1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Risiko seseorang terkena retinopati diabetik akan meningkat jika mengidap hipertensi
Retinopati diabetik adalah bentuk komplikasi diabetes yang memengaruhi mata. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah dari jaringan yang peka terhadap cahaya di bagian belakang mata (retina).
Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja yang memiliki penyakit diabetes tipe 1 atau tipe 2. Semakin lama Anda mengidap penyakit diabetes dan semakin kurang terkontrolnya gula darah Anda, makin besar kemungkinan munculnya penyakit yang merupakan komplikasi pada mata ini. Hiperteni akan semakin memperburuk kondisi retinopati.
Jika mengalami kondisi ini, risiko kehilangan penglihatan terhitung tinggi. Bahkan, meski kondisi ini diawali dengan gangguan penglihatan berskala ringan.
Anda mungkin tidak mengalami gejala apapun pada tahap awal penyakit retinopati diabetik. Namun jika penyakit tersebut semakin berkembang pada mata Anda, gejala-gejala yang mungkin akan Anda alami adalah:
Penyebab retinopati diabetik adalah tingginya kadar gula dalam darah dalam jangka panjang. Kelebihan gula merusak pembuluh darah yang memasok darah ke retina mata.
Meski semua penderita kencing manis berpotensi terkena penyakit ini, beberapa faktor risiko retinopati diabetik di bawah ini diduga bisa meningkatkan kemungkinannya:
Dokter mata melakukan diagnosis retinopati diabetik dengan dilated eye exam secara komprehensif. Untuk melakukan pemeriksaan ini, mata Anda akan diberi obat tetes mata untuk melebarkan pupil agar dokter mata dapat lebih mudah memeriksa mata Anda.
Selama pemeriksaan fisik, dokter mata akan mencari beberapa tanda berikut:
Sebagai pemeriksaan tambahan, dokter mata juga mungkin akan mengecek penglihatan Anda, mengukur tekanan mata Anda untuk pemeriksaan glaukoma, dan mencari jika ada tanda-tanda katarak.
Advertisement
Dokter mata mungkin akan merekomendasikan fotokoagulasi laser, yaitu sebuah prosedur untuk menghancurkan pembuluh darah yang bocor pada retina mata. Prosedur ini tidak menyakitkan, tapi Anda mungkin akan mengalami kesulitan saat melihat warna atau saat melihat di malam hari.
Pengobatan untuk retinopati diabetik yang lebih kronis adalah dengan laser, penyuntikkan obat ke dalam mata, dan melakukan operasi untuk menghilangkan pendarahan atau jaringan bekas luka dari mata Anda.
Bila tidak ditangani dengan segera, penyakit ini bisa memicu komplikasi yang meliputi:
Beberapa cara mencegah retinopati diabetik yang bisa dilakukan meliputi:
Jika Anda memiliki penyakit diabetes, sebaiknya Anda menemui dokter mata setahun sekali untuk mengecek mata Anda walaupun penglihatan Anda nampaknya baik-baik saja.
Kehamilan dapat memperburuk retinopati diabetik, jadi jika Anda hamil, dokter mata Anda mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan mata tambahan selama kehamilan Anda.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis retinopati diabetik agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved