25 Mei 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sakit pada bagian perut dapat menjadi pertanda adanya penyakit atau gangguan pada organ tubuh lain
Sakit perut adalah munculnya rasa nyeri pada perut, yakni bagian tubuh yang berada di antara tulang iga paling bawah dan panggul.
Nyeri perut dapat terasa dalam berbagai sensasi. Contohnya, seperti ditusuk-tusuk, panas seperti terbakar, kembung, begah, dan mulas.
Namun tingkat keparahan rasa sakit belum tentu menandakan seberapa berat penyakit yang dialami oleh penderita.
Radang atau penyakit yang berdampak pada organ dalam rongga perut bisa menyebabkan sakit pada perut. Misalnya, usus kecil dan usus besar, ginjal, apendiks atau usus buntu, limpa, lambung, kandung empedu, hati, pankreas, prostat, rahim, indung telur, serta kandung kemih.
Gejala sakit perut dapat berupa:
Baca Juga: Perut Sakit Setelah Berhubungan Seks? Ini Penyebabnya
Penyebab sakit perut bisa bermacam-macam dan terbagi atas tingkat keseriusannya. Kuncinya adalah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan penanganan medis dengan segera.
Lokasi nyeri perut juga dapat menjadi petunjuk bagi dokter untuk menentukan kondisi yang mendasarinya. Apa sajakah itu?
Faktor risiko dari sakit perut akan tergantung pada penyebabnya. Gangguan pencernaan masih menjadi pemicu yang paling sering.
Nyeri perut terkait gangguan pencernaan lebih sering dialami oleh orang dengan pola makan yang buruk dan jadwal makan yang tidak teratur. Faktor psikologis seperti stres juga bisa meningkatkan risiko gangguan ini.
Selain itu, adanya penyakit sistemik dapat menjadi faktor risiko sakit perut. Misalnya, penyakit diabetes yang kerap disertai dengan gangguan pencernaan.
Penderita gagal jantung dapat pula mengalami gangguan pencernaan ketika gejala sesak napas muncul.
Diagnosis sakit perut dapat ditentukan dengan cara-cara di bawah ini:
Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala yang dialami pasien juga gejala pada area tubuh yang lain.
Dokter akan menekan dengan lembut pada berbagai area di perut untuk mencari rasa sakit yang disebabkan oleh tekanan atau sentuhan dan pembengkakan.
Kolonoskopi dilakukan untuk melihat bagian dalam usus halus dan usus besar.
Endoskopi bertujuan mendeteksi peradangan dan kelainan pada esofagus dan lambung.
Pemeriksaan pencitraan seperti MRI, CT scan, USG dan foto rontgen pada perut dapat digunakan untuk melihat organ, jaringan dan struktur di dalam perut dengan lebih jelas dan teliti.
Pencitraan dapat membantu mendiagnosis tumor, fraktur (patah tulang), organ yang pecah, dan peradangan.
Serangkaian pemeriksaan untuk saluran cerna bagian atas dengan zat pewarna kontras juga dapat dianjurkan. Tes ini bertujuan mendeteksi keberadaan tukak, peradangan, sumbatan, pertumbuhan abnormal dan kelainan lainnya di dalam lambung dan bagian atas dari usus kecil.
Tes laboratorium seperti tes darah, tes feses atau tes urine digunakan untuk mencari adanya infeksi bakteri, virus atau parasit.
Pemeriksaan EKG dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung.
Advertisement
Cara mengobati sakit perut tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pasien bisa mengatasi kondisi ini dengan penanangan mandiri atau pengobatan dari dokter.
Untuk pengobatan di mandiri rumah, pasien dapat menerapkan cara-cara di bawah ini:
Dokter bisa memberikan obat-obatan sesuai dengan gejala pasien. Beberapa contoh obat ini meliputi:
Obat ini berfungsi mengurangi sakit perut karena kelebihan gas.
Untuk nyeri ulu hati dan sakit perut akibat GERD, dokter bisa meresepkan antasida atau obat penurun asam lambung.
Obat-obatan ini dapat diberikan untuk mengatasi sakit perut karena diare.
Obat pencahar atau laksatif bertujuan mengatasi sakit perut karena sembelit alias konstipasi.
Untuk meredakan sakit perut tipe lain, dokter bisa menganjurkan paracetamol. Tapi hindari konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen atau naproxen.
Komplikasi nyeri perut akan tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa contohnya:
Cara mencegah sakit perut secara umum meliputi:
Namun tidak semua sakit perut dapat dicegah. Jika anda memiliki riwayat penyakit seperti maag atau penyakit Crohn, ikuti saran dokter mengenai makanan yang sebaiknya dihindari.
Hubungi dokter bila Anda mengalami kondisi-kondisi berikut:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis sakit perut dan penyebabnya. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved