1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Syok kardiogenik menyebabkan jantung tidak bisa memompa darah
Syok kardiogenik adalah keadaan yang mengakibatkan jantung mendadak tidak mampu memompa darah untuk ke otak, ginjal, dan organ vital lainnya.
Umumnya, syok kardiogenik disebabkan oleh kerusakan otot jantung akibat serangan jantung berat. Masalah kesehatan lain yang berisiko memicu syok kardiogenik adalah gagal jantung, cedera dada, efek samping obat, dan kondisi yang menghambat aliran darah seperti pembekuan darah di paru-paru.
Syok kardiogenik dapat membahayakan jiwa apabila tidak segera ditangani. Perawatan syok kardiogenik dilakukan melalui pemberian obat-obatan, prosedur jantung, dan pemasangan perangkat medis. Perawatan dini pada syok kardiogenik dapat meningkatkan peluang hidup penderita.
Kekurangan darah yang kaya oksigen pada otak, ginjal, kulit, dan bagian tubuh lainnya akan menyebabkan pasien mengalami gejala syok kardiogenik. Beberapa di antaranya meliputi:
Pada umumnya, kekurangan oksigen pada jantung disebabkan oleh serangan jantung yang merusak ventrikel atau bilik kiri jantung. Sebab, bagian jantung ini merupakan ruang pemompaan utama jantung.
Apabila Anda kekurangan darah yang kaya akan oksigen ke jantung, otot jantung akan melemah dan menyebabkan syok kardiogenik.
Sekitar 3% dari kasus syok kardiogenik disebabkan oleh ventrikel atau bilik kanan jantung yang tidak bekerja dengan baik. Kondisi ini memicu ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke dalam paru-paru.
Di dalam paru-paru, darah yang kaya karbondioksida akan disaring dan digantikan dengan oksigen untuk masuk kembali ke dalam jantung kiri dan dipompa ke seluruh tubuh.
Adapun beberapa penyebab lain yang dapat memicu syok kardiogenik meliputi:
Di samping penyebab di atas, faktor-faktor di bawah ini juga berpotensi untuk meningkatkan risiko syok kardiogenik:
Baca juga: Penyebab-penyebab Serangan Jantung yang Tak Terduga
Syok kardiogenik biasanya terdeteksi dalam keadaan darurat. Dokter akan mencari dan memeriksa gejala-gejala yang mengarah pada syok. Pada saat inilah, penanganan darurat harus segera dimulai.
Untuk mengetahui penyebab syok kardiogenik, dokter akan melakukan sederet pemeriksaan berikut ini.
Orang dengan mengalami syok kardiogenik biasanya memiliki tekanan darah yang sangat rendah.
Tes ini dilakukan untuk memantau dan mencatat aktivitas listrik jantung, dengan cara menempelkan elektroda pada kulit Anda. EKG akan menunjukkan kecepatan detak jantung dan ritmenya.
Selain itu, EKG juga dapat merekam kekuatan dan waktu dari sinyal listrik ketika melewati berbagai bagian dari jantung. Dokter menggunakan EKG dalam mendiagnosis serangan jantung dan memantau kondisi jantung.
Apabila Anda mempunyai gangguan pada jantung (seperti kerusakan otot jantung, gangguan aktivitas listrik, atau penumpukan cairan di sekitar jantung), jantung tidak akan mengantarkan impuls listrik secara normal.
Rontgen dada akan membantu dokter dalam melihat ukuran, struktur, dan pembuluh darah pada jantung. Keberadaan penumpukan cairan di paru-paru juga bisa dilihat dari rontgen ini.
Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengambil dan memeriksa sampel darah untuk memastikan kerusakan organ. Misalnya, pemeriksaan fungsi hati. fungsi ginjal, adanya infeksi, atau serangan jantung.
Pemeriksaan darah bernama analisis gas darah arteri juga bisa dilakukan. Tes ini berfungsi mengukur kadar oksigen, karbondioksida, dan pH dalam darah.
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan gelombang suara yang menghasilkan gambar jantung. Tujuannya adalah menggambarkan ukuran dan bentuk dari jantung, serta tingkat kinerja ruang maupun katup jantung bekerja.
Echocardiogram juga dapat mendeteksi aliran darah yang buruk ke jantung, area dari otot jantung yang tidak berkontraksi dengan baik, dan kerusakan akibat serangan jantung.
Pemeriksaan ini menggunakan cairan pewarna yang dimasukkan ke arteri (biasanya arteri kaki) menuju jantung melalui selang panjang dan tipis (kateter). Cairan tersebut akan membantu dokter dalam proses pemeriksaan dengan x-ray untuk menunjukkan area penyumbatan atau penyempitan.
Ketika sel-sel pada jantung mati, mereka akan melepaskan enzim ke dalam darah. Enzim ini disebut penanda (markers/biomarkers).
Pengukuran kadar enzim jantung dapat menunjukkan potensi kerusakan jantung dan tingkat kerusakannya.
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam vena pada lengan, leher, atau dekat tulang selangka. Kateter kemudian diarahkan menuju arteri paru-paru yang menghubungkan jantung kanan ke paru-paru.
Kateterisasi arteri paru-paru digunakan untuk memeriksa tekanan darah di dalam pembuluh darah arteri paru. Tekanan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan memerlukan penanganan medis tersendiri.
Baca jawaban dokter: Apa bedanya kram otot jantung dan serangan jantung?
Advertisement
Syok kardiogenik termasuk kondisi darurat medis karena dapat mengancam jiwa. Pasien biasanya harus segera dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan diagnosis yang cepat, identifikasi penyebab, serta perawatan medis darurat.
Pengobatan syok kardiogenik berfokus untuk meminimalkan kerusakan akibat kurangnya kadar oksigen pada otot jantung dan organ tubuh lainnya. Perawatannya termasuk obat-obatan, prosedur jantung dan perangkat medis, yang dapat mendukung atau memulihkan aliran darah dalam tubuh.
Termasuk dalam perawatan syok kardiogenik adalah:
Obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung, termasuk:
Prosedur medis berikut ini dapat dilakukan segera untuk memulihkan aliran darah di dalam jantung dan ke seluruh tubuh untuk mencegah kerusakan organ.
Dokter dapat melibatkan pemasangan perangkat medis untuk memulihkan atau menjaga aliran darah tetap lancar dan mencegah kerusakan organ yang lebih luas. Perangkat medis yang dimaksud adalah:
ECMO memberikan bantuan hidup sementara yang dapat membuat pasien tetap hidup ketika jantung dan atau paru-paru berhenti berfungsi.
Perangkat ini bekerja dengan mengedarkan darah dan memasok oksigen ke organ-organ tubuh lewat mesin. Cara kerjanya menyerupai jantung dan paru yang dioperasikan dari luar tubuh pasien.
Perangkat ini biasanya digunakan sementara bersamaan dengan ECMO pada pasien syok kardiogenik yang sedang menunggu untuk menjalani suatu tindakan medis.
IABP dapat membantu otot jantung yang melemah untuk memompa darah sebanyak mungkin ke organ vital. Perangkat ini ditempatkan di aorta yang dapat mengembang dan mengempis agar sesuai dengan ritme pemompaan jantung.
PCAD adalah salah satu alat bantu jantung yang dapat membantu mendukung jantung pasien tetap berfungsi sembari menunggu transplantasi jantung.
Perawatan darurat tambahan lain yang dapat diberikan termasuk:
Pada pasien syok kardiogenik akibat kerusakan organ yang tidak dapat disembuhkan, selain penanganan di atas, pengobatan juga bisa dilengkapi dengan perawatan paliatif atau perawatan hospis (melibatkan keluarga). Perawatan tesebut akan membantu pasien memiliki kualitas hidup lebih baik dan dengan gejala yang lebih ringan.
Baca juga: Raih Jantung Sehat dengan Kebiasaan-kebiasaan Baik Ini
Jika tidak segera ditangani, syok kardiogenik berakibat fatal dengan menimbulkan komplikasi berupa kerusakan pada hati, ginjal, atau organ lainnya yang bisa terjadi secara permanen.
Cara mencegah syok kardiogenik adalah dengan mengubah gaya hidup dan menjaga kesehatan. Beberapa hal di bawah ini bisa Anda terapkan:
Jika mengalami syok kardiogenik, segera minta orang terdekat untuk mengantar ke unit gawat darurat. Sebab, kondisi ini termasuk kegawatdaruratan medis yang membutuhkan penanganan secepatnya.
Bagi anggota keluarga atau kerabat yang mengantarkan pasien syok kardiogenik, beberapa hal berikut dapat disiapkan untuk membantu dokter mendiagnosis dengan lebih baik.
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis syok kardiogenik agar penyebabnya bisa segera diketahui dan penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved