1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyakit sifilis ditularkan melalui hubungan seks
Sifilis atau sipilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sipilis juga dikenal dengan sebutan penyakit raja singa.
Sifillis umumnya akan menunjukkan gejala awal berupa luka di kelamin, dubur, dan mulut. Sipilis dapat menyebabkan komplikasi sangat serius.
Penyakit ini dapat merusak jantung, otak, kematian janin dan bahkan menyebabkan kematian bagi penderitanya bila terlambat diobati. Namun dengan pengobatan yang tepat secara dini dan telaten, sifilis dapat disembuhkan.
Gejala sifilis yang muncul akan tergantung pada stadium yang dialami penderita. Penyakit ini dibagi menjadi empat tahap, yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier. Tiap tahap penyakit ini memiliki gejala berikut:
Tahapan primer disebut juga sebagai tahap awal penyakit sifilis. Gejala paling pertama yang mungkin disadari adalah kemunculan luka (lesi) tidak menyakitkan yang disebut chancre.
Chancre biasanya muncul di sekitar anus atau alat kelamin. Chancre juga dapat muncul di dalam atau di sekitar mulut dan bibir.Seseorang biasanya mendapatkan ini dalam jangka waktu 2-3 minggu setelah infeksi, tapi tidak semua orang mengalami gejala ini.
Chancre biasanya sembuh sendiri. Namun tanpa pengobatan, infeksi sifilis terus berlanjut sehingga menyebabkan lebih banyak gejala dan masalah kesehatan lainnya.
Tahap sekunder penyakit sifilis umumnya mulai beberapa minggu setelah gejala di tahap awal hilang.Pada tahapan ini, gejala yang dapat dialami penderita sifilis antara lain:
Pada tahap laten, seseorang dapat hidup dengan sifilis selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala apapun. Namun jika sifilis masih tidak terdiagnosis dan tidak diobati, infeksi akan berlanjut hingga menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Sifilis tersier dapat terjadi setelah 3-15 tahun terinfeksi pertama kali. Pada tahap ini, dapat merusak jantung, otak, sistem saraf, dan organ tubuh lainnya. Selain itu pada tahap tersier, infeksi yang tidak terobati dapat menyebabkan kebutaan dan kehilangan pendengaran.
Penyebab sifilis adalah infeksi bakteri. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang menular lewat kontak seksual.
Cara penularan sifilis yang paling umum adalah lewat hubungan seks vaginal, oral, maupun anal tanpa kondom.
Anda bisa tertular penyakit raja singa dari kontak langsung dengan luka atau kutil di kelamin pasangan yang terinfeksi sipilis selama hubungan seks tanpa kondom.
Penyakit ini juga dapat menular lewat mainan seks, jika Anda dan pasangan yang terinfeksi saling bergantian memakainya.
Bakteri sipilis akan masuk ke dalam tubuh orang yang sehat melalui luka kecil atau selaput lendir yang ada di mulut atau area kelamin.
Selain lewat kontak seksual, cara penularan sifilis lainnya adalah lewat wanita hamil pada bayinya selama masa kehamilan atau dari penggunaan jarum suntik bergantian.
Penyakit raja singa tidak dapat ditularkan melalui penggunaan toilet yang sama, bak mandi, pakaian, peralatan makan, dan kolam renang atau jacuzzi.
Setelah sembuh, Anda dapat kembali terkena raja singa lebih dari satu kali, bahkan jika Anda pernah dirawat karena itu. Penularan sifilis berulang biasanya disebabkan oleh kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
Faktor risiko penularan penyakit ini meliputi:
Banyak penderita sifilis tidak menunjukkan atau mengalami gejala apa pun selama bertahun-tahun.
Jadi, jika Anda berpikir ada kemungkinan Anda tertular sipilis, jangan tunggu sampai gejala semakin parah. Segera jalani tes penyakit kelamin.
Pasalnya meski tidak bergejala, Anda tetap berisiko menularkan penyakit pada orang lain terutama pada tahap primer dan sekunder.
Menjalani tes penyakit kelamin secara rutin untuk mendeteksi sipilis sedini mungkin dapat mencegah Anda masuk ke tahapan penyakit yang parah. Deteksi dini juga memungkinkan Anda sembuh secara total.
Untuk menegakkan diagnosis awal dari sifilis, dokter akan melakukan:
Dokter akan memeriksa area genital serta mulut dan tenggorokan Anda untuk memeriksa ruam atau pertumbuhan kutil.
Tes darah bertujuan memeriksa ada tidaknya antibodi sifilis dalam tubuh Anda. Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah tes rapid plasma regain (RPR) dan venereal disease research laboratory (VDRL).
Dokter akan mengambil sampel jaringan dari luka yang muncul, untuk memeriksa ada tidaknya bakteri penyebab sifilis.
Jika terdapat masalah sistem saraf, biasanya dokter akan melakukan spinal tap dengan mengambil cairan tulang belakang untuk memeriksa bakteri sifilis.
Pada ibu hamil, dokter juga akan memeriksa darah serta kandungan untuk mengetahui apakah terdapat bakteri sifilis. Bakteri ini dapat datang tanpa disadari dan menyebabkan masalah kesehatan pada bayi yang dapat berakibat fatal.
Jika Anda positif mengidap sifilis, penting bagi Anda untuk memberi tahu pasangan seks saat ini atau yang baru karena mereka juga perlu menjalani tes. Anda pun juga harus menjalani tes terhadap penyakit menular seksual lainnya, terutama HIV.
Advertisement
Cara mengobati sifilis yang paling utama adalah dengan obat-obatan antibiotik dari dokter. Berikut penjelasannya:
Jika berlangsung kurang dari dua tahun, penyakit ini biasanya dapat diobati dengan suntikan penisilin atau konsumsi obat antibiotik selama 10-14 hari. Antibiotik diberikan jika pasien tidak bisa menggunakan penisilin.
Pengobatan untuk penyakit sifilis yang sudah berjalan lebih dari dua tahun atau sudah menyerang otak biasanya juga sama, yakni menggunakan suntikan penisilin atau dengan antibiotik selama 28 hari jika tidak dengan suntik penisilin.
Kebanyakan orang hanya akan membutuhkan 1 dosis suntikan. Namun, pemberian 3 kali suntikan dapat diberikan dalam jangka waktu mingguan jika Anda sudah lama memiliki sifilis.
Selama dan setelah kira-kira 2 minggu pengobatan, Anda harus menghindari semua aktivitas seksual. Hal ini untuk menghindari risiko terinfeksi kembali atau menularkan kepada orang lain.
Dokter mungkin juga menyarankan:
Pengobatan teratur dapat memperlambat atau menghentikan infeksi yang disebabkan oleh bakteri sifilis. Akan tetapi, pengobatan tidak bisa menyembuhkan atau membatalkan kerusakan organ yang telah disebabkan oleh sifilis.
Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit menular seksual ini bisa memicu komplikasi berupa:
Cara mencegah sifilis meliputi:
Konsultasi ke dokter untuk mendeteksi risiko sipilis jika Anda pernah berhubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa kondom baru-baru ini.
Secara umum, Anda harus menjalani tes secara teratur untuk mendeteksi sifilis jika Anda aktif secara seksual dan/atau termasuk:
Semua wanita hamil akan diminta untuk menjalani tes darah guna memeriksa ada tidaknya sifilis dan infeksi lain. Tes ini biasanya dilakukan pada 8-12 minggu kehamilan.
Berkonsultasilah dengan dokter jika terdapat kutil atau bisul di kelamin, bisul di area mulut yang mirip sariawan tapi muncul tanpa sebab, atau ruam kulit yang tidak biasa terutama pada daerah selangkangan.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis sifilis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved