1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Widiastuti
Virus rabies menular melalui gigitan hewan dan menyerang otak serta sistem saraf.
Rabies atau penyakit anjing gila adalah infeksi virus yang ditularkan pada manusia dari air liur hewan yang telah terinfeksi. Virus ini biasanya menyebar melalui gigitan atau cakaran hewan mamalia berdarah panas seperti anjing, kelelawar atau rubah.
Penderita rabies bisa sembuh apabila penyakit ini segera ditangani. Namun umumnya, begitu seseorang mulai menunjukkan tanda dan gejala rabies, penanganan sudah terlambat untuk dilakukan.
Penyakit ini hampir selalu menyebabkan kematian bagi penderitanya. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki risiko tertular rabies, vaksinasi adalah langkah pencegahan yang paling efektif.
Penyakit ini menyebabkan infeksi pada otak dan saraf (susunan saraf pusat) yang akut. Penderitanya akan mengalami gejala seperti demam, berhalusinasi dan sakit kepala yang muncul 3-12 minggu setelah digigit. Berikut ini adalah gejalanya.
Gejala rabies pada manusia
Gejala rabies biasanya muncul 3-12 minggu setelah tergigit hewan yang terinfeksi. Pada fase awal, gejalanya mirip flu, dan dapat berlangsung selama beberapa hari. Gejala tersebut di antaranya adalah:
Gejala lain yang dapat muncul beberapa hari kemudian adalah:
Gejala rabies pada hewan
Di Indonesia sendiri, penyebab rabies ternyata masih didominasi oleh penularan dari anjing peliharaan dibanding anjing liar.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dari hewan yang telah terinfeksi rabies dan mungkin saja ada di lingkungan sekitar, di antaranya adalah:
Baca juga: Ciri-ciri Kucing Rabies Ini Bisa Selamatkan Anda dari Penularannya
Infeksi rabies disebabkan oleh virus rabies. Virus ini menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi. Hewan yang terinfeksi dapat menularkan virus dengan menggigit hewan lain atau manusia.
Rabies juga bisa menyebar ketika air liur yang terinfeksi masuk ke luka terbuka atau selaput lendir, seperti mulut atau mata. Hal ini dapat terjadi ketika hewan yang terinfeksi menjilat luka terbuka pada tubuh binatang lain maupun manusia.
Setiap mamalia dapat menularkan virus rabies. Hewan yang dapat menyebarkan virus rabies kepada manusia adalah:
Walaupun jarang terjadi, virus rabies dapat ditularkan ke dalam jaringan dan organ tranplanstasi melalui organ yang telah terinfeksi.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya rabies adalah:
Diagnosis rabies dapat dilakukan setelah virus rabies terdeteksi di otak hewan yang kontak dengan pasien. Untuk mendeteksinya, hewan tersebut harus disuntik mati terlebih dahulu. Selanjutnya, tim medis atau para analis akan mengumpulkan jaringan otak hewan.
Diagnosis pada manusia dilakukan dengan mengumpulkan sampel dan melakukan beberapa teknik, meliputi:
Advertisement
Apabila seseorang telah terinfeksi oleh rabies, maka tidak ada pengobatan efektif yang dapat diberikan pada tahap ini.
Walaupun ada sebagian kecil orang selamat dari penyakit ini, biasanya penyakit ini berakibat fatal (dengan tingkat kematian hampir 100%). Jadi, penanganan yang dapat diberikan bersifat suportif, sebagai berikut ini.
Penanganan awal
Pemberian VAR dilakukan pada kasus luka risiko rendah. Tidak semua kasus memerlukan VAR. Hal ini tergantung riwayat kesehatan pasien. Sementara itu, VAR dan SAR dibutuhkan pada kasus luka risiko tinggi.
Jika seseorang telah digigit oleh hewan yang diketahui mengidap rabies, dokter akan merekomendasikan serangkaian suntikan untuk mencegah infeksi dari virus rabies.
Pemberian immunoglobulin rabies (rabies immune globulin) atau serum antirabies (SAR) dilakukan segera setelah pasien terpapar virus rabies.
SAR berperan sebagai imunisasi pasif penetral yang cepat sebelum sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi sendiri.
Selanjutnya, pasien akan mendapatkan vaksin antirabies (VAR) untuk membantu tubuh mengidentifikasi dan melawan virus rabies. Vaksin ini diberikan sebanyak 5 kali dalam waktu 14 hari.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko rabies, di antaranya adalah:
Baca jawaban dokter: Apakah masih bisa terkena rabies jika sudah divaksin?
Jika Anda telah digigit atau dicakar binatang yang menunjukkan perilaku aneh seperti pada gejala rabies, jangan tunggu sampai gejala rabies muncul.
Segera cari perawatan medis, pada hari yang sama ketika Anda berkontak dengan hewan tersebut. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memutuskan perawatan untuk Anda.
Jika mengalami gigitan hewan, segera temui dokter untuk memeriksa luka Anda. Beri tahu juga tentang luka yang Anda alami. Dokter akan mengajukan pertanyaan berikut ini:
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved