22 Agt 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Serangan jantung bisa mengakibatkan kerusakan jantung permanen
Orang yang mengalami serangan jantung perlu segera dibawa ke rumah sakit karena kondisi darurat. Biasanya, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, frekuensi napas, dan suhu tubuh.
Untuk memastikan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:
Untuk mendiagnosis serangan jantung dari tes darah, dokter akan melakukan pemeriksaan enzim jantung seperti kadar troponin. Kadar troponin yang tinggi menandakan adanya kerusakan sel otot jantung yang terjadi akibat serangan jantung.
Selain tes kadar troponin, tes darah yang juga mungkin dilakukan untuk memeriksa serangan jantung, antara lain:
EKG menjadi tes pertama dalam membantu mendiagnosis serangan jantung (infark miokard).
EKG merekam aktivitas listrik yang melewati jantung, dengan elektroda yang dipasang di dada. Sinyal itu nantinya akan menginformasikan apakah seseorang mengalami serangan jantung atau tidak.
Dokter juga dapat melakukan echo, alias USG jantung.
Hasil dari ekokardiogram akan melihat ukuran, ketebalan, dan bentuk jantung, menunjukkan bagaimana darah mengalir melalui jantung dan katup jantung. Ini dapat membantu mengetahui apakah ada kerusakan jantung atau tidak.
Angiogram adalah cara mendiagnosis serangan jantung dengan menggunakan kateter lewat pembuluh darah besar di pangkal paha dan diarahkan ke jantung.
Pemeriksaan ini akan menunjukkan apakah ada sumbatan di pembuluh darah jantung atau tidak.
Diagnosis serangan jantung juga bisa dilakukan melalui CT scan atau MRI khusus jantung.
CT scan menggunakan sinar X, sedangkan MRI jantung menggunakan gelombang radio dan medan magnet untuk menampilkan gambaran jantung. Keduanya dapat membantu menunjukkan kerusakan jantung.
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved