1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kurangnya kadar oksigen pada darah dapat merusak kelenjar pituitari.
Sindrom Sheehan adalah kondisi langka ketika kelenjar pituitari wanita rusak akibat perdarahan hebat saat melahirkan. Sindrom Sheehan disebut juga sebagai postpartum hypopituitarism.
Kelenjar pituitari adalah organ kecil berbentuk oval yang terletak di belakang hidung dekat bagian bawah otak. Kelenjar ini berfungsi untuk memproduksi hormon yang membantu banyak fungsi organ tubuh, seperti organ tiroid, ginjal, dan organ reproduksi seksual seperti rahim.
Kehilangan darah yang ekstrem selama proses persalinan dapat mengakibatkan aliran oksigen ke otak berkurang drastis sehingga memicu gangguan pada fungsi kelenjar pituitari.
Ketika kelenjar pituitari rusak, hormon yang dihasilkan tidak dalam jumlah yang cukup sehingga akan ikut mengganggu fungsi organ terkait. Kondisi ini cukup umum terjadi di negara berkembang.
Baca juga: Mengenal Kelenjar Pituitari yang Mengendalikan Beragam Fungsi Tubuh
Tanda dan gejala Sindrom Sheehan bisa bervariasi pada tiap orang, tergantung sejauh mana kerusakan kelenjar pituitari yang dialami. Biasanya gejala muncul perlahan dalam beberapa bulan setelah proses persalinan.
Beberapa wanita bahkan hidup selama bertahun-tahun dan tidak menyadari bahwa kelenjar pituitarinya tidak berfungsi secara semestinya
Sindrom Sheehan disebabkan oleh kehilangan darah yang banyak atau penurunan tekanan darah pada saat kehamilan maupunsetelah melahirkan. Perdarahan hebat dapat merusak kelenjar pituitari yang membesar saat kehamilan, sehingga kelenjar tidak dapat berfungsi dengan baik dan tidak dapat memproduksi hormon.
Hormon pituitari mengatur sistem endokrin, yang memberikan sinyal ke kelenjar lain untuk meningkatkan atau mengurangi produksi hormon yang mengontrol metabolisme, pembuahan, tekanan darah, produksi ASI, dan proses penting lainnya. Kekurangan hormon dapat menyebabkan masalah pada tubuh.
Hormon dari pituitari bagian depan termasuk:
Sindrom Sheehan lebih sering terjadi pada wanita hamil dengan kondisi berikut:
Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami perdarahan hebat pascapersalinan.
Diagnosis sindrom Sheehan dapat dilakukan dengan:
Advertisement
Pengobatan untuk Sindrom Sheehan adalah dengan terapi pengganti hormon jangka panjang. Dokter dapat merekomendasikan satu atau beberapa jenis terapi hormon, seperti:
Dokter spesialis hormon atau ahli endokrin akan merekomendasikan tes darah secara rutin untuk memonitor tingkat hormon pada pasien. Umumnya, level hormon dievaluasi setiap bulan pada bulan pertama perawatan dan setahun sekali setelahnya.
Karena hormon pituitari mengontrol banyak aspek dari metabolisme, Sindrom Sheehan yang tidak ditangani dengan baik dapat menghasilkan berbagai komplikasi, termasuk:
Baca jawaban dokter: Menstruasi yang tidak teratur apakah ada hubungannya dengan riwayat keguguran?
Perawatan medis yang baik selama persalinan dapat mencegah perdarahan hebat dan tekanan darah rendah. Jika perdarahan masif telah terjadi, sindrom Sheehan tidak dapat dicegah.
Sindrom Sheehan dapat ditangani dengan baik jika mendapatkan diagnosis secepat mungkin. Jadi, jika Anda mencurigai beberapa gejala yang Anda alami sebagai ciri dan gejala dari Sindrom Sheehan, segeralah temui dokter.
Jika Anda telah didiagnosis dengan sindrom ini, Anda juga harus memantau jadwal terapi penggantian hormon Anda. Selain itu, apabila Anda ingin memiliki anak di masa depan, penting untuk mendiskusikan perihal terkait kesuburan Anda secara ekstensif dengan dokter.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter mungkin dapat menanyakan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis Sindrom Sheehan agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved