1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya, jarang yang menjadi kanker
Tahi lalat adalah kumpulan jaringan kulit berpigmen yang muncul dalam bentuk bintik-bintik kecil berwarna. Tahi lalat terbentuk dari pigmen melanosit (sel penghasil warna) yang tumbuh berdekatan.
Tahi lalat biasanya muncul selama masa kanak-kanak dan remaja. Kebanyakan orang memiliki 10-40 tahi lalat di tubuhnya. Bentuk tahi lalat dapat beragam, dari yang berbentuk datar, oval atau bulat menonjol. Tahi lalat umumnya berwarna cokelat gelap atau hitam, meski bisa juga sewarna kulit.
Keberadaan tahi lalat umumnya tidak membahayakan, kecuali jika mengalami perubahan ukuran, bentuk atau warna. Meski sangat jarang terjadi, tahi lalat dapat berkembang menjadi kanker kulit (melanoma).
Lakukan pemeriksaan ke dokter kulit apabila mendapati tahi lalat dengan bentuk yang tidak biasa. Pemeriksaan dini merupakan langkah penting dalam mendeteksi kanker kulit.
Berdasarkan gejalanya, ada tiga tipe kelompok tahi lalat, yakni:
Jenis tahi lalat yang teratur dan simetris adalah jenis tahi lalat yang normal, biasanya berupa bintik cokelat. Namun, jenis ini dapat juga mempunyai berbagai warna, bentuk dan ukuran, sebagai berikut:
Tahi lalat dapat berkembang di berbagai bagian tubuh, termasuk kulit kepala, ketiak, di bawah kuku, dan di antara jari-jari tangan serta kaki. Banyak di antaranya berkembang pada usia 50 tahun. Perubahan hormonal pada masa remaja dan kehamilan dapat menyebabkan tahi lalat menjadi lebih gelap dan lebih besar.
Tahi lalat tidak beraturan biasanya berbentuk tidak simetris. Bentuk antara satu tahi lalat dan yang lainnya dapat berbeda, memiliki banyak warna, dan cenderung lebih besar dari ukuran penghapus pensil. Tahi lalat tidak teratur seringkali datar atau hampir rata.
Tahi lalat yang tidak beraturan paling sering muncul pada kulit yang terpapar sinar matahari, terutama di punggung atas dan bahu atau telinga. Telinga adalah area yang paling umum yang ditumbuhi tahi lalat atipikal karena bagian tersebut sulit dijangkau tabir surya, sehingga sering terpapar sinar matahari.
Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki tahi lalat atipikal, terutama di tungkai bawah dan betis.
Tahi lalat yang bersifat kanker biasanya memiliki bentuk dan warna yang tidak biasa, Panduan ABCDE ini dapat membantu Anda mengamati tahi lalat dan menyadari perubahannya, jika mengarah ke kondisi ganas, seperti melanoma maupun kanker kulit lainnya.
A: Asimetris, yaitu ketika setengah dari bentuk tahi lalat, tidak sama dengan setengah lainnya.
B: Border (batas), yaitu tahi lalat yang tidak beraturan, berlekuk, bahkan bergigi
C: Color (warna), yaitu warna tahi lalat yang mengalami perubahan, memiliki beberapa warna, maupun warna yang tidak merata
D: Diameter, yaitu tahi lalat yang lebih besar dari 6 milimeter.
E: Evolusi, atau perubahan tahi lalat, baik dalam hal ukuran, bentuk, warna, atau ketebalan, terutama jika sebagian atau seluruhnya menjadi hitam
Kanker ganas sangat bervariasi bentuknya. Selain tanda-tanda di atas, waspadailah apabila tahi lalat mengalami perubahan atau muncul gejala seperti membengkak, gatal, nyeri, atau berdarah.
Memiliki lebih dari 20-25 tahi lalat tidak teratur dapat meningkatkan risiko seseorang terkena melanoma secara. Kehadiran tahi lalat raksasa yang berukuran lebih dari sekitar 20-25 cm juga dapat meningkatkan risiko melanoma.
Tahi lalat terbentuk ketika sel-sel di kulit (melanosit) tumbuh berkelompok. Melanosit didistribusikan ke seluruh kulit dan menghasilkan melanin, pigmen alami yang memberi warna pada kulit.
Dokter dapat mengidentifikasi tahi lalat dengan melihat kulit Anda. Pemeriksaan kulit bisa Anda jalani sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin. Selama pemeriksaan kulit, dokter akan mengamati kulit dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Dokter juga akan memeriksa tahi lalat yang berbentuk tidak biasa sesuai panduan ABCDE, Jika mencurigai adanya kanker, dokter dapat mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk pemeriksaan mikroskopis.
Baca juga: Jenis Tahi Lalat dan Potensi Bahayanya, termasuk Kanker
Advertisement
Kebanyakan tahi lalat tidak memerlukan perawatan. Namun, Anda dapat menghilangkannya dengan cara-cara berikut ini.
1. Pengangkatan tahi lalat
Bagi pasien yang ingin menghilangkan tahi lalat karena alasan penampilan, atau memiliki tahi lalat yang bersifat kanker, dokter dapat melakukan beberapa prosedur pembedahan untuk mengangkatnya. Proses ini biasanya hanya membutuhkan waktu singkat dan dapat dilakukan secara rawat jalan.
Beberapa prosedur pengangkatan tahi lalat yakni:
2. Perawatan kosmetik
Anda dapat mencoba menyamarkan tahi lalat dengan menggunakan make-up (concealer atau foundation). Jika ada rambut yang tumbuh dari tahi lalat, Anda bisa mencoba memotongnya di dekat permukaan kulit atau mencabutnya. Selain itu, diskusikanlah dengan dokter kulit tentang cara menghilangkan rambut dan tahi lalat secara permanen. Apabila tahi lalat terluka atau teriritasi, jaga kebersihan area tersebut. Temui dokter jika luka pada tahi lalat tidak kunjung sembuh.
3. Krioterapi (pembekuan)
Metode penghilangan tahi lalat ini dilakukan oleh dokter dengan menyemprot atau mengoleskan nitrogen cair super dingin dalam dosis kecil di area tahi lalat. Karena akan terasa sedikit sakit, dokter akan melakukan pembiusan dengan anestesi lokal terlebih dahulu. Prosedur penghilangan tahi lalat ini memang menyebabkan kulit bekas tahi lalat sedikit melepuh. Namun kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya.
Baca jawaban dokter: Apakah bisa lidah buaya menghilangkan tahi lalat
Untuk mencegah perubahan tahi lalat menjadi kanker kulit, lakukan langkah-langkah berikut ini:
Langkah-langkah di atas bisa Anda lakukan untuk melindungi tahi lalat dari kerusakan akibat sinar matahari, terutama saat cuaca panas.
Baca juga: Cara Menghilangkan Tahi Lalat dengan Alami, Amankah Dicoba?
Buat janji dengan dokter Anda jika tahi lalat terlihat tidak biasa, tumbuh atau berubah.
Jika memiliki tahi lalat yang mengkhawatirkan, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Sebelum menemui dokter, Anda disarankan melakukan langkah-langkah ini.
Anda bisa menyusun daftar pertanyaan untuk diajukan kepada dokter. Berikut ini pertanyaan-pertanyaan umum mengenai tahi lalat.
Dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis tahi lalat agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved