1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tanda dan gejala rhabdomyosarcoma tergantung pada lokasi kanker
Rhabdomyosarcoma (RMS) adalah kanker yang terbentuk dari jaringan lunak, seperti jaringan otot rangka atau organ berongga (misalnya, kandung kemih dan rahim). Kanker ini termasuk jarang terjadi.
RMS dapat tumbuh di berbagai area tubuh. Namun beberapa bagian yang biasa diserang meliputi kepala, leher, kandung kemih, organ reproduksi (seperti vagina, rahim, dan testis), serta tangan maupun kaki.
Sebagian besar RMS dialami oleh anak-anak dan remaja. Tapi kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa.
Rhabdomyosarcoma yang terjadi pada orang dewasa akan tumbuh lebih cepat dan muncul di area tubuh yang lebih sulit untuk ditangani. karena itu, RMS pada pasien dewasa lebih sulit diobati dengan efektif.
Keberhasilan dan metode pengobatan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan tipe rhabdomyosarcoma asal dan ukuran tumor, serta penyebaran kanker. Pengobatannya bisa meliputi operasi, kemoterapi dan radiaoterapi.
Tanda dan gejala rhabdomyosarcoma tergantung pada lokasi kanker.
Jika kanker terdapat pada kepala atau leher, berikut ini gejala yang ditimbulkan:
Jika kanker terdapat pada sistem reproduksi atau kandung kemih, berikut ini gejala yang ditimbulkan:
Jika kanker terdapat pada lengan atau kaki, berikut ini gejala yang ditimbulkan:
Jika tumor terdapat didalam perut, maka gejala yang dapat ditimbulkan adalah muntah, rasa sakit dan konstipasi.
Penyebab rhabdomyosarcoma belum diketahui sampai dengan saat ini, sama seperti tipe kanker lainnya, rhabdomyosarcoma muncul ketika terjadi pertumbuhan sel-sel yang abnormal dan tidak terkendali.
Pada anak-anak yang menderita RMS, biasanya tidak ditemukan adanya riwayat kanker dalam keluarga. Walaupun masih perlu dilakukan banyak penelitian, tetapi diduga bahwa risiko untuk terserang RMS tipe embrional meningkat pada anak dengan keluarga dekat seperti orangtua atau saudara kandung dengan kanker. Terutama, ketika keluarga tersebut didiagnosis menderita kanker sebelum berumur 30 tahun.
Memiliki kelainan genetik seperti neurofibromatosis tipe 1, sindrom Li-Fraumeni (LFS), sindrom Beckwith-Wiedemann, atau sindrom Costello, diduga dapat meningkatkan risiko untuk menderita RMS.
Dokter akan melakukan pemeriksaan awal, yang meliputi pertanyaan tentang riwayat medis, penyakit secara lengkap, pemeriksaan fisik dan tes penunjang maupun laboratorium, seperti tes darah lengkap. Dokter mungkin menyarankan beberapa tes untuk menemukan kanker dan mencari tahu jangkauan penyebarannya, melalui:
Namun, pemeriksaan pencitraan ini tidak dapat menentukan jenis tumor.
Jenis dan keganasan tumor hanya dapat ditentukan dengan proses biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan dan dibawah diperiksa di bawah mikroskop. Ada dua tipe biopsi yang dilakukan untuk pemeriksaan RMS, yaitu:
Stadium rhabdomyosarcoma ditentukan berdasarkan ukuran tumor, lokasinya, dan apakah tumor sudah menyebar ke area tubuh lainnya.
Rhabdomyosarcoma dikategorikan stadium 1 bila tumor ukuran berapapun, mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening, dan ditemukan di hanya satu dari lokasi berikut:
Tumor dikategorikan stadium 2 bila tumor ditemukan pada area di luar stadium 1. Ukuran tumor maksimal 5 sentimeter dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Pada rhabdomyosarcoma stadium 3, tumor juga ditemukan pada area di luar stadium 1 dengan salah satu dari karakteristik berikut:
Rhabdomyosarcoma dikategorikan stadium 4 bila ukuran tumor berapapun dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya. Kanker juga sudah menyebar ke area tubuh lain yang jauh, seperti paru-paru, sumsum tulang, atau tulang.
Advertisement
Pengobatan untuk rhabdomyosarcoma diberikan berdasarkan jenisnya. Beberapa jenis menggunakan operasi dan yang lainnya dengan kemoterapi. Beberapa pengobatan rhabdomyosarcoma yang dapat dijalani pasien adalah:
Komplikasi rhabdomyosarcoma dan efek samping terapinya meliputi:
Rhabdomyosarcoma dapat menyebar dari lokasi awal ke area lainnya, membuat penanganan dan pemulihannya lebih sulit. Penyakit ini paling sering menyebar ke paru-paru, kelenjar getah bening, dan tulang.
Terapi agresif yang dilakukan untuk mengatasi rhabdomyosarcoma dapat menimbulkan efek samping jangka pendek dan jangka panjang. Dokter dapat membantu pasien untuk mengatasi efek samping yang dapat muncul selama pengobatan dan memberitahu kemungkinan efek samping yang perlu diperhatikan dalam beberapa tahun setelah pengobatan.
Rhabdomyosarcoma tidak dapat dicegah. Namun, jika Anda mengalami tanda dan gejala apapun, harus diperiksa sesegera mungkin.
Hubungi dokter bila pasien mengalami gejala rhabdomyosarcoma yang mencurigakan.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis rhabdomyosarcoma. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved