1 Jun 2021
Ditinjau oleh drg. Nina Hertiwi Putri
Stomatitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu stomatitis aftosa (sariawan) dan herpes stomatitis
Stomatitis adalah peradangan yang ditandai dengan luka, bengkak, dan kemerahan pada area di dalam mulut. Kondisi ini dapat timbul pada pipi bagian dalam, gusi, lidah, maupun bibir.
Stomatitis kerap disamakan dengan sariawan. Namun anggapan ini kurang tepat. Sariawan adalah salah satu dari dua jenis stomatitis yang kerap terjadi.
Kondisi stomatitis dapat disebabkan oleh infeksi jamur, virus, atau bakteri, defisiensi vitamin, cedera, dan lainnya.
Stomatitis jangka panjang (kronis) yang nyeri dapat menyebabkan dehidrasi atau penurunan nafsu makan, terutama bila dialami oleh anak-anak.
Karena itu, bayi yang tidak mau atau sulit menyusu perlu diperiksa. Mungkin saja sariawan di dalam mulutnya.
Infeksi sekunder akibat stomatitis dapat terjadi pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini juga bisa kambuh.
Secara umum, stomatitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Aphtous stomatitis atau stomatitis aftosa merupakan radang yang paling umum terjadi di dalam mulut. Kondisi ini terjadi akibat radang dan biasanya menimbulkan luka yang disertai rasa sakit.
Stomatitis aftosa tampak seperti luka dengan tepi berwarna merah karena peradangan, dengan warna putih atau kuning di bagian tengahnya.
Stomatitis jenis ini lebih dikenal dengan sebutan sariawan. Berdasarkan ukurannya, stomatitis aftosa dibedakan dalam tiga kategori, yaitu minor, mayor, dan herpetiform.
Pada jenis minor, sariawan berukuran kecil dan bisa hilang sendirinya dalam waktu 4-14 hari. Sedangkan pada jenis mayor, sariawan berukuran lebih besar dan memakan waktu cukup lama untuk sembuh, umumnya hingga enam minggu.
Sementara itu, pada stomatitis aftosa herpetiform, sariawan muncul kecil-kecil dengan jumlah banyak dan berkelompok. Sariawan ini membutuhkan waktu hingga 30 hari untuk hilang.
Herpes stomatitis adalah peradangan di sekitar bibir dan rongga mulut. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks 1 atau HSV-1.
Penularan HSV-1 biasanya terjadi melalui kontak antarmulut, yang menyebabkan pertukaran air liur. Misalnya, berciuman atau berbagi alat makan.
Luka stomatitis herpes tampak seperti lepuhan berbentuk bulat dan berisi cairan. Sariawan ini bisa pecah sehingga menimbulkan luka.
Berdasarkan jenisnya, gejala stomatitis bisa meliputi:
Penyebab stomatitis berbeda dan tergantung pada jenisnya. Mari simak penjelasan di bawah ini:
Penyebab herpes stomatitis adalah infeksi virus herpes simplex 1 (HSV-1).
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko stomatitis. Faktor-faktor risiko ini meliputi:
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan pada stomatitis antara lain:
Sebelum memeriksa kondisi mulut pasien, dokter gigi umumnya menanyakan gejala, riwayat penyakit, obat-obatan, serta pola makan pasien.
Pemeriksaan fisik meliputi pengecekan suhu tubuh. Pasalnya, demam termasuk gejala herpes yang dapat menjadi penyebab stomatitis herpes.
Pemeriksaan ini meliputi evaluasi kondisi gigi maupun alat-alat perawatan gigi, seperti kawat gigi dan gigi palsu). Tujuannya adalah melihat ada tidaknya bagian tajam yang dapat menimbulkan iritasi serta melukai bagian dalam mulut.
Advertisement
Secara umum, cara mengobati stomatitis akan ditentukan berdasarkan jenis yang dialami oleh pasien. Berikut penjelasannya:
Pengobatan stomatitis herpes dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat antivirus jenis acyclovir sesuai resep dokter. Obat ini dapat mengurangi durasi infeksi virus dalam tubuh pasien.
Obat-obatan pereda nyeri juga bisa dianjurkan, seperti paracetamol. Obat ini juga dapat meredakan demam.
Krim lidokain dapat diberikan oleh dokter apabila pasien mengalami rasa nyeri yang parah.
Stomatitis aftosa umumnya tidak parah dan tidak membutuhkan pengobatan khusus. Jika nyeri tergolong parah, obat pereda nyeri atau antiradang topikal dapat diberikan oleh dokter untuk dioleskan pada stomatitis.
Stomatitis yang berupa luka pasti menimbulkan rasa sakit. Gejala ini bisa timbul saat makan atau minum. Pasien bisa mengurangi nyeri dengan langkah sederhana di bawah ini:
Bila terus dibiarkan, stomatitis dapat menyebbabkan komplikasi berupa:
Beberapa cara mencegah stomatitis yang dapat Anda lakukan meliputi:
Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter gigi bila stomatitis menimbulkan sakit yang parah hingga mengganggu aktivitas.
Begitu juga dengan stomatitis yang makin besar, bertambah banyak, atau sering kambuh, terutama jika sering muncul di area yang sama.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis stomatitis. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved