1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Rotavirus bisa menyebabkan diare pada bayi
Infeksi rotavirus adalah infeksi pada saluran pencernaan akibat virus. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi yang berat.
Rotavirus merupakan virus yang sering menyebabkan diare pada bayi dan anak. Gejalanya bisa berupa demam, muntah, dan diare sangat cair.
Infeksi rotavirus biasanya dapat ditangani di rumah dengan minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Infeksi rotavirus sangat menular dan paling umum terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Namun orang dewasa juga bisa mengalaminya, dengan gejala yang lebih ringan dariapda penderita anak-anak.
Dehidrasi merupakan komplikasi serius dari infeksi rotavirus. Kondisi ini bahkan menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak, terutama di negara-negara berkembang.
Saat ini, vaksinasi dapat membantu dalam mencegah infeksi rotavirus pada bayi. Upaya pecegahan berupa menjaga kebersihan juga bisa dilakukan, seperti lebih sering mencuci tangan.
Gejala infeksi rotavirus biasanya mulai muncul pada dua hari setelah seseorang terinfeksi virus. Keluhan yang timbul umumnya meliputi:
Gejala infeksi rotavirus muncul paling jelas pada anak-anak, dan bisa berupa:
Dehidrasi pada anak perlu diwaspadai. Anak-anak lebih rentan untuk mengalami hilangnya cairan dan elektrolit lewat muntah serta diare karena berat badannya yang lebih rendah. Orang tua harus memantau tanda-tanda dehidrasi yang meliputi mulut kering, kulit dingin, tidak ada air mata saat menangis, urine yang sedikit, serta mata yang cekung.
Orang dewasa juga dapat mengalami infeksi rotavirus dengan gejala serupa dengan anak-anak, tapi lebih ringan. Bahkan keluhannya bisa tidak terasa.
Baca juga: Tiga Derajat Dehidrasi pada Anak dan Gejalanya yang Bisa Diketahui
Sesuai namanya, penyebab infeksi rotavirus adalah rotavirus. Virus ini terdapat pada tinja dari orang yang sudah terinfeksi, selama beberapa hari sebelum gejala muncul dan 10 hari setelah gejala reda.
Virus dapat menyebar melalui kontak tangan yang terkontaminasi ke mulut. Misalnya jika penderita infeksi rotavirus tidak mencuci tangan setelah ke toilet, lalu menyiapkan makanan. Atau sang ibu yang tidak mencuci tangan sesudah mengganti popok bayi yang mengidap infeksi rotavirus.
Penularan pun dapat terjadi meski penderita tidak bergejala. Virus bisa menyebar melalui makanan, mainan, dan alat makan yang sudah terkontaminasi.
Rotavirus bisa bertahan hidup pada permukaan benda selama beberapa minggu atau lebih, jika benda tersebut tidak dibersihkan dengan desinfektan.
Karena rotavirus memiliki banyak jenis, infeksi yang lebih dari sekali mungkin saja terjadi, bahkan setelah seseorang menjalani vaksinasi. Namun gejala infeksi berulang ini biasanya tidak separah infeksi rotavirus pertama.
Beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seorang untuk mengalami infeksi rotavirus:
Diagnosis rotavirus dapat dipastikan dengan beberapa metode pemeriksaan di bawah ini:
Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat medis pasien maupun keluarga.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mengecek tanda-tanda dehidrasi.
Bila diperlukan, dokter akan mengambil sampel feses pasien untuk diperiksa di laboratorium.
Advertisement
Karena penyebabnya adalah virus, infeksi rotavirus biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam 3-7 hari. Penanganan yang dilakukan lebih berfokus pada pencegahan komplikasi seperti dehidrasi.
Dokter biasanya dapat menganjurkan pasien untuk mengonsumsi banyak cairan guna menghindari dehidrasi. Jenis cairan yang disarankan adalah oralit atau cairan rehidrasi oral (minum) lainnya.
Cairan oralit dapat menggantikan mineral yang hilang. Dosis pemberian oralit umumnya meliputi:
Sebagai tambahan, pasien juga bisa mengonsumsi sari buah tanpa gula serta masakan berkuah (seperti sup ayam). Langkah ini bertujuan menggantikan elektrolit yang hilang dari tubuh.
Untuk menangani dehidrasi yang parah, dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani rawat inap di rumah sakit. Selama perawatan, dokter akan memberikan cairan infus pada pasien.
Bila terus dibiarkan tanpa penanganan, infeksi rotavirus dapat menyebabkan komplikasi berupa dehidrasi. Kondisi ini terjadi akibat diare berat, terutama pada anak kecil.
Jika tidak ditangani dengan benar, dehidrasi dapat berujung menjadi kondisi yang mengancam nyawa penderitanya.
Cara mencegah infeksi rotavirus bisa dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini:
Bila anak Anda mengalami infeksi rotavirus, cegah penyebaran virus dengan meliburkan anak dari penitipan anak atau sekolah.
Pencegahan infeksi rotavirus juga bisa dilakukan dengan pemberian vaksinasi rotavirus sebagai berikut:
Vaksin rotavirus monovalen dilakukan sebanyak dua kali. Vaksinasi pertama pada saat bayi berusia 2 bulan, dan yang kedua ketika bayi berumur 4 bulan.
Vaksin rotavirus jenis lain biasanya diberikan sebanyak tiga kali. Pertama, vaksinasi saat bayi berusia 2, lalu yag kedua di umur 4 bulan, dan ketika di umur 6 bulan.
Segera berkonsultasi pada dokter bila Anda menemukan kondisi-kondisi berikut:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis infeksi rotavirus. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved