logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Pernapasan

Sesak Napas

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Sesak napas yang berlangsung lama bisa menjadi pertanda seseorang mengidap penyakit paru-paru.

Sesak napas ringan dapat ditangani dengan mengatur posisi tubuh agar dapat bernapas dengan baik.

Pengertian sesak napas

Sesak napas terjadi ketika paru-paru tidak mendapatkan pasokan udara yang cukup sehingga menyebabkan perasaan tidak nyaman.

Dalam istilah medis, sesak napas dikenal sebagai dispnea, sering digambarkan sebagai sensasi sesak yang intens di dada, tidak bisa merasakan udara, sulit bernapas, sesak napas atau ada perasaan tercekik.

Ada banyak penyebab sesak napas. Beberapa orang mengalami sesak napas setelah melakukan aktivitas berat, atau sebagai akibat dari kelebihan berat badan, serangan panik, penyakit seperti asma atau radang paru-paru, atau penyebab lainnya.

Sesak napas dapat berlangsung sesaat maupun dalam waktu yang lebih lama. Kondisi ini bisa menjadi pertanda medis dari penyakit lainnya, seperti asma, penyakit paru obstruktif, dan penyakit paru-paru lainnya.

Tanda dan gejala sesak napas

Gejala utama dari sesak napas adalah kesulitan bernapas. Gejalanya tergantung pada tingkat keparahan sesak napas.

Penderita sesak napas biasanya memiliki gejala napas sebagai berikut:

  • Napas pendek
  • Cepat
  • Dangkal hingga bernapas tersengal-sengal
  • Nyeri dada
  • Tidak nyaman

Gejala ini bisa berlangsung sesaat (akut) atau menjadi kronis. Orang yang mengalami sesak napas akan merasakan sesak di dada hingga merasa seperti tercekik. Sesak napas yang muncul mendadak atau ekstrem memerlukan perhatian medis secepatnya.

Penyebab sesak napas

Sesak napas dapat disebabkan gangguan jantung dan saluran napas, yakni organ yang berperan penting mengedarkan oksigen ke tubuh.

Gangguan pada jantung dapat berupa kardiomiopati, aritmia, gagal jantung, dan perikarditis. Sementara itu, gangguan pada saluran napas berupa tuberkulosis, edema paru, fibrosis paru, radang selaput dada, dan lain lain.

Sesak napas bisa disebabkan masalah pada jantung

Selain itu sesak napas dapat terjadi akibat:

  • Asma
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Gangguan jantung
  • Reaksi anafilaksis (reaksi alergi parah)
  • Penyakit paru interstisial
  • Obesitas
  • Keracunan karbon monoksida
  • Serangan jantung
  • Pneumonia
  • Pneumotoraks
  • Tekanan darah rendah atau hipotensi
  • Anemia
  • Tulang rusuk patah
  • Emboli paru (bekuan darah di arteri di paru-paru)
  • Kehilangan darah tiba-tiba
  • Kondisi terkait kecemasan
  • Obstruksi jalan napas atas (sumbatan pada saluran pernapasan)
  • Penyakit coronavirus 2019 (Covid-19)

Adapun faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya sesak napas adalah:

  • Memiliki otot yang lemah, terutama otot yang terlibat dalam pernapasan, seperti diafragma
  • Menderita asma atau kondisi pernapasan kronis lainnya seperti COPD atau cystic fibrosis
  • Kadar hemoglobin yang rendah
  • Mengalami kebiasaan perokok
  • Beraktivitas di lingkungan dengan pemicu asma
  • Adanya sumbatan jalan napas misalnya tersedak

 

Sementara itu, kondisi sesak napas yang semakin parah karena tidak ditangani, dapat menimbulkan komplikasi seperti:

  • Hipoksia atau hipoksemia, yang menyebabkan kadar oksigen dalam darah menjadi rendah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan tingkat kesadaran dan gejala parah lainnya.
  • Jika dispnea berlanjut selama beberapa waktu, ada risiko gangguan kognitif sementara atau permanen. Hal ini juga bisa menjadi tanda timbulnya atau memburuknya masalah medis lainnya.

Diagnosis sesak napas

Dokter akan mendiagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan anamnesis untuk mengetahui riwayat kesehatan. Penderita perlu menjelaskan mekanisme dan waktu sesak napas dimulai, durasi, frekuensinya, dan tingkat keparahan sesak napas.

Untuk mengukur jenis sesak napas dan tingkat keparahan, dokter dapat menggunakan tes spirometri dengan mengukur aliran udara dan kapasitas paru-paru.

Pemeriksaan melalui rontgen dan CT scan mungkin diperlukan untuk memastikan adanya gangguan jantung atau paru-paru. Jika dokter mencurigai ada kelainan jantung, diagnosis perlu dilakukan dengan elektrokardiografi.

Advertisement

Cara mengobati sesak napas

Cara mengobati sesak napas umumnya akan tergantung dari tingkat keparahannya.

Jika sesak napas tidak menyebabkan keadaan gawat darurat, penderita sesak napas dapat memperoleh pertolongan pertama dengan mengubah posisi yang dapat menenangkan tubuh dan membuka jalur pernapasan. Misalnya dengan duduk, berdiri dengan bersandar, berbaring, dan menggunakan kipas.

Namun, kondisi sesak napas parah yang menyebabkan keadaan gawat darurat memerlukan pemeriksaan oleh dokter.

Oksigen tambahan biasanya akan dibutuhkan. Para penderita asma atau PPOK mungkin memiliki bronkodilator inhalasi yang bisa digunakan sebagai pertolongan pertama sebelum dilarikan ke fasilitas kesehatan.

Ketika pasien telah dialihkan pada petugas kesehatan, dokter atau petugas kesehatan lainnya akan memberikan perawatan untuk mencegah episode akut, dan memperlambat perkembangan penyakit secara keseluruhan yang meliputi:

  • Pasien dengan sesak napas akibat asma, biasanya akan mendapatkan obat sesak napas seperti bronkodilator dan steroid.
  • Jika sesak napas disebabkan oleh infeksi seperti pneumonia bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
  • Masalah pernapasan yang berasal dari PPOK dapat diatasi dengan teknik pernapasan khusus, seperti pernapasan pursed lip breathing dan latihan penguatan otot pernapasan.
  • Obat-obatan lain, seperti opiat, obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat antikecemasan, juga dapat diberikan untuk mengatasi sesak napas.
  • Jika tes menunjukkan kadar oksigen yang rendah dalam darah, oksigen tambahan mungkin akan diberikan. Meskipun begitu, tidak semua orang yang mengalami sesak napas memiliki kadar oksigen darah yang rendah.

Cara mencegah sesak napas

Sesak napas dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti:

  • Tidak merokok maupun mengonsumsi alkohol
  • Menghindari polusi udara dan alergen jika memiliki alergi
  • Menjaga berat badan
  • Mengonsumsi makanan sehat dan mendapatkan tidur yang cukup
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Hubungi nomor gawat darurat atau tenaga medis jika tiba-tiba mengalami sesak napas yang mengganggu aktivitas fisik. Segera cari pertolongan medis jika terjadi gejala lain seperti:

  • Nyeri dada
  • Pingsan
  • Muntah (yang memungkinkan gejala serangan jantung atau emboli paru)
  • Suara napas terdengar jelas, nyaring, sesak napas
  • Ekspresi wajah cemas dan tertekan
  • Lubang hidung melebar
  • Penonjolan perut dan/atau dada
  • Terengah-engah
  • Sianosis (wajah, mulut, bibir, atau kaki dan tangan pucat atau biru)

Datanglah ke pelayanan kesehatan dan konsultasikan kepada dokter jika sesak napas disertai dengan kaki bengkak, demam tinggi, menggigil, bersin, dan susah napas ketika terlentang.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Membuat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Mencatat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Mencatat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terhadap sesak napas?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang seperti tes spirometri atau CT scan. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis sesak napas agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

asmasesak napasgangguan pernapasan

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved