara cepat melakukan penyebaran impuls listrik dan mendeteksi kelainan jantung.

  • Magnetic Source Imaging

Tes ini akan mengukur medan magnet otot jantung dan mencari kelemahan pada otot jantung.

  • Ekokardiogram

Pemeriksaan ultrasonografi ini akan menghasilkan gambar jantung yang bergerak.

  • Tes darah

Tes darah dapat membantu dokter menentukan apakah takikardia disebabkan oleh gangguan kelenjar tiroid atau masalah lainnya.

  • Graded exercise test

Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat menentukan seberapa besar pengaruh aktivitas fisik terhadap irama jantung.

 

Advertisement

Cara mengobati takikardia

Secara umum, pengobatan takikardia dapat berupa obat-obatan atau tindakan medis seperti radiofrequency catheter ablation dan operasi.

Obat-obatan

Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengendalikan takikardia antara lain:

  • Obat jenis antiaritmia
  • Obat jenis calcium channel blockers, seperti diltiazem atau verapamil
  • Obat jenis beta-blockers, seperti propanolol atau metoprolol
  • Obat pengencer darah, seperti warfarin atau apixaban

Radiofrequency catheter ablation

Tindakan ini melibatkan dimasukannya kateter (selang kecil) melalui pembuluh darah hingga ke jantung. Elektroda pada ujung kateter akan mengablasi atau merusak area jantung yang berperan dalam irama jantung abnormal.

Operasi

Jika dibutuhkan, dokter akan merekomendasikan operasi untuk mengurangi risiko terjadinya takikardia. Operasi hanya dilakukan bila metode terapi lainnya tidak berhasil atau pasien memiliki kelainan jantung lainnya.

Dokter akan menentukan pengobatan terbaik untuk Anda setelah mengetahui hasil dari tes yang dilakukan. Pengobatan ini juga bergantung pada jenis takikardia dan bertujuan mengurangi pemicunya.

  • Untuk sinus takikardia, dokter akan mencari penyebabnya lalu merekomendasikan untuk menurunkan detak jantung dengan cara melakukan perubahan gaya hidup dengan mengurangi stres dan mengonsumsi obat untuk menurunkan demam.
  • Untuk takikardia supraventrikular, dokter merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi alkohol dan kafein serta beristirahat dengan cukup.
  • Untuk takikardia ventrikel, dapat diberikan obat untuk memperbaiki sinyal listrik atau ablasi jantung serta untuk menghilangkan jaringan jantung abnormal yang menyebabkan penyakit ini. Selain itu dokter menggunakan defibrillator untuk memperbaiki ritme jantung yang cepat.

 

Komplikasi takikardia

Komplikasi takikardia tergantung pada jenis takikardia, seberapa cepat denyut jantung, seberapa lama takikardia berlangsung, dan bila pasien memiliki kelainan jantung lainnya. Komplikasi yang mungkin terjadi dapat berupa:

  • Terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung
  • Ketidakmampuan jantung memompa darah dalam jumlah yang cukup (gagal jantung)
  • Sering pingsan atau tidak sadar
  • Kematian mendadak, biasanya terkait ventrikular takikardia atau fibrilasi ventrikel

 

Cara mencegah takikardia

Pencegahan takikardia yang paling efektif adalah dengan menjaga jantung tetap sehat dan mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung. Bila pasien sudah memiliki penyakit jantung, pemantauan rutin dan penggunaan obat-obatan teratur diperlukan untuk membantu mencegah takikardia.

Pencegahan umum

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi faktor risiko penyakit jantung antara lain:

  • Berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi

Jaga kesehatan jantung dengan berolahraga teratur dan mengonsumsi makanan bergizi rendah lemak yang kaya buah-buahan, sayur, dan gandum utuh.

  • Menjaga berat badan tetap ideal

Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.

  • Menjaga tekanan darah dan dan kadar kolesterol yang dimiliki

Perubahan gaya hidup dan konsumsi obat-obatan sesuai anjuran untuk memperbaiki kadar tekanan darah tinggi atau kolesterol juga dianjurkan.

  • Hindari merokok

Bila pasien merokok dan kesulitan untuk berhenti, beri tahu dokter terkait program atau strategi yang dapat dilakukan untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok.

  • Jangan atau mengurangi konsumsi alkohol

Kurangi konsumsi alkohol yang berlebihan, yakni 1 kali sehari untuk wanita dan maksimal 2 kali sehari untuk laki-laki. Pada beberapa kondisi, direkomendasikan untuk menghentikan konsumsi alkohol.

  • Mengurangi konsumsi kafein

Bila pasien sering mengonsumsi minuman berkafein, kurangi konsumsi kafein (maksimal satu atau dua gelas perhari).

  • Mengendalikan stres

Hindari stres dan gunakan teknik tertentu untuk mengendalikannya dengan cara yang sehat.

  • Melakukan pemeriksan atau check up rutin

Lakukan pemeriksaan fisik rutin dan beritahukan tanda-tanda atau gejala yang dialami pasien ke dokter.

Pencegahan bagi pasien dengan penyakit jantung

Bila pasien sudah memiliki penyakit jantung sebelumnya, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah terjadinya takikardia atau gangguan irama jantung lainnya meliputi:

  • Ikuti arahan pengobatan dari dokter

Pastikan pasien sudah memahami rencana pengobatan dan konsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter.

  • Beritahu perubahan kondisi pasien sesegera mungkin

Bila pasien mengalami perburukan gejala atau adanya gejala baru, beritahukan pada dokter dengan segera.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Beberapa kondisi dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat dan gejala takikardia. Diagnosis dan tatalaksana cepat diperlukan. Berkonsultasilah dengan dokter bila Anda atau anak Anda mengalami gejala takikardia.

Bila Anda mengalami pingsan, sulit bernapas, atau nyeri dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit, segera datang ke IGD untuk mendapat penanganan segera.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami.
  • Catat riwayat bepergian yang baru-baru ini Anda lakukan.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.

Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait takikardia, misalnya memiliki penyakit jantung?
  • Apakah ada anggota keluarga atau orang di sekitar Anda dengan gejala yang sama?
  • Apakah Anda sudah mencari pertolongan medis sebelumnya? Jika iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis takikardia. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.

 

Advertisement

penyakit jantungtakikardiaserangan jantung

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved