1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Saraf skiatik yang terjepit membentang dari punggung bagian bawah hingga kaki.
Skiatika adalah nyeri yang ditimbulkan ketika saraf skiatik atau saraf yang membentang dari punggung bagian bawah atau pinggul ke kaki terganggu. Kondisi ini biasanya terasa sangat sakit dan akan membaik dalam 4-6 minggu atau dapat bertahan lebih lama. Skiatika biasanya hanya mempengaruhi salah satu sisi tubuh.
Saraf skiatik adalah saraf terpanjang dalam tubuh yang berfungsi mengontrol otot di bagian belakang lutut dan kaki bagian bawah, serta memberikan respons perasaan ke bagian belakang paha, bagian bawah kaki dan telapak kaki. Ketika saraf ini terganggu, seseorang akan mengalami skiatika. Skiatika biasanya terjadi pada orang-orang berusia 30 sampai 50 tahun.
Skiatika paling sering terjadi ketika saraf yang terjepit, serpihan tulang di saraf tulang belakang, atau penyempitan saraf tulang belakang (stenosis spinal) menjepit bagian saraf. Hal ini akan menyebabkan nyeri, peradangan, dan kadang rasa baal pada kaki yang terkena.
Meskipun nyeri yang berkaitan dengan skiatika dapat bersifat parah, kebanyakan kasus membaik dengan terapi non-operatif dalam beberapa minggu. Pasien dengan skiatika berat yang berkaitan dengan kelemahan pada kaki atau gangguan berkemih dan buang air besar dapat menjadi kandidat terapi dengan metode operasi.
Gejala skiatika biasanya berupa rasa sakit yang menjalar dari punggung bawah melalui daerah bokong ke anggota tubuh bagian bawah. Skiatika disebabkan oleh kerusakan atau cedera pada saraf skiatik, sehingga gejala lain kerusakan saraf biasanya timbul dengan disertai rasa sakit. Gejala skiatika yang lain di antaranya adalah:
Penyebab skiatika yang utama adalah terjepitnya saraf skiatik. Hal ini biasanya terjadi karena beberapa hal berikut ini:
Faktor risiko dari skiatika antara lain:
Perubahan tulang belakang yang berhubungan dengan usia seperti herniasi cakram tulang belakang dan pertumbuhan berlebihan dari vertebra merupakan penyebab paling umum dari skiatika.
Dengan meningkatnya tekanan pada tulang belakang, kelebihan berat badan dapat berkontribusi pada perubahan tulang belakang yang memicu terjadinya skiatika.
Pekerjaan yang membutuhkan gerakan memutar punggung, mengangkat beban berat atau mengendarai kendaraan bermotor dalam jangka waktu yang lama.
Menderita diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada saraf.
Orang yang terlalu banyak duduk lebih sering mengalami skiatika daripada orang yang aktif.
Merokok dapat menyebabkan lapisan luar dari diskus tulang belakang rusak.
Kondisi ini memiliki gejala yang bervariasi pada setiap orang dan tergantung dari penyebab skiatika tersebut. Untuk menegakkan diagnosis skiatika, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:
Dokter akan menanyakan secara lengkap riwayat penyakit Anda, ini termasuk apakah Anda mengalami cedera baru–baru ini, dimana lokasi sakit dan bagaimana rasa sakit itu terasa.
Selain itu, dokter juga akan melakukan tanya jawab terkait kondisi yang menyebabkan rasa sakit membaik serta memburuk, kapan dan bagaimana itu terjadi.
Dokter akan memeriksa kekuatan dan refleks otot pasien. Misalnya, pasien akan diminta untuk berjalan jinjit atau bangkit dari posisi jongkok. Rasa sakit karena skiatika biasanya akan memburuk dari kegiatan ini.
Pemeriksaan saraf dilakukan pada orang yang menderita skiatika lebih dari 1 bulan atau mempunyai kondisi medis berat seperti kanker. Pemeriksaan saraf dapat menunjukkan impuls saraf dari saraf skiatika dan apakah ada gangguan pada saraf tersebut.
Pemeriksaan ini dikenal dengan sebutan EMG (electromyography). EMG dapat mengukur impuls listrik yang dihasilkan oleh saraf dan respons otot pasien.
EMG juga dapat menguatkan dugaan kompresi saraf yang disebabkan oleh herniasi cakram tulang belakang atau penyempitan kanal tulang belakang (stenosis spinal).
X ray tulang belakang dapat mengidentifikasi pertumbuhan berlebih tulang yang mungkin menekan saraf.
Prosedur ini dapat menghasilkan gambar rinci dari tulang dan jaringan lunak seperti herniasi cakram tulang belakang.
Prosedur ini dapat memberikan gambaran saraf tulang belakang.
Advertisement
Pengobatan skiatika dapat dilakukan dengan pengobatan non operasi (perawatan mandiri di rumah) dan operasi.
Beberapa orang dengan skiatika akan membaik dalam beberapa minggu dengan perawatan sendiri di rumah. Jika rasa sakit yang dirasakan masih tergolong ringan dan masih dapat melakukan aktivitas sehari–hari, beberapa hal yang direkomendasikan antara lain:
Jika semua metode gagal, maka operasi akan dilakukan.
Operasi adalah pilihan terakhir untuk sekitar 5%-10% penderita skiatika. Jika skiatika yang dialami adalah skiatika yang lebih ringan, tetapi masih tetap merasa sakit lebih dari 3 bulan setelah istirahat, melakukan peregangan dan mengonsumsi obat–obatan, maka operasi mungkin akan disarankan oleh dokter.
Pada kasus yang lebih jarang, skiatika dapat menyebabkan sindrom kauda equina, kondisi yang menyebabkan kehilangan kontrol akan buang air besar dan air kecil. Kondisi ini memerlukan operasi dengan segera.
Terdapat dua jenis prosedur pembedahan yang bisa dilakukan. Apa sajakah itu?
Pada prosedur ini, dokter akan mengangkat apapun yang menekan saraf skiatik. Tujuan dari operasi ini adalah mengangkat hanya bagian yang menyebabkan skiatika, tetapi terkadang dokter harus mengangkat seluruh bagian untuk memperbaiki kondisi ini.
Operasi ini dilakukan dengan mengangkat lamina (bagian dari tulang belakang yang melindungi saraf tulang belakang) dan jaringan yang menekan saraf yang menyebabkan rasa sakit.
Meskipun kebanyakan pasien dengan skiatika sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa pengobatan, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen. Segera cari pertolongan medis segera bila pasien mengalami:
Skiatika tidak selalu dapat dicegah dan kondisi ini dapat terulang kembali. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan skiatika antara lain:
Untuk menjaga punggung tetap kuat, pasien dapat berolahraga dengan perhatian lebih pada otot di perut dan punggung bawah. Otot tersebut berperan penting dalam postur dan bentuk tubuh.
Pilihlah tempat duduk dengan sandaran punggung bawah dan baik. Kursi putarsangat disarankan. Pasien juga dapat menggunakan bantal atau gulungan handuk pada bagian punggung untuk menjaga lekuk tubuh normal. Jaga posisi lutut dan pinggul.
Bila pasien berdiri dalam jangka waktu lama, posisikan satu kaki pada pijakan. Bila pasien mengangkat beban berat, gunakan kaki sebagai tumpuan, jaga punggung tetap lurus, dan usahakan hanya menekuk lutut. Pegang benda dekat dengan tubuh.
Hindari gerakan mengangkat dan menutar secara terus menerus, cari pasangan untuk mengangkat bila beban terlalu berat.
Skiatika biasanya hilang seiring berjalannya waktu. Namun, segera hubungi dokter Anda jika tindakan pengobatan Anda tidak mampu meredakan gejala atau jika gejala Anda berlangsung lebih dari satu minggu atau menjadi semakin berat . Dapatkan perawatan medis segera jika:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis skiatika. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved