1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Sering buang air kecil bisa muncul akibat terlalu banyak minum maupun gangguan medis lain
Sering buang air kecil merupakan salah satu gejala yang biasanya disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu. Dalam dunia medis, sering buang air kecil disebut dengan poliuria.
Terlalu sering buang air kecil patut diwaspadai jika mulai mengganggu aktivitas harian dan waktu tidur malam. Ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan.
Normalnya, seseorang bisa buang air kecil sebanyak 6-7 kali per hari. Jika frekuensi buang air kecil lebih dari 7 kali dalam 24 jam, atau telah mengeluarkan urine lebih dari 3 liter per hari, kondisi ini disebut dengan poliuria.
Penyebab sering buang air kecil yang paling umum adalah karena terlalu banyak minum, terutama minuman berkarbonasi (soda), kopi, teh, atau alkohol.
Namun, ada beberapa kondisi kesehatan yang menjadi penyebab poliuria.
Jika sering pipis disebabkan oleh penyakit lain, seperti gangguan di saluran kemih, kondisi ini bisa disertai gejala lain, seperti demam.
Berikut ini adalah beberapa penyebab Anda sering buang air kecil:
Infeksi saluran kemih adalah penyebab poliuria yang paling umum. ISK membuat Anda sering buang air kecil tapi sedikit, dan ada sensasi tidak tuntas. ISK juga menyebabkan Anda sering buang air kecil dan terasa sakit.
Infeksi saluran kemih dapat terjadi di organ sistem kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Urethritis adalah peradangan pada uretra, yakni saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar tubuh.
Iritasi yang terjadi dapat menyebabkan sakit saat buang air kecil, kebutuhan yang sering atau keinginan mendesak untuk buang air kecil, dan terkadang keluar cairan tidak normal pada vagina atau penis.
Overactive bladder syndrome adalah kondisi ketika kandung kemih terlalu aktif akibat sinyal saraf antara kandung kemih dan otak tidak berfungsi dengan baik.
Kondisi ini menyebabkan masalah terkait pembuangan urine seperti sering buang air kecil, mengompol saat bersin, tertawa atau aktivitas fisik lainnya, serta rasa ingin pipis hingga terbangun saat malam hari (nocturia).
Sistitis (cystitis) adalah peradangan kandung kemih yang sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri. Peradangan tersebut dapat mengakibatkan kandung kemih teriritasi, memerah, dan membengkak sehingga menimbulkan gejala seperti keinginan buang air kecil disertai rasa sakit.
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering jadi penyebab sering buang air kecil. Malah, kondisi ini sampai membuat Anda terbangun di malam hari untuk buang air kecil.
Diabetes menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Buang air kecil menjadi salah satu mekanisme tubuh untuk membuang kelebihan gula dalam darah.
Selain sering buang air kecil, diabetes juga disertai gejala sering minum atau haus berlebihan (polidipsia) dan sering makan (polifagia).
Selama kehamilan, perkembangan ukuran janin dapat menekan kandung kemih. Sering buang air kecil jadi salah satu gejala kehamilan yang umum terjadi.
Umumnya, poliuria muncul selama trimester pertama dan ketiga. Sering buang air kecil karena kehamilan biasanya tidak diikuti rasa sakit. Kondisi akan hilang dengan sendirinya ketika sudah melahirkan.
Infeksi ginjal adalah jenis infeksi saluran kencing yang umumnya berawal dari uretra atau kandung kemih, kemudian menyebar pada salah satu atau kedua ginjal. Sebagian besar kasus infeksi ginjal disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke ginjal melalui saluran kemih.
Poliuria atau sering buang air kecil umum menjadi gejala awal dari infeksi ginjal karena infeksi tersebut bisa merusak filter dalam ginjal.
Batu ginjal adalah kondisi terbentuknya kristal mineral dan garam sehingga menjadi keras atau menyerupai batu di dalam ginjal.
Biasanya gejala batu ginjal mirip dengan infeksi saluran kemih (ISK), seperti sering buang air kecil disertai rasa sakit atau buang air kecil sedikit dan sensasi tidak tuntas.
Sistokel adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan antara kandung kemih dan dinding vagina melemah. Akibatnya, kandung kemih turun ke area vagina.
Kandung kemih yang turun juga dapat menarik kandung kemih keluar dari posisinya dan menyebabkan masalah kemih seperti sering buang air kecil, perasaan tidak tuntas saat buang air kecil, hingga sulit menahan keluarnya urine.
Pembesaran prostat jinak adalah kondisi membesarnya kelenjar prostat pria yang bukan disebabkan oleh kanker. Prostat sendiri adalah kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih di bagian depan rektum.
Prostat yang membesar dapat memberi tekanan pada saluran kemih dan menyebabkan sering buang air kecil.
Batu kandung kemih adalah mineral dalam urine yang mengkristal dan terbentuk di kandung kemih. Kondisi ini terjadi karena kandung kemih tidak sepenuhnya dikosongkan ketika buang air kecil.
Batu kandung kemih, dapat menyebabkan aktivitas otot berlebihan yang mengakibatkan kandung kemih terlalu aktif. Kondisi ini bisa menyebabkan seringnya buang air kecil yang tidak dapat ditahan.
Nocturia atau sering merasa ingin buang air kecil pada malam hari juga merupakan gejala umum dari batu kandung kemih.
Inkontinensia urine adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat mengontrol buang air kecil.
Terdapat banyak jenis inkontinensia urine, jenis urge incontinence dan total incontinence dapat menyebabkan overactive bladder symptoms yang menjadi penyebab seringnya buang air kecil, termasuk saat tidur malam.
Terapi radiasi ke panggul sering kali dapat menyebabkan sistitis atau peradangan dan iritasi pada kandung kemih. Kondisi ini lantas dapat memicu perdarahan saluran kemih, nyeri saat buang air kecil, serta gejala kandung kemih yang terlalu aktif, termasuk sering buang air kecil, dan kebelet buang air kecil yang tak bisa ditahan.
Striktur uretra adalah penyempitan pada uretra yang membuat aliran urine terhambat. Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya jaringan parut atau pembengkakan pada uretra.
Striktur uretra dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi saluran kemih, prostatitis, retensi urine, dan kerusakan ginjal yang salah satu gejalanya adalah sering buang air kecil atau poliuria.
Kanker kandung kemih adalah suatu kondisi ketika sel urothelial yang melapisi bagian dalam kandung kemih Anda, tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali, sehingga menjadi sel kanker.
Salah satu gejala dari kanker kandung kemih adalah sering buang air kecil. Meski begitu, poliuria bukanlah satu-satunya gejala. Diperlukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengetahui adanya sel kanker dalam kandung kemih.
Obat-obatan diuretik dirancang untuk meningkatkan frekuensi buang air kecil untuk mengobati kondisi, seperti gagal jantung kongestif dan tekanan darah tinggi. Obat-obatan tersebut dapat menyebabkan efek samping berupa poliuria.
Konsumsi diuretik bisa menyebabkan sering buang air kecil, tapi biasanya tidak disertai rasa sakit. Namun jika dirasa sudah mengganggu, konsultasikan pada dokter untuk menyesuaikan dosis.
Ketika Anda mengalami kecemasan, otot-otot dapat menegang sehingga memberi tekanan pada kandung kemih. Kondisi ini memicu terjadinya poliuria di mana Anda merasa perlu buang air kecil lebih banyak daripada yang seharusnya.
Beberapa penyebab sering buang air kecil bisa lainnya bisa dipicu dari organ lain atau sebagai komplikasi dari beberapa penyakit, di antaranya adalah:
Advertisement
Mengingat penyebab sering buang air kecil berbeda-beda, cara mengatasinya juga tergantung hal yang mendasarinya.
Misalkan, jika poliuria disebabkan oleh diabetes, mengendalikan kadar gula darah dalam batas normal dapat mengatasi masalah sering pipis.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi sering buang air kecil yang bisa Anda lakukan:
Jangan lupa untuk memantau asupan cairan, seperti mengatur waktu minum dan banyaknya air yang dikonsumsi dalam per harinya.
Sebaiknya Anda mengunjungi dokter jika mengalami kondisi berikut:
Jika memiliki gejala di bawah ini, maka Anda sebaiknya menghubungi layanan medis sesegera mungkin:
Mendapatkan bantuan medis akan membantu Anda untuk mengatasi kondisi ini dan mendapatkan cara agar tidak beser lagi.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved