Gangguan pemrosesan sensorik atau sensory processing disorder adalah kondisi yang terjadi ketika otak mengalami kesulitan menerima maupun merespons informasi yang masuk melalui indera.
Informasi sensorik merupakan hal-hal yang Anda lihat, dengar, cium, rasa, atau sentuh. Sensory processing disorder dapat memengaruhi satu atau banyak indra.
Gangguan proses sensorik biasanya menyebabkan seseorang terlalu sensitif terhadap rangsangan, yang tidak dimiliki oleh orang lain. Tapi gangguan ini juga dapat memicu efek sebaliknya, yakni dibutuhkan lebih banyak rangsangan untuk memengaruhi indranya.
Sensory processing disorder umumnya dialami oleh anak-anak. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga dapat diderita oleh orang dewasa.
Pada orang dewasa, gejala kondisi ini kemungkinan sudah ada sejak kecil. Tapi pasien dewasa biasanya lebih mampu untuk menyembunyikan atau menangani gejala yang dialami.
Secara umum, gejala sensory processing disorder meliputi:
Hingga kini, penyebab sensory processing disorder belum diketahui. Namun ada faktor tertentu yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.
Faktor risiko sensory processing disorder tersebut adalah keturunan. Orang tua yang mengalami autisme biasanya lebih rentan untuk memiliki dengan sensory processing disorder.
Diagnosis sensory processing disorder dilakukan dengan beberapa metode pemeriksaan di bawah ini:
Advertisement
Cara mengobati sensory processing disorder umumnya akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Beberapa langkah penanganan dari dokter bisa meliputi:
Terapi sensori integrasi menggunakan aktivitas yang menyenangkan dalam lingkungan yang terkendali. Di bawah pengawasan terapis, anak mengalami rangsangan tanpa merasa kewalahan. Dengan ini, anak dapat mengembangkan keterampilan dalam menghadapi rangsangan.
Melalui terapi ini, keterampilan-keterampilan tersebut bisa menjadi respons sehari-hari terhadap rangsangan tertentu.
Diet sensorik kerap melengkapi terapi sensory processing disorder lainnya. Berbeda dengan diet untuk menurunkan berat badan, program ini memberikan daftar kegiatan sensorik yang bisa dilakukan oleh anak di rumah dan sekolah.
Kegiatan tersebut disusun untuk membantu anak tetap fokus dan aktivitasnya tertata sepanjang hari. Sama halnya seperti terapi sensori integrasi, diet sensorik juga disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Anak juga mungkin memerlukan terapi okupasi. Terapi ini dapat membantu dalam melatih:
Jika tidak ditangani dengan benar, sensory processing disorder bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Baca juga: Mengenal Terapi Okupasi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup
Cara mencegah sensory processing disorder tidak diketahui hingga saat ini. Pasalnya, penyebabnya juga belum diketahui secara pasti.
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada sensory processing disorder. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis sensory processing disorder agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved