Sindrom piriformis (piriformis syndrome) adalah kondisi ketika otot piriformis menekan saraf skiatika. Otot piriformis berbentuk pipih dan terletak di bokong, tepatnya di dekat sendi panggul. Sementara saraf skiatika merupakan saraf yang terletak dari bokong hingga ke ujung kaki melewati otot piriformis.
Otot piriformis penting dalam gerak tubuh bagian bawah karena berperan untuk stabilisasi sendi panggul dan menggerakkan paha.
Gerakan dari otot piriformis membantu seseorang untuk berjalan, memindahkan tumpuan berat badan dari satu kaki ke kaki lain, dan menjaga keseimbangan tubuh. Otot ini juga penting dalam kegiatan olahraga yang melibatkan gerakan kaki dan pinggul.
Sindrom piriformis dapat menimbulkan skiatika, yaitu nyeri yang menjalar dari bokong hingga ke salah satu atau kedua kaki. Skiatika disebabkan oleh tekanan atau iritasi pada saraf skiatika, yang terdapat di punggung bawah. Salah satunya sindrom piriformis.
Namun sindrom piriformis termasuk jarang terjadi, dan lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria.
Gejala sindrom piriformis yang utama adalah skiatika, yaitu nyeri yang dirasakan menjalar dari bokong hingga ke salah satu atau kedua kaki.
Selain skiatika, tanda-tanda sindrom piriformis dapat berupa:
Pada kasus sindrom piriformis berat, nyeri pada bokong dan kaki dapat sangat berat hingga membuat pasien kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien merasa kesulitan duduk di depan komputer, menyetir dalam jangka waktu tertentu, atau melakukan pekerjaan rumah.
Otot piriformis bekerja setiap hari. Cedera otot dapat terjadi karena otot yang terlalu banyak digunakan atau lama tidak digunakan.
Beberapa penyebab sindrom piriformis yang umum terjadi antara lain:
Cedera otot piriformis dapat merusak otot dan membuat otot menekan saraf skiatika. Cedera otot piriformis tersebut bisa terjadi karena:
Faktor-faktor di bawah ini dikatakan bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami sindrom piriformis:
Untuk menentukan diagnosis sindrom piriformis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
Dokter akan menanyakan terkait gejala, aktivitas yang dilakukan pasien sebelum gejala muncul, faktor risiko, dan riwayat medis.
Pada pemeriksaan ini, dokter akan meminta pasien untuk menggerakkan area pinggul, kaki, dan sekitarnya. Tujuannya adalah mendeteksi adanya nyeri dan gejala lainnya.
Tes lain yang dilakukan adalah tes FAIR (flexion, adduction, and internal rotation test) untuk meregangkan otot panggul dan menekan saraf skiatika. Dari pemeriksaan ini, dokter akan mendeteksi keterlambatan sinyal saraf setelah penekanan di bawah otot piriformis.
Beberapa pemeriksaan pencitraan seperti MRI atau CT scan dapat membantu menyingkirkan penyebab nyeri lainnya seperti artritis atau rusaknya bantalan tulang belakang. Dokter juga dapat melakukan USG otot untuk membantu menegakkan diagnosis.
Advertisement
Pada beberapa kasus, sindrom piriformis tidak memerlukan pengobatan medis. Dokter dapat merekomendasikan beberapa upaya pengobatan mandiri di rumah untuk meredakan nyeri.
Beberapa cara pengobatan sindrom piriformis yang dapat dilakukan di rumah antara lain:
Jika diperlukan, dokter akan meresepkan obat-obatan seperti:
Pada nyeri yang lebih berat, dokter dapat melakukan prosedur electrotherapy bernama TENS (transcutaneous electrical nerve stimulator). TENS menggunakan stimulasi listrik untuk meredakan nyeri dan menghentikan kejang otot.
Bila tidak ada pengobatan yang dapat mengatasi gejala, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk memotong otot dan mengurangi tekanan pada saraf.
Bila tidak terdiagnosis dan ditangani dengan baik, sindrom piriformis dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Beberapa cara mencegah sindrom piriformis antara lain:
Hubungi dokter apabila pasien mengalami nyeri yang berlangsung lebih dari seminggu dan nyeri yang terjadi setelah cedera atau kecelakaan. Pasien juga perlu menghubungi dokter segera apabila mengalami:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis sindrom piriformis. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved