1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pembengkakan amandel menjadi salah satu ciri radang tenggorokan.
Radang tenggorokan adalah peradangan yang terjadi di tenggorokan akibat adanya infeksi bakteri. Peradangan ini menyebabkan tenggorokan terasa gatal, sakit, dan perih, terutama ketika menelan.
Peradangan pada tenggorokan dapat terjadi di berbagai bagian. Misalnya di amandel (tonsillitis), pita suara (laringitis), atau di faring (faringitis).
Faringitis adalah jenis radang tenggorokan yang paling umum terjadi. Kondisi ini terjadi di bagian belakang tenggorokan. Itu sebabnya, beberapa orang kerap menyebut radang tenggorokan sebagai faringitis.
Radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri yang sangat menular. Bakteri menyebar melalui droplet atau tetesan liur yang keluar saat penderita radang tenggorokan bersin atau batuk. Kemudian, terhirup oleh orang sehat.
Radang tenggorokan dapat menyerang berbagai kelompok usia, tapi lebih umum terjadi pada anak-anak. Kondisi ini dapat disembuhkan dengan pemberian obat-obatan dan perawatan mandiri.
Tingkat keparahan radang tenggorokan dapat bervariasi pada tiap orang. Namun, umumnya tanda dan gejala radang tenggorokan meliputi:
Terkadang, beberapa orang yang mengalami radang tenggorokan tidak menunjukkan tanda atau gejala di atas. Meskipun begitu, mereka tetap dapat menularkannya kepada orang lain.
Baca juga: Punya Gejala Serupa, Apa Perbedaan Amandel dan Radang Tenggorokan?
Penyebab radang tenggorokan yang paling umum adalah infeksi bakteri Streptococcus grup A, yakni Streptococcus pyogenes. Bakteri ini hidup di hidung dan tenggorokan dan bisa dengan mudah menyebar ke orang lain.
Bakteri ini dapat ditularkan melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin dan tetesan liur atau droplet yang mengandung bakteri.
Seseorang bisa tertular bakteri tersebut dengan cara:
Di samping itu, infeksi virus juga bisa menjadi pemicu munculnya radang tenggorokan. Beberapa virus tersebut di antaranya adalah virus penyebab pilek dan flu (influenza), virus penyebab campak (rubeola), cacar air (varicella zoster), atau virus Corona.
Baca jawaban dokter: Beda sakit tenggorokan karena COVID-19 atau flu biasa?
Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi radang tenggorokan, antara lain:
Dalam mendiagnosis radang tenggorokan, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan berikut:
Advertisement
Cara mengobati radang tenggorokan dapat dilakukan dengan langkah berikut:
1. Antibiotik
Dokter akan meresepkan antibiotik golongan penisilin, seperti amoxicillin. Pengobatan ini diberikan dengan tujuan:
2. Obat pereda nyeri
Jika sakit tenggorokan disertai gejala, seperti demam, pegal linu, dan pusing, Anda bisa minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen.
Apabila gejala yang dirasakan cukup berat, dokter akan meresepkan kombinasi penghilang rasa sakit dan antiradang dari golongan kortikosteroid, yakni methylprednisolone untuk radang tenggorokan.
Ada beberapa cara mengatasi radang tenggorokan yang dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi rasa sakit dan membuat Anda merasa lebih nyaman, antara lain:
Baca juga: 17 Makanan untuk Radang Tenggorokan yang Direkomendasikan
Meski jarang terjadi, radang tenggorokan yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan infeksi bakteri menyebar ke bagian tubuh lainnya dan menimbulkan berbagai komplikasi, seperti:
Terdapat beberapa cara mencegah radang tenggorokan, yaitu:
Segera temui dokter jika Anda mengalami salah satu atau beberapa dari gejala ini:
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis radang tenggorokan agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved