1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Racun dari bakteri Staphylococcus aureus menyebabkan kulit kemerahan hingga mengelupas.
SSSS (Staphylococcal scalded skin syndrome) adalah infeksi kulit serius yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini menghasilkan racun eksfoliatif yang menyebabkan lapisan luar kulit melepuh dan mengelupas, seperti terbakar. SSSS merupakan penyakit yang jarang ditemui dan seringkali menyerang anak–anak usia <6 tahun, terutama bayi. Penyakit ini jarang sekali menyerang orang dewasa, kecuali pada orang dengan gagal ginjal atau mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah. Seperti infeksi stafilokokus lainnya SSSS merupakan penyakit yang menular. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian jika bakteri menyerang lebih dalam ke tubuh Anda, memasuki aliran darah, persendian, tulang, paru-paru, dan jantung.
Gejala-gejala awal yang dialami penderita SSSS antara lain adalah demam, kelelahan, meriang, lemas, berkurangnya nafsu makan, dan konjungtivitis (mata merah), serta kulit kemerahan yang menyebar keseluruh tubuh. Dalam 24 – 48 jam, lepuhan yang berisi cairan akan terbentuk. Lepuhan ini mudah pecah, dan menyebabkan daerah tersebut seperti terbakar. Area yang terinfeksi ini akan terasa lunak dan nyeri, serta dapat terjadi dehidrasi.
Karakteristik ruam pada SSSS meliputi :
Lapisan luar kulit (kulit ari) mulai mengelupas dalam lembaran, meninggalkan area tersebut menjadi lembab, merah, lunak dan nyeri.
Stafilokokus aureus umumnya ditemukan pada kulit dan selaput lendir manusia, tetapi biasanya tidak menyebabkan infeksi ataupun penyakit.
Penyebab SSSS adalah masuknya bakteri ke dalam tubuh melalui celah di kulit. Racun yang dihasilkan bakteri merusak kemampuan kulit untuk menyatu. Lapisan atas dari kulit kemudian terpisah dari lapisan yang lebih dalam dan menyebabkan pengelupasan kulit yang merupakan tanda khas dari SSSS.
Racun juga dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan adanya reaksi pada seluruh kulit. Anak kecil, terutama bayi baru lahir memiliki risiko paling tinggi untuk terkena kondisi ini karena sistem kekebalan tubuh dan ginjal (untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh) yang belum berkembang dengan baik. Orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan fungsi ginjal yang buruk juga rentan terkena SSSS.
Bakteri ini dapat ditularkan dari orang ke orang, karena bakteri stafilokokus sangat kuat dan dapat hidup pada benda mati seperti pada sarung bantal atau handuk serta bakteri ini tahan terhadap lingkungan yang kering, suhu ekstrim, daerah yang tingkat kadar garam tinggi.
Dokter umumnya mendiagnosis SSSS dengan uji klinis dan dengan melihat riwayat kesehatan Anda seperti melihat kondisi pengelupasan kulit setelah infeksi stafilokokus yang jelas.
Karena SSSS dapat serupa dengan kelainan kulit lain seperti impetigo bulosa dan jenis tertentu dari eksim, atau jika tidak terlihat adanya infeksi stafilokokus, maka Dokter mungkin akan melakukan biopsi kulit atau melakukan uji kultur bakteri untuk membuat diagnosis yang lebih akurat.
Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan darah dan mengambil sampel jaringan dengan swab bagian dalam tenggorokan dan hidung.
Advertisement
Pada banyak kasus, pengobatan SSSS biasanya membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Unit yang menangani luka bakar dibutuhkan untuk menangani kondisi ini.
Pengobatannya biasanya terdiri dari :
Penyembuhan biasanya dimulai 24-48 jam setelah perawatan dimulai. Pemulihan penuh akan berlangsung 5-7 hari kemudian.
Segera konsultasikan ke dokter jika :
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved