logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kepala

Stroke Hemoragik

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Pengertian stroke hemoragik

Stroke terjadi ketika peredaran darah pada otak terhenti atau berkurang. Tanpa oksigen, sel otak dapat mati dengan cepat dan mengakibatkan kerusakan otak secara permanen. Terdapat dua tipe stroke, yaitu iskemik (nonperdarahan) dan hemoragik (perdarahan).

Stroke iskemik disebabkan karena kekurangan aliran darah pada jaringan otak. Hal ini disebabkan ketika pembuluh darah arteri pada otak menyempit karena kondisi seperti aterosklerosis. Pembekuan darah dapat terbentuk di arteri yang menyempit dan menghalangi aliran darah.

Sekitar 13% dari penyakit stroke adalah jenis hemoragik. Stroke ini disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak. Stroke hemoragik juga disebut perdarahan intraserebral atau intracerebral hemorrhage (ICH).

ICH terjadi ketika pembuluh darah pecah dan darah menumpuk di jaringan sekitar pembuluh yang pecah. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan pada otak dan kehilangan banyak darah di area sekitarnya. Perawatan medis secepatnya sangat penting untuk pemulihan.

Tanda dan gejala stroke hemoragik

Gejala dari stroke hemoragik dapat bervariasi tergantung dari lokasi, keparahan perdarahan, dan luas jaringan yang terpengaruh. Gejala dapat berkembang tiba-tiba atau perlahan seiring berjalannya waktu. Beberapa gejala yang dapat muncul, antara lain:

  • Kehilangan kesadaran
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala berat
  • Mati rasa yang terjadi pada wajah, kaki atau tangan
  • Kejang
  • Pusing
  • Kehilangan keseimbangan
  • Sulit untuk berkomunikasi
  • Bingung atau disorientasi
  • Kelainan saraf yang muncul mendadak, misalnya bicara pelo, wajah tampak tidak simetris, atau lumpuh/lemah otot tungkai di salah satu atau kedua sisi tubuh

Penyebab stroke hemoragik

Ada dua penyebab pecahnya pembuluh darah di dalam otak, namun penyebab yang paling umum adalah aneurisma.

Kondisi ini terjadi ketika sebagian dinding dari pembuluh darah membesar seperti balon kecil karena penyakit tekanan darah tinggi, atau ketika dinding pembuluh darah menipis karena faktor bawaan (genetik). Balon tersebut menyebabkan penipisan dinding pembuluh darah dan membuatnya mudah pecah.

Sementara, penyebab langka dari ICH adalah arteriovenous malformation (AVM). Kondisi ini terjadi ketika ada hubungan antara pembuluh darah yang tidak normal. AVM biasanya bawaan lahir, tetapi bukan diturunkan dari orangtua.

Diagnosis stroke hemoragik

Dokter akan menanyakan mengenai riwayat medis dari penderita. Dokter juga akan memeriksa tekanan darah dan memeriksa penderita, termasuk pemeriksaan saraf dan pemeriksaan jantung. Untuk mendiagnosis dan mengklasifikasi stroke, dokter akan melakukan pemeriksaan radiologi pada otak.

Beberapa tes dapat digunakan, yakni CT scan atau MRI. Dokter juga dapat merekomendasikan tusukan lumbal, di mana dokter akan mengambil sampel dari cairan serebrospinal (otak dan tulang belakang) di punggung dengan menggunakan jarum. Cairan ini diperiksa untuk melihat adanya darah atau tidak.

Tes lain yang mungkin dilakukan adalah MRI angiografi. Tes ini dapat menyediakan informasi mengenai aliran darah ke otak. Sementara itu, pemeriksaan lain yang dapat menunjang diagnosis adalah pemeriksaan darah untuk mengevaluasi faktor pembekuan darah, mendeteksi adanya infeksi, serta memonitor efektivitas terapi dengan antipembekuan darah. Elektrokardiogram (EKG), x-ray dada, dan ultrasonografi (USG) pembuluh darah juga dapat dianjurkan.

Advertisement

Cara mengobati stroke hemoragik

Perawatan dan penanganan pasien dengan perdarahan dalam otak tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan perdarahan. Pada fase awal, perlu dilakukan bantuan hidup dasar, mengontrol perdarahan, kejang, tekanan darah, dan tekanan intrakranial (tekanan dalam kepala).

Obat yang digunakan dalam pengobatan stroke hemoragik akut, di antaranya:

  • Antikonvulsan: untuk mencegah kekambuhan kejang.
  • Antihipertensi: untuk mengurangi tekanan darah dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.
  • Diuretik osmotik: untuk mengurangi tekanan di dalam kepala (intrakranial).

Pembedahan dapat dilakukan untuk menghentikan perdarahan dan perbaikan pembuluh darah. Dokter dapat merekomendasikan salah satu prosedur berikut untuk mengatasi aneurisma dan AVM (arteriovenous malformation):

  • Kliping bedah (surgical clipping). Pembuluh darah yang abnormal akan dijepit untuk mencegah aneurisma pecah, atau untuk menghentikan perdarahan coiling (embolisasi endovaskular).
  • Pembedahan AVM. DIlakukan jika AVM berada di area yang dapat terjangkau operasi.
  • Stereotactic radiosurgery. Prosedur ini memanfaatkan radiasi sinar yang bertujuan untuk memperbaiki kelainan pembentukan pembuluh darah, seperti AVM dan aneurisma.

Cara mencegah stroke hemoragik

Ada beberapa faktor risiko untuk stroke hemoragik, namun yang paling utama adalah tekanan darah tinggi. Untuk mengurangi risiko dan mencegah stroke hemoragik, tekanan darah tentunya perlu dikontrol dengan baik. Konsultasikan kepada dokter cara untuk mengurangi tekanan darah tinggi.

Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang juga merupakan faktor risiko yang harus dikontrol. Hindari kedua hal tersebut untuk meminimalisir faktor risiko dari jenis stroke ini.

Selain itu, meski obat-obatan pengencer darah dapat membantu mencegah stroke iskemik, tetapi obat ini mampu meningkatkan peluang seseorang mengalami ICH. Jika mengonsumsi pengencer darah, pastikan berkonsultasi dengan dokter mengenai risikonya dan bagaimana cara memonitor terapi agar tetap aman.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segera pergi ke rumah sakit jika Anda mengalami sakit kepala parah yang disertai dengan muntah, atau mengalami kelainan saraf, seperti bicara pelo atau wajah tampak tidak simetris secara mendadak.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Stroke hemoragik biasanya didiagnosis di rumah sakit. Jika Anda mengalami stroke, perawatan akan fokus pada meminimalkan kerusakan otak.

Apabila belum mengalami stroke, tetapi khawatir tentang risiko stroke di masa depan, Anda dapat mendiskusikan kekhawatiran ini dengan dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter yang menangani penderita stroke hemoragik di ruang gawat darurat akan menstabilkan gejala dan kondisi medis secara keseluruhan. Kemudian, tim dokter akan menentukan apakah pasien mengalami stroke atau tidak. Jika iya, dokter akan berusaha mencari penyebab stroke untuk menentukan perawatan yang paling tepat.

Dalam beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan tes dan prosedur tertentu. Tes tersebut akan membantu dokter untuk lebih memahami risiko stroke. Pemeriksaan tersebut juga bisa membantu mengobati penyebab stroke hemoragik yang diderita.

Advertisement

strokestroke hemoragik

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved