1 Des 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Rambut patah merupakan bentuk dari kerusakan rambut
Rambut patah merupakan bentuk dari kerusakan rambut, yang dimulai dari rambut rapuh. Banyak faktor yang dapat memicu hal ini, mulai dari bahan-bahan kimia yang ada di produk rambut, styling alias penataan rambut, hingga kebiasaan tertentu dalam mengatur rambut.
Biasanya, Anda akan menyadari rambut patah saat mengikat rambut ke belakang. Kucir rambut yang terasa tipis dengan bagian yang tidak rata atau volumenya berkurang, menandakan adanya bagian rambut yang patah. Hal ini bisa terjadi pada semua jenis rambut, baik yang lurus, bergelombang, maupun rambut keriting.
Berbagai bentuk kerusakan rambut, termasuk rambut patah bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja. Sangat penting untuk merawatnya agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut yang menyebabkan rambut rontok.
Oleh karena itu, mengetahui penyebab patah rambut yang Anda alami, adalah salah satu langkah utama guna mendapatkan perawatan yang tepat.
Ada beberapa penyebab rambut patah, di antaranya:
Produk yang digunakan untuk mewarnai rambut, mengeriting, atau meluruskannya mengandung bahan kimia yang dapat memengaruhi kekuatan rambut dan membuatnya lebih mudah patah.
Bahkan beberapa sampo yang biasa digunakan untuk keramas sehari-hari pun bisa menjadi salah satu penyebab rambut patah.
Hal ini sempat dibuktikan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Trichology. Dilaporkan bahwa sampo yang bersifat basa dapat menyebabkan muatan negatif pada rambut. Hal ini menciptakan lebih banyak gesekan antara helai rambut yang berujung pada kerusakan rambut.
Sering menggunakan pengering rambut (hair dryer), catokan atau pelurus rambut, serta alat pengeriting dapat mengurangi kelembapan rambut.
Alat styling rambut yang memancarkan panas lebih dari 125°C selama lebih dari satu menit bisa menyebabkan pembentukan gelembung air yang dapat merusak batang rambut. Akibatnya, rambut menjadi kering dan rapuh hingga mudah patah.
Meski begitu, jika digunakan dengan cara yang benar, penggunaan hair dryer masih dapat dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan Annals of Dermatology, menggunakan pengering rambut pada jarak 15 cm dengan gerakan yang berkelanjutan, menghasilkan lebih sedikit kerusakan daripada mengeringkan rambut secara alami.
Panas yang dihasilkan cuaca dan iklim lembap juga dapat membuat rambut menjadi kering dan mudah patah.
Suatu riset yang diterbitkan oleh British Journal of Dermatology menyatakan bahwa kerusakan rambut, termasuk rambut patah yang menyebabkan kerontokan paling sering terjadi di musim panas dibandingkan musim yang lebih dingin.
Saat musim panas, kulit kepala lebih aktif dalam mengeluarkan keringat. Diduga, asam laktat yang terkandung dalam keringat jika bertemu dengan keratin di dalam rambut maka akan menyebabkan kerusakan rambut.
Sinar UVA dan UVB yang ada dalam sinar matahari dapat merusak lapisan luar helai rambut yang disebut kutikula. Itu sebabnya, beberapa orang mengalami rambut merah akibat sinar matahari.
Tak hanya perubahan warna, helai rambut juga bisa jadi kering dan rapuh, patah di ujung rambut atau bercabang, kusut, hingga menipis.
Menyisir rambut dapat membantu merapikan rambut sekaligus mendistribusikan minyak alami di kulit kepala. Akan tetapi, terlalu sering justru membuat rambut mudah patah.
Para ahli menyarankan untuk menyisir rambut cukup dua kali sehari pada pagi dan malam.
Gunakan sisir bergigi jarang dengan lembut agar rambut tidak tertarik saat disisir. Jika ada rambut yang kusut, urai dengan kondisioner yang mengandung pelembap.
Rambut basah lebih mudah patah daripada rambut kering. Kebiasaan mengeringkan rambut dengan menggosoknya pada handuk adalah kesalahan yang sering dilakukan.
Hal ini dapat membuat rambut jadi mudah kusut dan meningkatkan peluang rambut mengalami kerusakan seperti rambut patah.
Alih-alih menggosoknya, bungkuslah rambut dengan handuk. Anda juga bisa menepuk rambut dengan handuk. Atau cukup membiarkannya kering secara alami.
Terlalu sering mengikat ketat dengan ketat atau menggunakan karet gelang juga dapat menyebabkan kerusakan rambut. Ikatan yang ketat dapat meregangkan atau mematahkan rambut dari akarnya.
Hal ini sering dialami oleh orang-orang yang menata rambut mereka dalam bentuk sanggul, kepang atau cornrows.
Jika sering berenang di kolam renang, rambut Anda akan terpapar klorin dalam jumlah yang banyak. Klorin adalah zat kimia yang sering digunakan sebagai bahan disinfektan di dalam air.
Paparan klorin terhadap rambut dalam jumlah yang banyak atau sering dapat mengakibatkan rambut kering, kasar, dan mudah patah. Pasalnya, klorin dapat mengisap minyak alami dari rambut.
Untuk menghindarinya, pastikan membilas rambut sebelum dan setelah berenang, serta selalu gunakan topi atau penutup kepala khusus untuk berenang.
Trimming adalah proses menggunting rambut hanya pada bagian ujungnya saja. Kegiatan ini adalah salah satu bentuk perawatan rambut untuk menjaga rambut tetap sehat dan kuat.
Jika tidak melakukan trim rambut secara teratur, rambut yang terus tumbuh akan memiliki ujung rambut yang lebih mudah patah.
Pola makan rendah protein dan vitamin dapat menyebabkan rambut Anda menjadi rapuh, kusam, dan kering. Sebab, tanpa nutrisi yang cukup, pertumbuhan rambut dan regenerasi sel rambut akan terganggu.
Itu sebabnya, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi untuk rambut, seperti asam lemak omega-3, protein, vitamin D, besi dan zinc.
Perubahan hormon pada wanita akibat kehamilan, pil KB, atau menopause dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen.
Perubahan hormon tersebut bisa memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kesehatan rambut. Pada pria, hormon testosteron yang rendah juga bisa menyebabkan penipisan rambut yang menyebabkan rambut mudah patah.
Gangguan yang terjadi pada kelenjar tiroid juga dapat menyebabkan kerusakan rambut. Ketidakseimbangan hormon tiroid sering ditandai dengan rambut yang sangat rapuh, kering, dan kusam.
Guncangan psikis atau stres yang parah dapat menyebabkan akar rambut mencapai tahap istirahat dari siklus pertumbuhan rambut yang seharusnya. Akibatnya, rambut bisa patah hingga rontok sepenuhnya.
Kondisi ini disebut juga sebagai telogen effluvium. Biasanya, kerusakan rambut tersebut hanya bersifat sementara. Begitu stres yang dialami telah mereda, rambut akan tumbuh kembali.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, nutrisi yang cukup sangat penting untuk kesehatan rambut. Itu sebabnya, gangguan makan atau eating disorder dapat menyebabkan kerusakan pada rambut.
Sebab, gangguan makan dapat menyebabkan malnutrisi yang memicu terganggunya siklus alami pertumbuhan rambut. Gangguan ini dapat menyebabkan rambut patah selama fase anagen dalam siklus pertumbuhan rambut.
Efek samping dari obat-obatan tertentu dapat mengubah warna, penampilan, tekstur, dan ketebalan rambut. Beberapa obat yang diketahui dapat memengaruhi kesehatan rambut di antaranya adalah:
Advertisement
Rambut patah dapat ditangani dengan mengatasi penyebabnya, menggunakan produk-produk yang dapat memperkuat rambut, serta mengubah rutinitas perawatan rambut.
Anda dapat menggunakan produk perawatan khusus untuk rambut rusak yang dapat mengembalikan kelembapan, memperkuat, dan mencegah kerusakan rambut. Hindari penggunaan bahan kimia keras pada rambut dan pilihlah sampo dengan pH netral yang dapat meningkatkan kesehatan rambut.
Jika Anda sering berenang, selalu gunakan sampo dan kondisioner yang dapat memulihkan kerusakan akibat klorin dan bahan kimia lain yang ada di kolam renang. Menggunakan kondisioner juga dapat membantu mengurangi rambut kusut dan rapuh.
Cobalah untuk mengelola stres Anda apabila rambut patah disebabkan stres. Beristirahat yang cukup dan sediakan waktu untuk bersantai juga merupakan cara yang baik untuk meredakan stres. Jangan lupa untuk penuhi asupan gizi dan nutrisi yang sarat akan protein, zat besi dan zinc.
Konsumsi makanan bergizi seimbang dapat membantu menyehatkan dan menguatkan rambut. Pastikan makanan Anda kaya akan vitamin yang baik untuk rambut, seperti vitamin A, B, C, dan E.
Sebaiknya segera periksakan ke dokter jika Anda sudah melakukan berbagai cara untuk merawat rambut rusak namun tidak juga membuahkan hasil. Sebagian besar penyebab rambut patah yang berkaitan dengan kondisi medis dapat dihentikan atau diobati. Semakin cepat masalahnya diatasi, semakin baik hasil yang bisa didapat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved