1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Substance abuse disorder merupakan penyalahgunaan zat, alkohol, maupun obat yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Substance abuse disorder atau penyalahgunaan zat adalah keadaan ketika seseorang menggunakan obat maupun zat yang tidak legal, obat yang diresepkan atau bahkan obat yang dapat dibeli sendiri di apotek dengan dosis yang tidak sesuai.
Substance abuse disorder dapat juga disebut sebagai keadaan ketika seseorang mengonsumsi alkohol, obat yang diresepkan, dan atau obat legal lain terlalu banyak daripada dosis yang dianjurkan.
Orang dengan substance abuse disorder dapat berhenti atau mengubah kebiasaannya. Lain halnya dengan adiksi atau ketergantungan zat. Adiksi adalah suatu penyakit yang membuat seseorang sangat sulit lepas dari ketergantungannya.
Zat yang sering disalahgunakan oleh orang dengan substance abuse disorder antara lain: rokok dan produk mengandung tembakau lainnya, mariyuana, kokain, dan alkohol.
Selain zat di atas, orang juga dapat menyalahgunakan obat yang diresepkan seperti obat penghilang nyeri golongan opioid, obat untuk Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD), dan obat untuk gangguan cemas.
Obat dijual bebas yang paling sering disalahgunakan adalah obat batuk pilek yang mengandung Dextrometorfan, yang jika dikonsumsi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan keracunan.
Seseorang dapat disebut menyalahgunakan obat yang diresepkan atau obat yang dijual bebas bila:
Ketika Anda pertama kali menggunakan obat tertentu, Anda mungkin mengira dapat mengontrol seberapa banyak obat yang Anda pakai.
Namun semakin sering mengonsumsi obat, Anda akan semakin membutuhkan dosis yang lebih besar untuk mendapatkan efek yang sama. Untuk orang tertentu, hal ini dapat berlanjut menjadi adiksi.
Tanda seseorang mungkin mengalami substance abuse disorder adalah gejala-gejala psikis seperti:
Penyebab pasti substance abuse disorder tidak diketahui pasti namun diperkirakan faktor-faktor berikut turut andil menyebabkan penyalahgunaan zat:
Selain itu substance abuse disorder juga sering ditemukan bersamaan dengan gangguan kejiwaan tertentu seperti depresi, gangguan hiperaktif dan pemusatan perhatian (ADHD), stres pascatrauma, dan gangguan kejiwaan lainnya.
Pola hidup yang berantakan dan kurangnya percaya diri juga dapat menyebabkan substance abuse disorder.
Anak-anak yang tumbuh melihat orangtuanya menyalahgunakan zat juga berisiko lebih tinggi mengalami substance abuse disorder di kemudian hari.
Ketika Anda berkonsultasi ke dokter dengan gejala seperti di atas, maka dokter terlebih dahulu akan menanyakan secara rinci apa saja keluhan dan riwayat penyakit Anda selama ini.
Bila dokter mencurigai substance abuse disorder, dokter akan menganjurkan pemeriksaan kadar obat dalam darah dan urine.
Advertisement
Substance abuse disorder adalah hal yang serius dan tidak gampang diobati. Tatalaksana diawali dengan mengenali masalahnya.
Zat yang disalahgunakan dianjurkan dihentikan secara perlahan atau dapat dihentikan langsung.
Dalam proses lepas dari obat yang selama ini disalahgunakan, penderita substance abuse disorder sangat membutuhkan dukungan secara fisik dan emosional
Pilihan pengobatan untuk substance abuse disorder antara lain:
Selain langkah seperti di atas, dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting bagi penderita substance abuse disorder agar tidak kembali menyalahgunakan obat lain.
Dianjurkan bagi orang dengan substance abuse disorder untuk bergabung dalam komunitas sosial. Keberhasilan lepas dari penyalahgunaan zat meningkat bila bergabung dalam kelompok dukungan sosial.
Dukungan sosial ini akan membantu orang yang mengalami substance abuse disorder merasa tidak sendirian dan membantu mengurangi rasa malu dan intimidasi yang dapat membuat mereka menyalahgunakan zat lagi.
Edukasi tentang penyalahgunaan obat sangat berguna untuk anak-anak. Orangtua dapat memberikan edukasi kepada anak-anak mereka tentang penyalahgunaan zat sedari dini untuk mencegah substance abuse disorder di kemudian hari.
Segera berkonsultasi ke dokter bila Anda menyalahgunakan zat tertentu dan ingin berhenti. Selain itu, Anda juga perlu menemui dokter bila telah mencoba menghentikan penggunaan zat namun mengalami gejala lepas obat.
Saat gejala pertama kali dirasakan, Anda mungkin ke dokter umum dulu. Bila dokter mencurigai kondisi yang Anda alami adalah substance abuse disorder, maka dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis kejiwaan.
Sebelum pemeriksaan, sebaiknya Anda mengajak keluarga atau orang terdekat Anda untuk mendampingi Anda. Anda juga dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat berkonsultasi, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
Advertisement
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved