logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Sindrom Sjogren

1 Jun 2021

| Lucia Priandarini

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Penyakit sindrom sjogren seringkali diikuti dengan kelainan sistem imun seperti artritis reumatoid dan lupus.

Sindrom sjogren adalah penyakit autoimun yang menyerang sel dan membran dalam tubuh.

Pengertian sindrom sjogren

Sindrom Sjogren atau sjogren syndrome adalah penyakit autoimun, yaitu saat sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang bagian tubuhnya sendiri. Pada Sindrom Sjorgen, yang diserang adalah kelenjar yang memproduksi air mata dan air liur.

Kondisi ini membuat membran lendir dan kelenjar air mata terinfeksi, sehingga mengakibatkan penurunan produksi air mata dan air liur. Akibatnya, penderitanya mengalami gejala tertentu seperti mulut dan mata kering.

Sindrom ini lebih umum terjadi pada wanita dan biasanya mulai muncul di usia 40-60 tahun. Saat muncul, kondisi ini sering disertai gangguan sistem imun lain seperti lupus dan artritis rematoid.

Sjogren Syndrome adalah kondisi jangka panjang yang dapat memengaruhi keseharian penderitanya. Namun pengobatan yang tepat dapat membantu meringankan gejala.

 

Tanda dan gejala sindrom sjogren

Dua gejala Sindrom Sjogren meliputi:

  • Mata kering: mata terasa terbakar, gatal, terasa seperti berpasir
  • Mulut kering: sulit bicara dan menelan

Sebagian penderita juga merasakan gejala lain seperti:

  • Kulit kering
  • Kelelahan
  • Daerah vagina kering
  • Otot dan sendi sakit, bengkak dan kaku
  • Pembengkakan kelenjar ludah yang mengakibatkan pembengkakan antara rahang dan telinga
  • Ruam (terutama setelah terpapar sinar matahari)
  • Batuk kering yang tidak kunjung sembuh

 

Penyebab sindrom sjogren

Hinga kini, penyebab sindrom Sjogren belum diketahui. Penyakit ini termasuk kondisi autoimun, yakni kondisi yang membuat sistem kekebalan pada tubuh menyerang sel dan membran tertentu yang sebenarnya sehat.

Menurut penelitian, mutasi gen membuat beberapa orang lebih berisiko mengalami sindrom ini daripada yang lain. Namun, kondisi itu muncul karena dipicu hal lain seperti infeksi virus maupun bakteri.

Pada sindrom Sjogren, target utama yang diserang adalah kelenjar yang memproduksi air mata dan air liur. Namun sindrom ini juga dapat merusak bagian tubuh lain yang meliputi sendi, kelenjar tiroid, ginjal, paru-paru, kulit, serta sistem saraf.

 

Faktor risiko sindrom Sjogren

  • Usia

Sindrom Sjogren biasanya didiagnosis pada orang berusia di atas 40 tahun.

  • Jenis kelamin

Wanita lebih rentan terhadap sindrom Sjogren.

  • Penyakit rematik

Umumnya pengidap Sindrom Sjogren juga memiliki penyakit rematik, seperti artritis rematoid atau lupus.

 

Diagnosis sindrom sjogren

Sindrom Sjogren bisa jadi sulit didiagnosa karena gejala yang dialami dapat berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain. Selain itu gejalanya mirip dengan penyakit-penyakit lain dan juga mirip dengan efek samping obat-obatan tertentu.

Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosa sindrom ini. Pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Tes darah: kadar berbagai jenis sel darah dan ada tidaknya antibodi Sindrom Sjogren
  • Tes mata: dokter akan mengukur tingkat kekeringan mata dengan pemeriksaan yang disebut tes air mata Schirmer
  • Pencitraan: sialogram dan skintigrafi ludah digunakan untuk memeriksa fungsi kelenjar ludah.

 

Advertisement

Cara mengobati sindrom sjogren

Pengobatan Sindrom Sjogren tergantung pada bagian tubuh mana yang terdampak. Umumnya kondisi ini dikelola dengan konsumsi air mineral dan obat tetes mata bebas untuk menangani mata dan mulut kering. Tetapi beberapa orang memerlukan obat-obatan yang diresepkan dokter seperti:

  • Obat untuk meredakan peradangan mata
  • Obat untuk meningkatkan produksi air liur
  • Obat yang membantu menangani komplikasi spesifik

Selain itu operasi dapat dilakukan untuk menutup saluran air mata yang mengeringkan air mata.

Tidak ada obat untuk menyembuhkan Sindrom Sjogren. Meski demikian,ada hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi gejalanya, yaitu:

  • Gunakan air mata buatan atau pelumas mata
  • Tingkatkan kelembaban dalam rumah dan kurangi paparan kipas angin atau AC
  • Kenakan kacamata pelindung saat keluar rumah
  • Menghindari tempat yang kering, berasap dan berangin
  • Menghindari membaca, menonton TV, atau melihat layar dalam waktu yang lama
  • Menjaga kebersihan mulut
  • Menghindari konsumsi alkohol dan rokok
  • Perbanyak konsumsi air

 

Komplikasi sindrom Sjogren

Bila tidak ditangani dengan benar, sindrom Sjogren dapat menyebabkan komplikasi berupa:

  • Gigi berlubang

Air liur membantu melindungi gigi dari bakteri yang menyebabkan gigi berlubang. Kurangnya air liur membuat penderita lebih berisiko mengalami gigi berlubang.

  • Infeksi

Penderita sindrom Sjogren lebih mudah mengalami infeksi mulut seperti sariawan.

  • Gangguan penglihatan

Mata yang kering membuat mata lebih sensitif terhadap cahaya, penglihatan buram, dan kerusakan pada kornea.

 

Cara mencegah sindrom sjogren

Karena penyebabnya belum diketahui, cara mencegah sindrom Sjogren juga tidak tersedia.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Konsultasikan jika Anda mengalami gejala menyerupai gejala Sindrom Sjogren yang mengganggu dan tidak kunjung reda. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan gejala yang serupa.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Sejak kapan Anda mengalami gejala?
  • Apakah kemunculan gejala mengikuti pola tertentu?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait sindrom Sjogren?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis sindrom Sjogren agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

sindrom sjogrenmulut keringpenyakit autoimunmata kering

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved