6 Jun 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Terkadang takikardia tidak menimbulkan tanda atau gejala terlebih dahulu.
Takikardia adalah kondisi saat jantung berdetak lebih cepat, yaitu sekitar lebih dari 100 kali per menit. Sebagian besar jenis gangguan irama jantung (aritmia) bisa menyebabkan takikardia.
Meski demikian, detak jantung yang terlalu cepat atau lambat tidak selalu menjadi gejala penyakit jantung. Berolahraga atau mengalami stres juga bisa menyebabkan detak jantung meningkat.
Takikardia mungkin saja bisa berbahaya. Sebab, detak jantung terlalu cepat terus-menerus membuat aliran darah jantung ke seluruh tubuh jadi terhambat.
Ada perbedaan dari takikardia dengan jantung berdebar (palpitasi). Takikardia adalah kondisi jantung yang berdetak lebih cepat. Sementara itu, palpitasi adalah sensasi berdebar yang ditimbulkan detak jantung. Anda bisa merasakan jantung berdebar hingga seperti ingin melompat.
Ada dua jenis takikardia, yaitu sinus takikardia dan takikardia yang berhubungan dengan aritmia.
Sinus takikardia adalah kondisi saat jantung berdetak lebih cepat dari biasanya, tetapi iramanya teratur. Umumnya, ini adalah respons yang terjadi saat Anda berolahraga atau mengalami stres.
Sedangkan takikardia yang berkaitan dengan aritmia terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Takikardia supraventrikular adalah kondisi jantung berdetak lebih cepat dan berdebar akibat masalah sinyal listrik di area atrium atau ruang atas jantung (serambi).
Beberapa jenis takikardia atrium, antara lain:
Biasanya jenis takikardia atrium lebih sering terjadi pada wanita, anak yang mempunyai gejala kecemasan, mengalami kelelahan ekstrem, perokok, serta terlalu banyak minum alkohol atau kafein.
Takikardia ventrikel adalah kondisi jantung berdetak lebih cepat akibat gangguan sinyal listrik yang berasal dari ventrikel (bilik) atau ruang bawah jantung. Ini meliputi:
Umumnya, takikardia ventrikel lebih sering terjadi pada orang yang pernah mengalami serangan jantung, kardiomiopati, miokarditis, gagal jantung, perokok, hipertensi, atau diabetes.
Ketika jantung berdetak lebih cepat, tubuh tidak mendapatkan aliran darah serta oksigen yang cukup. Sebab, darah yang dipompa belum cukup banyak untuk dialirkan ke seluruh tubuh.
Bagi beberapa orang, kondisi ini mungkin saja tidak menimbulkan gejala. Namun, ada pula yang mengalami gejala ringan hingga berat.
Berikut adalah beberapa gejala umum takikardia:
Takikardia secara umum disebabkan oleh adanya gangguan impuls impuls listrik jantung sehingga membuat detak jantung jadi tidak teratur (aritmia).
Mengutip Mayo Clinic, berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan takikardia:
Terkadang, penyebab takikardia pun tidak bisa diketahui secara pasti.
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami takikardia, seperti:
Sebagai cara mendiagnosis takikardia, dokter akan menanyakan gejala, riwayat kesehatan, serta gaya hidup sehari-hari.
Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lainnya yang meliputi:
Elektrokardiogram adalah tes yang berfungsi untuk mengukur aktivitas listrik jantung. Setelah sensor elektroda dipasang, dokter akan mencatat durasi detak jantung untuk menentukan jenis takikardia.
Dokter juga akan melakukan diagnosis takikardia dengan holter monitoring.
Ini adalah alat EKG portabel yang digunakan dalam jangka waktu tertentu. Fungsinya untuk merekam aktivitas jantung saat Anda melakukan aktivitas harian.
Ekokardiogram alias USG jantung adalah tes menggunakan gelombang suara untuk melihat detak jantung serta anatomi jantung. Dari tes ini, dokter dapat melihat bagaimana aliran darah dari jantung, kondisi katup jantung, dan otot jantung.
MRI jantung berfungsi untuk mendiagnosis penyebab takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel.
Caranya dengan memperlihatkan gambar diam atau bergerak dari aliran darah pada jantung.
Angiogram koroner berfungsi untuk memeriksa penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah. Caranya, dengan menggunakan sinar X dan pewarna khusus yang dimasukkan melalui kateter.
Nantinya, di monitor akan tampak kondisi pembuluh darah Anda.
Sebagian takikardia terjadi karena olahraga. Untuk memastikannya, dokter akan memantau aktivitas jantung saat pasien berjalan di atas treadmill atau mengendarai sepeda statis.
Pemeriksaan ini dinamakan latihan stres atau tes treadmill jantung.
Advertisement
Tujuan pengobatan dan perawatan takikardia adalah untuk memperlambat jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya dan mencegahnya kambuh.
Dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan takikardia seperti berikut:
Teknik manuver vagal berfungsi untuk memengaruhi saraf vagus. Ini berfungsi untuk membantu mengatur detak jantung tidak teratur, salah satunya takikardia.
Saat mengalami takikardia, terapis akan meminta Anda untuk melakukan hal berikut:
Dokter akan memberikan obat-obatan antiaritmia baik secara oral maupun injeksi. Obat ini bertujuan untuk mengembalikan irama dan detak jantung menjadi normal.
Beberapa jenis obat-obatan antiaritmia di antaranya, adenosin, diltiazem, metoprolol, amiodaron, sotalol, dan mexiletine.
Ini adalah prosedur pengobatan takikardia dengan cara memberikan kejut listrik pada jantung.
Dokter akan menempelkan sensor elektroda pada area dada. Lalu, alat kejut listrik yang digunakan akan memengaruhi sinyal listrik jantung dan detak jantung akan kembali normal.
Kardioversi biasanya digunakan saat manuver vagal atau pengobatan lainnya tidak berhasil.
Dokter akan memasukkan kateter melalui arteri dan mengarahkannya ke jantung.
Nantinya, sensor elektroda di ujung kateter akan membuat bekas luka kecil di jantung dengan menggunakan energi panas atau dingin. Fungsinya untuk memblokir gangguan sinyal listrik.
Prosedur ablasi kateter diharapkan untuk memulihkan takikardia.
Pengobatan selanjutnya adalah dengan memasang alat ICD untuk pasien yang berisiko tinggi mengalami takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel.
ICD adalah alat yang mirip dengan alat pacu jantung. Dokter akan memasangnya di bawah kulit dekat tulang selangka. Fungsinya untuk memantau detak jantung.
Saat jantung berdetak cepat atau tidak teratur, ICD akan memberikan sensasi kejut untuk mengatur ulang detaknya.
Operasi jantung terbuka akan dilakukan dokter jika pengobatan lainnya tidak berhasil.
Fungsinya adalah untuk membersihkan jalur listrik jantung yang menyebabkan takikardia.
Komplikasi takikardia akan tergantung pada jenis, seberapa cepat detak jantung, frekuensi, serta penyakit jantung lainnya. Sebagian orang mungkin mengalami pembekuan darah.
Berikut adalah beberapa kemungkinan komplikasi akibat takikardia yang tidak diobati:
Cara terbaik untuk mencegah takikardia adalah dengan menjaga kesehatan jantung.
Anda perlu mengubah gaya hidup untuk menurunkan risiko penyakit jantung lainnya, seperti:
Kondisi takikardia tak selalu berbahaya dan berhubungan dengan penyakit jantung.
Namun, jika jantung berdetak lebih cepat disertai gejala lainnya segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Misalnya, gejala berupa sesak napas, nyeri dada, tubuh terasa lemah, serta tekanan darah menurun.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi saat berkonsultasi dengan dokter.
Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis takikardia. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved