1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Rhinitis non-alergi disebabkan oleh infeksi virus maupun alergi
Rhinitis non-alergi adalah peradangan bagian dalam hidung yang bukan disebabkan oleh alergi. Rinitis non alergi memiliki gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat atau berair.
Meskipun begitu, kondisi ini bukan merupakan reaksi alergi. Pemicu rhinitis non-alergi bisa berasal dari paparan bau-bauan atau obat-obatan tertentu, juga karena kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Rhinitis non-alergi dapat dialami anak-anak dan dewasa, meski lebih banyak ditemukan pada orang-orang usia di atas 20 tahun. Penanganan rhinitis alergi diberikan berdasarkan tingkat keparahannya, meliputi perawatan di rumah dan obat-obatan.
Gejala-gejala rhinitis non-alergi adalah:
Peradangan pada rhinitis non-alergi biasanya disebabkan oleh pembengkakan pembuluh darah dan penumpukan cairan pada jaringan hidung. Pembengkakan ini menghalangi saluran hidung dan menstimulasi kelenjar lendir di hidung.
Ada beberapa kemungkinan penyebab rhinitis non-alergi, yang dapat dibagi menjadi faktor eksternal dan internal.
Yang termasuk faktor eksternal adalah:
Sementara itu, yang menjadi faktor internal adalah:
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya rhinitis non alergi meliputi:
Baca juga: Tanpa Sadar, Alergen Mungkin Ada di Dekat Anda
Dalam mendiagnosis rhinitis non-alergi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan pertanyaan tentang gejala yang dialami. Biasanya, jika pasien mengalami batuk, dan nyeri otot, kemungkinan rhinitis mungkin disebabkan oleh infeksi virus.
Dokter juga dapat bertanya tentang riwayat kesehatan pasien, karena rhinitis juga bisa terjadi sebagai efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti obat antihipertensi.
Selain itu, dokter juga mungkin akan melakukan tes tertentu untuk memastikan bahwa penyebab rhinitis yang dialami bukan berasal dari alergi, melainkan karena kondisi lain.
Biasanya, dokter akan melakukan:
Dokter akan melakukan tes alergi di kulit untuk memeriksa potensi alergi pada pasien. zmrlslui pemeriksaan ini, sejumlah kecil alergen (zat yang dapat memicu alergi) dimasukan ke dalam kulit. Selanjutnya dokter akan mengamati reaksi kulit.
Tes alergi melalui pemeriksaan darah dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien. Sampel darah ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi imunoglobulin E (IgE) sebagai respons terhadap reaksi alergi.
Tindakan ini dilakukan dengan pemeriksaan bagian dalam rongga hidung dan sinus untuk mendeteksi masalah pada bagian tubuh tersebut. Pemeriksaan endoskopi hidung dilakukan dengan alat berupa selang tipis dan fleksibel yang memiliki lampu dan kamera pada ujungnya, untuk membantu dokter melihat rongga hidung dengan lebih jelas.
Computed tomography scan atau CT scan biasanya dilakukan jika dokter mencurigai adanya sinusitis. Mesin akan bergerak memutari tubuh untuk menghasilkan serangkaian gambar dari struktur dan jaringan pada rongga sinus pasien.
Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Alergi Kulit Karena Makanan
Advertisement
Rhinitis non-alergi biasanya tidak berbahaya, tapi dapat memengaruhi kualitas hidup. Pengobatan rhinitis bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan penyebabnya.
Perawatan untuk meredakan gejala rhinitis non-alergi bisa dilakukan melalui pemberian obat-obatan, tindakan medis, maupun perawatan di rumah.
Berikut ini jenis obat yang direkomendasikan pada pasien rhinitis non-alergi.
Dalam beberapa kasus, prosedur pembedahan menjadi pilihan untuk menangani rhinitis non-alergi yang lebih parah. Tindakan ini pun dipilih untuk rhinitis akibat deviasi septum nasal atau polip hidung yang terus-menerus terjadi.
Selain penggunaan obat dan pembedahan, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan berikut ini sebagai perawatan di rumah.
Jika tidak ditangani dengan baik, rhinitis non-alergi dapat menimbulkan komplikasi seperti:
Polip hidung adalah pertumbuhan suatu jaringan lunak yang terbentuk.karena peradangan kronis. Kondisi ini dapat menghalangi aliran udara di hidung, sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.
Hidung tersumbat yang berkepanjangan akibat rhinitis non-alergi dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena sinusitis, yaitu infeksi atau pembengkakan pada selaput yang melapisi sinus.
Penumpukan cairan di bagian tengah telinga dan hidung yang tersumbat dapat menyebabkan infeksi telinga tengah.
Rhinitis non-alergi dapat membuat penderitanya menjadi tidak nyaman karena menganggu kegiatan sehari-hari.
Baca jawaban dokter: Apakah rhinitis bisa sembuh total?
Tidak ada cara ampuh untuk mencegah rhinitis non-alergi. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mengonsumsi makan ikan atau asam lemak tak jenuh, berisiko lebih rendah terhadap rhinitis non-alergi dan alergi.
Jika mengalami rhinitis non-alergi, ada beberapa langkah untuk mengurangi gejalanya dan mencegah serangan yang berat (flare-up), yaitu dengan:
Segera temui dokter jika:
Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis rhinitis non-alergi agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved