Sakit kepala adalah kondisi nyeri pada kepala atau rasa sakit yang menyebar ke seluruh atau sebagian sisi kepala. Kondisi ini dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba. Durasi sakit kepala juga beragam. Mulai dari kurang dari satu jam hingga beberapa hari.
Sakit kepala sering menjadi gejala paling umum pasien ketika memeriksakan diri ke dokter. Secara umum, kondisi ini bisa diklasifikasikan menjadi sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.
Sakit kepala primer disebabkan oleh aktivitas yang berlebihan atau masalah dengan struktur sensitif kepala. Sakit kepala jenis ini bukanlah gejala dari kondisi medis lain dan jenisnya yang yang paling umum terjadi adalah:
Sakit kepala primer adalah sakit kepala tanpak ada penyakit yang mendasarinya. Biasanya kondisi ini dipicu oleh gaya hidup.
Sebut saja konsumsi alkohol makanan tertentu (seperti daging olahan yang mengandung nitrat), perubahan siklus tidur atau kurang tidur, postur tubuh yang buruk, kurang makan, dan stres.
Sakit kepala sekunder adalah jenis sakit kepala yang disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti infeksi atau cedera pada kepala.
Sementara itu, tipe sakit kepala sekunder bisa dibagi lagi ke dalam jenis-jenis berikut ini:
Gejala yang dirasakan oleh penderita sakit kepala berbeda-beda, tergantung jenis sakit kepala yang diderita. Berikut ini beberapa contoh gejala yang mungkin muncul.
Tension headache
Sakit kepala tipe tegang bisa bersifat episodik atau kronis. Serangan episodik biasanya berdurasi beberapa jam, tetapi bisa berlangsung selama beberapa hari.
Sementara itu, sakit kepala tegang yang kronis bisa terjadi selama 15 hari atau lebih dalam sebulan, untuk jangka waktu minimal 3 bulan.
Migrain
Sakit kepala migrain dapat menyebabkan nyeri yang berdenyut dan biasanya hanya di satu sisi kepala. Sakitnya bisa disertai dengan penglihatan kabur, pusing, mual, dan gangguan sensorik (dikenal sebagai aura).
Sakit kepala rebound bisa menimbulkan sakit leher, kegelisahan, hidung tersumbat, dan kualitas tidur yang menurun.
Sakit kepala cluster
Sakit kepala cluster biasanya berlangsung selama 15 menit-3 jam. Gejala yang disebabkan oleh sakit kepala cluster adalah:
Sakit kepala rebound
Sakit kepala jenis ini disebabkan oleh penggunaan obat pereda nyeri yang berlebihan. Kondisi ini biasanya dimulai pada pagi hari dan bertahan sepanjang hari.
Sakit kepala petir (thunderclap headache)
Sakit kepala petir terjadi secara mendadak mendadak dan parah, serta membutuhkan evaluasi medis.
Kondisi ini sering disebabkan oleh penyakit yang mengancam jiwa, seperti perdarahan intraserebral, trombosis vena serebral, aneurisma, sindrom vasokonstriksi serebral, meningitis, dan apopleksi hipofisis.
Penyebab sakit kepala dikategorikan berdasarkan jenisnya, yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.
Penyebab sakit kepala primer tidak terkait dengan kondisi medis lain yang mungkin dialami pasien. Rasa sakit yang dialami selama sakit kepala berasal dari interaksi sinyal antara otak, pembuluh darah, dan saraf di otak.
Sakit kepala sekunder dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, meliputi:
Kemungkinan lain dari penyebab sakit kepala adalah:
Sementara itu, faktor risiko yang dapat memicu terjadinya sakit kepala adalah:
Baca juga: Masakan dengan MSG Bikin Sakit Kepala?
Sakit kepala kadang-kadang bisa saja merupakan gejala penyakit atau kondisi medis lainnya.
Dokter mungkin dapat menentukan penyebab yang mendasari kondisi ini dengan memeriksa riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan tersebut mencakup evaluasi neurologis yang lengkap.
Kebiasaan dan gaya hidup penderita juga mungkin menjadi penyebab sakit kepala. Oleh karena itu, dokter juga akan menanyakannya pada pasien.
Jika mencurigai adanya kondisi medis tertentu yang menyebabkan sakit kepala, dokter juga mungkin melakukan tes diagnostik yang meliputi:
Advertisement
Perawatan untuk sakit kepala bisa bervariasi dan sesuai dengan penyebabnya. Jika terjadi akibat penyakit lain, sakit kepala akan hilang begitu kondisi yang mendasarinya sudah ditangani.
Namun jika tergolong jenis primer, sakit kepala bisa diatasi dengan obat-obatan yang meliputi aspirin, paracetamol, atau ibuprofen.
Sementara itu untuk migrain, dokter biasanya meresepkan sumatriptan. Obat lain yang juga dapat mengobati atau mencegah migrain kronis atau sakit kepala cluster meliputi:
Jika obat-obatan tersebut tidak efektif, ada pula perawatan lain yang dapat membantu dalam menangani sakit kepala. Beberapa di antaranya adalah:
Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan perawatan terbaik dalam menghilangkan sakit kepala Anda.
Sakit kepala dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko sakit kepala meliputi:
Sakit kepala bisa saja merupakan gejala dari kondisi serius. Mulai dari stroke, meningitis hingga ensefalitis.
Hubungi nomor gawat darurat medis (ambulans 119) jika Anda mengalami sakit kepala yang parah, muncul tiba-tiba, atau disertai dengan:
Baca jawaban dokter: Sakit kepala berkepanjangan bagaimana mengatasinya?
Sebelum pemeriksaan ke dokter, siapkanlah beberapa hal di bawah ini:
Untuk menentukan perawatan terbaik terhadap sakit kepala Anda, dokter harus menentukan jenisnya: primer atau sekunder. Sakit kepala yang muncul bersamaan dengan penyakit atau cedera baru, kemungkinan didiagnosis sebagai sakit kepala sekunder.
Dokter akan mengajukan pertanyaan awal untuk membantu membedakan antara sakit kepala primer dan sekunder. Pertanyaan yang mungkin diajukan, sebagai berikut ini:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis sakit kepala agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved