1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Tidak ada obat untuk sindrom Tourette, tetapi penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mengatasi gejalanya.
Sindrom Tourette adalah gangguan saraf yang menyebabkan penderitanya melakukan tics. Tics adalah gerakan atau ucapan yang sama secara berulang dan di luar kendali. Tics biasanya muncul pada anak usia 2-15 tahun.
Tics pada penderita Tourette dapat bervariasi dari tipe, frekuensi, dan keparahannya. Secara garis besar, ada dua jenis tics yang dapat dialami oleh penderita sindrom Tourette, yakni:
Tic juga dapat melibatkan gerakan atau vokalisasi yang lebih luas dan biasanya dengan durasi yang lebih lama. Tidak ada obat untuk sindrom Tourette, tapi tersedia pengobatan untuk membantu mengelola gejala yang muncul.
Pada sindrom Tourette yang gejalanya terbilang ringan, kebanyakan pasien bahkan tidak memerlukan pengobatan sama sekali.
Tics adalah gejala umum pada sindrom Tourette.
Tics dapat menjadi lebih parah jika penderita sakit, stres, cemas, lelah, atau bersemangat. Tics juga dapat muncul saat penderita tidur dan bisa berubah-ubah bentuknya seiring berjalannya waktu. Terkadang, tics dapat memburuk saat masa remaja tapi akan mereda saat penderita beranjak dewasa.
Berdasarkan tingkat keparahannya, tics terbagi menjadi dua, yaitu:
Tics yang dialami muncul bisa muncul secara tiba-tiba, berulang-ulang dalam durasi yang singkat serta hanya melibatkan beberapa bagian otot saja. Biasanya ditandai dengan gejala seperti:
Tics motorik sederhana:
Tics vokal sederhana:
Tics yang dialami muncul dalam pola pergerakan yang koordinatif serta melibatkan banyak macam otot. Umumnya ditandai gejala seperti:
Tics motorik kompleks:
Tics Vokal kompleks:
Beberapa kasus tics dapat menghasilkan gerakan yang dramatis dan dapat melukai penderitanya, misalnya dengan meninju diri sendiri yang bisa saja dilakukan berulang kali.
Sebelum melakukan tics, sebagian besar penderita sindrom Tourette umumnya merasakan suatu sensasi yang disebut dorongan premonitory. Sensasi tersebut biasanya muncul di kelompok otot yang terdampak dan baru akan hilang setelah pasien melakukan tics.
Misalnya, muncul rasa panas di mata sebelum berkedip, tenggorokan yang kering dan gatal sebelum berdeham, atau rasa gatal di otot sebelum melakukan sentakan.
Orang dengan sindrom Tourette seringkali terlihat sehat dan memiliki kehidupan yang aktif. Namun, sindrom ini sering kali mengarah pada gangguan psikologis yang dapat mengganggu interaksi sosial.
Penderita sindrom Tourette dapat mengalami masalah suasana hati dan perilaku, seperti:
Anak-anak dengan sindrom Tourette mungkin juga berisiko diintimidasi atau mengalami perundungan (di-bully). Sebab, tics membuat mereka tampak berbeda dari anak-anak kebanyakan.
Namun, perlu diketahui bahwa keadaan ini bukanlah satu kesatuan dari sindrom Tourette dan bisa jadi hanya muncul bersamaan dengan sindrom Tourette.
Penyebab utama sindrom Tourette tidak diketahui pasti. Namun, sejumlah studi genetik menyatakan bahwa sindrom Tourette dapat diturunkan lewat gen yang diwariskan orangtua pada anak mereka.
Anak laki-laki memiliki peluang tiga sampai empat kali lebih tinggi untuk mewarisi gen sindrom Tourette dibandingkan anak perempuan. Jenis tics yang dialami oleh setiap anggota keluarga mungkin berbeda-beda.
Di samping itu, penyakit ini diduga disebabkan oleh masalah di bagian otak yang mengatur pergerakan tubuh (basal ganglia) serta masalah pada zat kimia dalam otak yang mengirimkan impuls saraf, termasuk dopamin dan serotonin.
Sementara itu, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa munculnya sindrom Tourette pada anak dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti:
Baca juga: Penyakit pada Ibu Hamil yang Sering Terjadi dan Cara Mencegahnya
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5) yang menjadi panduan untuk Asosiasi Psikiater Amerika (American Psychiatrist Association), pasien akan didiagnosis mengalami sindrom Tourette, jika:
Namun, tics motorik atau vokal dapat disebabkan oleh kondisi selain sindrom Tourette. Untuk membantu proses diagnosis penyebab tics, dokter dan ahli kesehatan lainnya dapat merekomendasikan tes darah atau tes pencitraan seperti tes MRI.
Baca jawaban dokter: Apakah Tourettes Sindrom dan Latah itu berbeda atau sama?
Advertisement
Tidak ada obat untuk sindrom Tourette. Terapi ditujukan untuk mengontrol tics yang telah mengganggu aktivitas sehari-hari. Obat yang dapat digunakan untuk membantu pengobatan sindrom Tourette antara lain:
Jika anak Anda mengalami sindrom Tourette, beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah:
Sindrom Tourette tidak dapat dicegah. Namun, deteksi dan pengobatan dini dapat mencegah kondisi ini semakin memburuk.
Peluang untuk mewariskan gen sindrom Tourette adalah sebesar 50% dari suatu kehamilan. Oleh karena itu, orang-orang dengan riwayat sindrom Tourette dapat mempertimbangkan pengujian genetik dan pilihan keluarga berencana. Konselor genetik akan membahas pilihan terbaik berdasarkan kondisi Anda.
Temuilah dokter dan ahli kesehatan mental lainnya jika Anda atau anak Anda melakukan pergerakan atau mengeluarkan suara tanpa disengaja, tidak diinginkan, dan berulang-ulang.
Tidak semua tics menunjukkan sindrom Tourette. Oleh karenanya, Anda perlu untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan mental lainnya untuk dapat mengetahui penyebab pastinya.
Banyak anak mengembangkan tics yang tidak hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Apabila anak tersebut menunjukkan tingkah laku yang tidak biasanya, sangat penting untuk mengidentifikasi penyebab dan mengungkapkan apakah ada masalah serius yang menyebabkan gejalanya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter dan ahli kesehatan lainnya mungkin akan mengajukan pertanyaan seperti:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis sindrom Tourette agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved