21 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Risiko seseorang terkena retinopati diabetik akan meningkat jika mengidap hipertensi
Retinopati diabetik adalah bentuk komplikasi diabetes pada mata yang terjadi karena kerusakan pada pembuluh darah retina di belakang mata.
Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja yang memiliki penyakit diabetes tipe 1 atau tipe 2. Kemungkinan mengalami retinopati diabetik akan semakin meningkat pada orang yang sudah lama mengidap diabetes dan gula darahnya tidak terkontrol. Hipertensi juga bisa memperburuk kerusakan pada mata pengidap diabetes.
Jika mengalami kondisi ini, risiko kehilangan penglihatan terhitung tinggi. Karena itu, Anda sebaiknya mengenali lebih jauh mengenai komplikasi diabetes yang satu ini.
Pada tahap awal, retinopati diabetik bisa saja tidak menyebabkan gejala apapun. Namun jika penyakit komplikasi diabetes tersebut semakin berkembang, gejala-gejala yang mungkin akan dialami adalah:
Penyebab retinopati diabetik adalah tingginya kadar gula darah dalam jangka panjang. Kelebihan gula merusak pembuluh darah yang memasok darah ke retina mata.
Kerusakan pembuluh darah mata akibat komplikasi diabetes terjadi dalam 3 tahap utama, yaitu:
Ditandai dengan munculnya tonjolan atau kantung-kantung kecil di pembuluh darah, yang mungkin menyebabkan bercak perdarahan di dalam retina tetapi biasanya tidak mempengaruhi penglihatan.
Ketika kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah mata semakin parah dan perdarahan yang terjadi semakin meluas.
Retinopati tingkat lanjut yang ditandai dengan terbentuknya jaringan parut dan pembuluh darah baru yang lemah serta mudah berdarah di retina.
Saat terjadi perdarahan masif, maka pengidapnya bisa mengalami penurunan penglihatan mendadak. Beberapa di antaranya bahkan berisiko mengalami robek atau lepasnya retina yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.
Meski semua penderita kencing manis berpotensi terkena penyakit komplikasi diabetes ini, beberapa faktor risiko retinopati diabetik di bawah ini diduga bisa meningkatkan kemungkinannya:
Retinopati diabetik memiliki risiko tinggi menyebabkan kebutaan pada pemilik diabetes. Tetapi jika masalah pada mata diketahui sejak dini, maka melakukan perubahan gaya hidup dan menjalani pengobatan dapat mencegah kerusakan lebih lanjut.
Dokter mata melakukan diagnosis retinopati diabetik dengan dilated eye exam secara komprehensif. Untuk melakukan pemeriksaan ini, dokter akan meneteskanobat tetes mata yang berfungsi untuk melebarkan pupil sehingga mempermudah proses pemeriksaan mata.
Selama pemeriksaan fisik, dokter mata akan mencari beberapa tanda berikut:
Sebagai pemeriksaan tambahan, dokter mata juga mungkin akan melakukan pemeriksaan penglihatan, mengukur tekanan mata untuk mencari tanda glaukoma, dan mencari jika ada tanda-tanda penyakit kompikasi diabetes lainnya seperti katarak.
Advertisement
Retinopati diabetik merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Meskipun demikian, perkembangan penyakit ini dapat diperlambat atau dihentikan agar tidak semakin buruk dengan menjalani perubahan gaya hidup, perawatan dengan laser, hingga operasi retinopati diabetik.
Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai perawatan retinopati diabetik:
Setelah didiagnosis mengalami diabetes, maka mengontrol gula darah dan tekanan darah dapat membantu mencegah komplikasi diabetes berupa memburuknya gangguan penglihatan.
Patuhi diet yang direkomendasikan oleh ahli gizi dan minumlah obat-obatan diabetes yang telah diresepkan oleh dokter secara teratur.
Pengobatan retinopati diabetik selanjutnya adalah dengan menyuntikan obat-obatan pada mata.
Obat-obatan anti-VEGF adalah jenis obat yang dapat membantu mengurangi pembengkakan makula, memperlambat kehilangan penglihatan dan membantu memperbaiki penglihatan. Pilihan lain untuk mengurangi pembengkakan makula adalah obat steroid injeksi..
Dokter mata mungkin akan merekomendasikan fotokoagulasi laser, yaitu sebuah prosedur untuk menghancurkan pembuluh darah yang bocor pada retina mata.
Prosedur ini tidak menyakitkan, tapi kamu mungkin akan mengalami kesulitan saat melihat warna atau saat melihat di malam hari.
Operasi laser dapat membantu mengurangi pembengkakan retina serta mengecilkan pembuluh darah dan mencegahnya tumbuh kembali. Terkadang untuk hasil yang terbaik akan diperlukan lebih dari satu perawatan.
Jika retinopati diabetik akibat komplikasi diabetes telah memasuki tingkat lanjut, maka dokter dapat merekomendasikan operasi vitrektomi.
Ini adalah operasi untuk menghilangkan pendarahan atau jaringan bekas luka (jaringan parut) dari mata. Dokter mata akan menghilangkan gel vitreous dan darah dari pembuluh yang bocor di bagian belakang mata.
Dengan melakukan hal ini, maka sinar cahaya bisa kembali masuk ke mata secara optimal dan membantu mata kembali fokus dengan benar pada retina.
Baca Juga: Eylea, Salah Satu Opsi Pengobatan Retinopati Diabetik
Bila tidak ditangani dengan segera, retinopati diabetik bisa memicu komplikasi yang meliputi:
Pada retinopati diabetik yang sudah parah, bisa terjadi perdarahan vitreus, yakni zat bening seperti jeli yang mengisi bagian tengah mata.
Perdarahan ringan bisanya hanya akan membuat pengidapnya melihat beberapa bintik hitam (floaters).
Tetapi pada kasus yang lebih parah, darah dapat memenuhi rongga vitreus, sehingga sepenuhnya menghalangi penglihatan.
Biasanya pendarahan viterus tidak menyebabkan kebutaan permanen. Darah dapat keluar dari mata dalam beberapa minggu atau bulan, sehingga kemugkinan besar penglihatan bisa jelas kembali seperti sedia kala.
Namun jika hal ini terjadi bersama dengan kerusakan retina maka dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Pertumbuhan pembuluh darah baru yang lemah dapat merangsang pembentukan jaringan parut. Ini dapat menarik retina menjauh dari bagian belakang mata. Akibatnya, akan munculfloaters, kilatan cahaya, atau kehilangan penglihatan yang parah.
Glaukoma adalah tekanan tinggi pada bola mata yang dapat merusak saraf pembawa gambar dari mata ke otak (saraf optik).
Kondisi ini terjadi karena cairan mata yang mengalir ke arah luar jadi terhambat, akibat pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal di bagian depan mata (iris).
Kondisi retinopati diabetik, edema makula, glaukoma, atau kombinasi dari ketiganya dapat meningkatkan risiko kebutaan total. Terutama jika kondisi tersebut tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah komplikasi diabetes berupa retinopati diabetik meliputi:
Jika kamu memiliki penyakit diabetes, sebaiknya temui dokter mata setahun sekali untuk mengecek mata agar terhindar dari komplikasi diabetes walaupun penglihatan kamu nampaknya baik-baik saja.
Kehamilan dapat memperburuk retinopati diabetik, jadi jika kamu hamil, dokter mata kamu mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan mata tambahan selama kehamilan kamu.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis retinopati diabetik agar penanganan yang tepat untuk penyakit komplikasi diabetes ini bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved