1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Radang telinga tengah atau otitis media bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri
Radang telinga tengah atau otitis media adalah infeksi akibat bakteri atau virus di telinga bagian tengah. Rongga di belakang gendang telinga ini memiliki tulang pendengaran.
Otitis media biasa ditandai dengan pembengkakan dan terkumpulnya cairan dalam telinga bagian tengah, yang menimbulkan nyeri. Kondisi ini biasanya didahului oleh alergi atau batuk pilek.
Radang telinga tengah lebih sering dialami oleh anak-anak daripada orang dewasa. Kondisi ini paling umum diderita oleh anak berusia tiga bulan hingga tiga tahun. Pasalnya, tuba eustachius pada anak-anak belum berkembang dengan sempurna.
Radang pada telinga tengah bisa sembuh dengan sendirinya. Obat antinyeri dapat diberikan oleh dokter sambil memantau proses penyembuhan.
Obat antiobiotik juga dapat digunakan untuk mengatasi otitis media yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Apabila radang teliga tengah terus berlanjut dan tidak diobati dengan saksama, komplikasi jangka panjang dapat terjadi. Misalnya, gangguan pendengaran.
Gejala radang telinga tengah biasanya muncul secara mendadak, dan bisa bervariasi tergantung pada usia penderita.
Berikut beberapa otitis media yang dapat terjadi:
Otitis media akut muncul secara mendadak dan ditandai dengan telinga yang memerah dan membengkak. Cairan dan lendir terperangkap di dalam telinga, menyebabkan anak mengalami demam dan nyeri pada telinga.
Pada kondisi ini, cairan (efusi) dan lendir akan menumpuk di telinga bagian tengah setelah infeksi mereda. Telinga akan terasa penuh dan gangguan pendengaran dapat dialami.
Namun sebagian kasus otitis media efusi juga bisa saja tidak bergejala.
Cairan tetap berada di dalam telinga tengah selama beberapa waktu dan muncul kembali meski tidak ada infeksi yang terjadi. Bila dibiarkan, otitis media kronis dengan efusi dapat menyebabkan infeksi baru sulit sembuh dan mengganggu pendengaran anak.
Baca juga: Congek adalah Radang Telinga yang Picu Cairan Berbau Busuk
Penyebab radang telinga tengah adalah bakteri atau virus yang menginfeksi telinga bagian tengah. Infeksi ini umumnya kelanjutan dari penyakit lain yang menyebabkan tersumbatnya saluran pernapasan, tenggorokan, dan tuba eustachius. Misalnya, flu dan alergi.
Ada dua struktur penting pada anak yang berperan dalam terjadinya radang telinga tengah adalah tuba eustachius dan adenois (amandel).
Tuba eustachius adalah saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung hingga mencapai tenggorokan.
Bagian ujung saluran ini dapat membuka dan menutup untuk mengatur tekanan udara di telinga tengah, menyegarkan udara di dalam telinga, dan membuang cairan dari telinga tengah.
Ketika tuba eustachius mengalami sumbatan, cairan akan menumpuk di telinga bagian tengah. Cairan ini bisa terinfeksi dan menyebabkan gejala otitis media.
Pada anak-anak, bentuk tuba eustachius lebih sempit dan horizontal. Akibatnya, cairan lebih sulit keluar dan saluran ini lebih mudah tersumbat. Oleh karena itu, otitis media lebih sering dialami oleh anak-anak.
Adenoid atau amandel adalah jaringan kecil di belakang hidung, yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Posisi amandel berdekatan dengan ujung tuba estachius, sehingga amandel yang membengkak dapat menyumbat tuba. Inilah yang dapat memicu infeksi telinga bagian tengah.
Pembengkakan dan iritasi amandel lebih sering terjadi pada anak. Pasalnya, anak memiliki ukuran amandel yang relatif lebih besar daripada orang dewasa.
Terdapat sejumlah faktor yang diperkirakan bisa meningkatkan risiko radang telinga tengah. Beberapa faktor risiko tersebut meliputi:
Anak-anak berusia enam bulan hingga dia tahun paling rentan terhadap radang telinga tengah. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk secara sempurna.
Tak hanya itu, bentuk dan ukuran tuba eustachius mereka masih dalam tahap perkembangan, sehingga bisa menambah risiko terjadinya otitis media.
Anak-anak yang sudah bersekolah atau menghabiskan waktu di tempat penitipan bersama anak-anak lain, memiliki risiko lebih tinggi terkena radang telinga tengah daripada anak yang tinggal di rumah. Pasalnya, paparan bakteri dan penyakit akan lebih tinggi.
Anak bayi yang minum susu dari botol, terutama sembari berbaring memiliki risiko lebih tinggi ketimbang bayi yang menyusu langsung.
Infeksi telinga tengah lebih sering terjadi di musim hujan saat banyak yang terserang flu.
Paparan terhadap asap rokok atau udara yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko radang telinga tengah.
Anak dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah lebih rentan mengalami infeksi telinga tengah.
Anak yang tidak diberi ASI juga memiliki risiko lebih tinggi terkena otitis media. ASI dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.
Adanya riwayat keluarga dengan infeksi telinga dapat meningkatkan risiko terjadinya radang telinga tengah.
Diagnosis radang telinga tengah dapat dipastikan dengan beberapa cara berikut:
Advertisement
Cara mengobati radang telinga tengah akan ditentukan oleh dokter berdasarkan beberapa faktor di bawah ini:
Sebagian besar infeksi telinga tidak menyebabkan komplikasi jangka panjang. Akan tetapi, infeksi telinga yang berulang dapat menimbulkan beberapa komplikasi serius. Komplikasi radang telinga tengah meliputi:
Gangguan pendengaran ringan yang hilang timbul umum terjadi pada infeksi telinga. Kondisi ini akan membaik setelah infeksi mereda.
Namun infeksi telinga yang berulang atau adanya cairan dalam telinga tengah dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang lebih serius.
Bila terdapat kerusakan yang menetap pada gendang telinga atau telinga bagian tengah lain, gangguan pendengaran permanen dapat dialami oleh penderita.
Bila gangguan pendengaran terjadi pada anak, terlambat bicara dan tumbuh kembang dapat terjadi.
Infeksi yang tidak diobati dan tidak merespons baik terhadap pengobatan, dapat meluas ke jaringan di sekitarnya. Infeksi bisa menyebar hingga ke tulang di belakang telinga bernama mastoiditis.
Meski jarang, infeksi juga bisa menyebar ke jaringan otak, termasuk membran yang melapisi otak dan memicu meningitis.
Kebanyakan kasus gendang telinga robek bisa sembuh dalam waktu 72 jam. Tetapip ada sebagian kasus, operasi diperlukan untuk memperbaikinya.
Baca juga: Gejala Meningitis Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua
Cara mencegah radang telinga tengah yang disarankan oleh dokter meliputi:
Langkah ini bertujuan mencegah penyakit yang dapat menimbulkan radang telinga tengah, contohnya flu dan infeksi lain.
Menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif tak hanya akan menjauhkan Anda dari otitis media, tapi juga beragam penyakit lainnya.
Langkah ini bisa dilakukan dengan mencuci tangan lebih sering, tidak berbagi makanan atau peralatan makan dengan orang lain, dan membatasi kontak dengan orang sakit.
Khusus untuk bayi dan anak-anak, jangan biarkan mereka menyusu dengan botol sambil berbaring telentang. Orang tua sebaiknya menopang punggung anak agar posisinya sedikit lebih tegak.
Kebanyakan kasus otitis media bisa membaik sendiri dalam beberapa hari, sehingga kunjungan ke dokter biasanya tidak diperlukan. Namun orang tua sebaiknya menghubungi dokter bila ada tanda-tanda berikut:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis radang telinga tengah. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved