1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Selulitis adalah infeksi selulit yang bisa menyebabkan radang kulit
Selulitis adalah infeksi pada kulit dan jaringan lunak di bawahnya. Kondisi ini termasuk sering ditemukan.
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk dan menyebar ke dalam kulit. Akibatnya, muncul tanda-tanda peradangan, seperti pembengkakan, warna kemerahan, rasa nyeri, atau terasa hangat ketika disentuh.
Selulitis tidak menular antarmanusia. Seseorang dapat terkena infeksi ini apabila ia mengalami cedera pada kulit (misalnya, goresan, sayatan, atau luka terbuka lain), lalu tidak membersihkannya dengan baik sehingga bakteri dapat tumbuh.
Bila terlambat ditangani, infeksi dapat menyebar lewat kelenjar getah bening dan masuk ke aliran darah. Jika sudah menyebar ke seluruh tubuh, selulitis bisa memicu komplikasi yang berakibat fatal.
Secara umum, tanda dan gejala selulitis meliputi:
Mungkin saja ada tanda dan gejala selulitis yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan keluhan tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Penyebab utama selulitis adalah infeksi bakteri. Bakteri dapat memicu infeksi pada lapisan kulit yang lebih dalam melalui luka. Contohnya luka karena gigitan serangga, operasi, trauma, atau ulkus.
Bakteri yang paling sering menyebabkan selulitis adalah Streptococcus dan Staphylococcus. Kondisi ini juga paling sering terjadi pada betis.
Terdapat sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami selulitis. Faktor-faktor risiko ini meliputi:
Baca Juga: Tidaklah Sama, Pahami Perbedaan HIV dan AIDS Ini
Diagnosis selulitis dapat dipastikan ketika dokter memeriksa bagian yang terinfeksi. Pemeriksaan ini bisa memperlihatkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa hangat pada kulit. Demikain pula dengan kelenjar di sekitarnya yang membengkak.
Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang yang berupa:
Pemeriksaan darah bertujuan menilai kadar sel darah putih, laju endap darah, C-reactive protein, kreatinin, kreatinin fosfokinase, serta bikarbonat.
Kultur darah dilakukan untuk mengetahui bakteri penyebab infeksi. Langkah ini biasanya diperlukan pada penderita selulitis yang berat, mengalami selulitis pada wajah (terutama di sekitar mata), pernah terpapar air yang terkontaminasi, dan mmeiliki sistem imun rendah.
Pemeriksaan pencitraan meliputi USG, CT scan, dan MRI. USG dapat membantu mendeteksi abses (kantong nanah) yang belum terlihat oleh mata telanjang. Dengan ini, kondisinya dapat ditangani sedini mungkin.
Bila terjadi necrotizing fascitis, pencitraan dengan teknologi lebih canggih mungkin dibutuhkan. Misalnya, CT scan dan MRI.
Pemeriksaan ini termasuk jarang dan hanya disarankan bagi penderita selulitis yang mengalami bula (lentung), diabetes, sistem kekebalan rendah, gigitan serangga, atau tidak merespons terhadap obat antibiotik.
Advertisement
Cara mengobati selulitis umumnya akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut. Secara umum, langkah penanganan dari dokter meliputi:
Pilihan obat yang digunakan untuk mengatasi selulitis bisa berupa:
Obat antibiotik oral (minum) akan diresepkan oleh dokter untuk menangani selulitis derajat ringan, yakni tanpa luka basah atau abses. Contoh obatnya meliputi dikloksasilin, amoksisilin, atau sefaleksin.
Namun sebagian dokter juga dapat memberikan antibiotik suntik terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan antibiotik minum.
Selulitis derajat berat memerlukan antibiotik suntik. Jenisnya meliputi sefazolin, sefuroksim, seftriakson, nafsilin, atau oksasilin.
Penggunaan obat antibiotik harus sesuai dengan anjuran dokter. Jangan pernah berhenti atau mengurangi dosisnya tanpa konsultasi karena dapat memicu bakteri yang kebal terhadap antibiotik (resistansi antibiotik).
Penderita selulitis dianjurkan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit jika mengalami tekanan darah rendah dan atau hasil tes darah yang menunjukkan:
Operasi dianjurkan bagi penderita yang mengalami selulitis dengan kulit yang mengalami nekrosis (warna lebih gelap daripada kulit di sekitarnya), krepitus (suara berderak ketika selulitis ditekan), nyeri berat, atau memiliki risiko necrotizing fasciitis.
pasien juga dapat melakukan beberapa langkah penanganan di bawah ini untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi gejala:
Bila tidak ditangani dengan benar, selulitis dapat menyebabkan komplikasi serius berupa:
Baca Juga: Hati-hati! Minum Obat Sembarangan Bisa Picu Resistensi Antibiotik
Cara mencegah selulitis yang bisa dilakukan dengan:
Anda sebaiknya menghubungi dokter apabila mengalami kulit yang berwarna kemerahan, membengkak, dan terasa sakit. Pasalnya, gejala tersbeut bisa menjadi tanda infeksi.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis selulitis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved