1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sepsis termasuk komplikasi serius dari infeksi
Sepsis adalah komplikasi berbahaya dari infeksi yang tidak ditangani dengan baik. Kondisi ini termasuk darurat medis yang dapat mengancam nyawa penderitanya.
Kondisi yang juga disebut septikemia atau infeksi darah ini dimulai dari infeksi yang sudah ada dalam tubuh penderita. Normalnya, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk melawan dan menghilangkan penyebab infeksi tersebut.
Namun sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyalurkan senyawa kimia penangkal infeksi ke seluruh tubuh, bukan hanya ke lokasi infeksi ini sendiri.
Zat kimia tersebut menyebabkan peradangan dan mulai menyerang jaringan yang sehat. Akibatnya, tubuh penderita tidak cuma melawan infeksi, tapi juga memerangi dirinya sendiri.
Peradangan akibat sepsis bisa memicu efek berkelanjutan yang berujung pada kerusakan jaringan dan kegagalan fungsi organ. Dengan kata lain, sepsis merupakan respons sistem imun yang ekstrem terhadap suatu infeksi.
Apabila tidak ditangani, sepsis dapat menyebabkan tekanan darah turun drastis dalam waktu cepat. Kondisi ini memicu syok septik yang bisa berujung pada kematian.
Berdasarkan data dari Badan Kesheatn Dunia (WHO), diperkirakan terdapat 48,9 juta kasus sepsis dan 11 juta kematian akibat di seluruh dunia pada tahun 2017.
Data tersebut juga menyebutkan bahwa penyebab utama sepsis dan kematian adalah diare dan infeksi saluran napas bawah. Namun akhir-akhir ini, penyakit tidak menular (seperti cedera atau penyakit kronis) juga makin sering menjadi penyebab septikemia.
Perkembangan sepsis terbagi dalam tiga tahap dengan gejalanya masing-masing. Berikut penjelasannya:
Tahap ini menandakan bahwa sepsis sudah memicu gagal organ dengan gejala berupa:
Kondisi ini tidak bisa diperbaiki hanya dengan penggantian cairan tubuh, sehingga memerlukan obat penopang tekanan darah.
Penumpukan asam laktat dalam darah biasa terjadi setelah penderita menerima penggantian cairan yang memadai. Kondisi ini berarti sel-sel tubuh tidak menggunakan oksigen dengan baik.
Kegagalan fungsi pada banyak organ terjadi akibat aliran oksigen yang tidak memadai.
Pada bayi dan anak-anak, gejala sepsis mungkin sedikit berbeda karena mereka tidak bisa mengungkapkan keluhannya. Karena itu, orang tua perlu mewaspadai tanda-tanda di bawah ini:
Baca Juga: Syok Septik, Penyebab Kematian pada Penderita Sepsis
Penyebab utama sepsis adalah infeksi yang makin parah karena tidak ditangani dengan benar, baik infeksi bakteri, virus, ataupun jamur. Jenis-jenis infeksi yang umumnya memicu kondisi ini meliputi:
Siapa saja yang mengalami infeksi yang berisiko mengarah pada sepsis. Namun ada sebagain orang dengan kemungkinan lebih tinggi untuk terkena kondisi ini.
Kelompok orang tersebut meliputi:
Diagnosis sepsis biasanya dapat ditentukan berdasarkan langkah-langkah di bawah ini:
Dokter akan menanyakan gejala, riwayat medis, dan faktor risiko pasien.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda sepsis dan mencari kemungkinan sumber infeksi yang menyebabkan sepsis. Langkah ini bertujuan memeriksa:
Tes darah bisa dilakukan dengan tujuan mendeteksi infeksi, gangguan pembekuan darah, fungsi hati atau ginjal, dan kandungan elektrolit yang tidak seimbang.
Pemeriksaan analisis gas darah mungkin dianjurkan guna menentukan kadar oksigen dalam darah dan menentukan tingkat keasaman darah.
Pemeriksaan sampel urine biasanya dilakukan apabila ada indikasi infeksi saluran kemih. Tes ini bisa mendeteksi infeksi bakteri.
Salah satu pemeriksaan cairan ini adalah sampel dahak untuk mengidentifikasi kuman penyebab infeksi.
Biopsi pada luka juga bisa dilakukan bila terdapat luka dan dokter mencurigainya sebagai sumber infeksi.
Pemeriksaan ini bisa meliputi rontgen, CT scan, ultrasound (USG), ataupun MRI, untuk mendeteksi ada tidaknya kondisi abnormal pada organ dalam.
Gejala sepsis tidak selalu jelas di tahap awal. Jadi para ahli menciptakan kriteria skrining (penapisan) bagi pasien yang dirawat di rumah sakit.
Kriteria skrining sepsis tersebut dinamakan qSOFA, yakni quick sequential organ failure assessment. Seorang pasien dicurigai terkena sepsis bila mengalami dua dari tiga kriteria di bawah ini:
Apabila pasien mengalami dua dari tiga kondisi di atas, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang secara menyeluruh. Dengan ini, diagnosis sepsis dan sumber infeksi penyebabnya bisa diketahui.
Advertisement
Cara mengobati sepsis akan tergantung pada tingkat keparahan dan seberapa lama pasien sudah mengalaminya. Berikut beberapa metode penanganan yang bisa dianjurkan oleh dokter:
Pilihan obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi sepsis meliputi:
Pemberian antibiotik harus segera dimulai dalam enam jam pertama sepsis terjadi, atau bahkan lebih cepat dari itu. Dokter akan memberikan antibiotik spektrum luas dengan suntikan intravena.
Setelah hasil tes laboratorium sudah menentukan jenis bakteri penyebab sepsis, dokter bisa menyesuaikan jenis obat antibiotik untuk pasien.
Apabila tekanan darah pasien tetap rendah meski telah mendapatkan infus cairan tubuh, dokter dapat memberikan obat penopang tekanan darah jenis vasopressor. Obat ini dapat menyempitkan saluran darah guna meningkatkan tekanan darah.
Pemberian oksigen dilakukan untuk menjaga kadar oksigen dalam darah pasien.
Cairan intravena (infus) bertujuan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh pasien dan mencegah dehidrasi.
Perawatan suportif dilakukan untuk mengatasi gejala yang disebabkan oleh sepsis. Berikut contohnya:
Sebagian besar penderita sepsis bisa sembuh. Namun penyembuhan ini memerlukan beberapa waktu.
Penderita juga mungkin akan mengalami sederet gejala fisik dan emosional, yang berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah ulih dari sepsis. Gejala ini post-sepsis syndrome dan biasanya meliputi:
Jika tidak ditangani dengan benar, sepsis dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Cara mencegah sepsis yang dapat dilakukan meliputi:
Langkah ini bisa dilakukan dengan menjalani vaksinasi sesuai anjuran dokter. Bila menderita penyakit tertentu, jalani pemeriksaan dan kontrol medis, serta konsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter.
Anda bisa memulainya dengan lebih sering mencuci tangan, mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, serta melakukan perawatan luka yang benar.
Dengan melakukan langkah ini, kondisi sepsis bisa dideteksi dan ditangani lebih cepat.
Segera cari bantuan medis bila Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala di bawah ini:
Gejala-gejala tersebut menandakan kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan medis seepatnya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, hal-hal di bawah ini sebaiknya dipersiapkan:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan lainnya. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis sepsis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved