1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Pterygium ditandai dengan mengeruhnya selaput permukaan bola mata di sebelah ataupun kedua mata.
Pterygium adalah terbentuknya jaringan seperti daging berwarna merah muda pada konjungtiva atau selaput bening mata. Jaringan ini biasanya berawal pada pinggir mata di dekat pangkal hidung.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2013, prevalensi pterygium di Indonesia mencapai 8,3 persen. Prevalensi tertinggi, yaitu 25,2 persen ditemukan di Bali. Sementara Jakarta tercatat memiliki angka 3,7 persen, yang merupakan prevalensi terendah.
Bila dibiarkan, pterigium dapat semakin meluas hingga ke bagian tengah mata dan menutupi aksis penglihatan. Kondisi ini kemudin dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
Pterygium juga disebut surfer’s eyes. Pasalnya, kondisi ini sering ditemukan pada atlet atau orang yang kerap beraktivitas di luar ruangan.
Penyakit mata yang tampak mengkhawatirkan ini bukanlah kanker dan tidak berbahaya. Namun pada beberapa sebagian penderita, pterygium dapat menyebabkan gejala yang mengganggu dan memengaruhi rasa percaya diri.
Secara umum, tanda dan gejala pterygium meliputi:
Mungkin saja ada tanda dan gejala pterygium yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan keluhan tertentu , konsultasikanlah dengan dokter.
Penyebab utama pterigium adalah paparan intensif dari sinar ultraviolet (seperti cahaya matahari), mata yang kering, dan iritasi terhadap debu dan angin. Sementara faktor risiko pterigium meliputi sering beraktivitas di luar ruangan.
Diagnosis pterygium dapat ditegakkan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan mengenai gejala yang Anda alami dan melakukan pemeriksaan pada mata Anda.
Pada saat pemeriksaan mata, dokter akan melakukan pemeriksaan pada bagian depan mata Anda menggunakan mikroskop khusus yang disebut slit lamp.
Tingkar keparahan pterygium
Berdasarkan hasil pemeriksaan mata, dokter dapat menentukan derajat pterygium sebagai berikut:
Advertisement
Cara mengobati pterygium umumnya akan tergantung dari tingkat keparahannya dan seberapa lama Anda sudah mengalami kondisi tersebut.
Beberapa metode penanganan pterygium antara lain:
Obat-obatan
Anda mungkin tidak memerlukan pengobatan jika gejala pterigium yang dialami ringan. Namun, jika kondisi ini menyebabkan mata menjadi kemerahan atau iritasi, dokter akan merekomendasikan obat.
Pilihan obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi pterygium adalah salep mata atau tetes mata yang mengandung steroid untuk mengurangi kemerahan, rasa gatal, bengkak, dan nyeri.
Operasi
Pterygium yang besar dan berukuran lebih dari 3 mm mungkin memerlukan tindakan operasi karena dapat menyebabkan mata silinder dan gangguan penglihatan lainnya. Beberapa metode operasi yang dilakukan untuk mengatasi pterygium seperti ini antara lain:
Bare scleral technique dilakukan dengan cara membuang bagian pinggir dan tengah pterygium. Dengan ini, bagian putih mata atau sklera dapat mengalami pertumbuhan kembali.
Angka keberhasilan operasi ini kecil karena angka kekambuhan pterygium yang cukup tinggi setelah metode operasi ini.
Conjunctival autograft technique dilakukan dengan cara menyayat dan mengangkat jaringan pterygium. Dokter juga akan mengambil jaringan dari bagian atas konjungtiva dan kemudian menjahitnya pada area pengangkatan pterygium sebelumnya.
Amniotic membrane grafting hampir sama dengan metode conjunctival autograft technique. Tapi pada metode ini, dokter menggunakan membran amnion untuk menutupi bagian sklera yang kosong setelah pterygium diangkat.
Membran amnion adalah bagian dalam pembungkus janin yang terdiri dari tiga lapisan. Membran ini memiliki efek menghambat peradangan dan terbentuknya jaringan parut pada mata, serta merangsang pertumbuhan sel baru yang sehat.
Terapi adjuvan
Karena angka kekambuhan pterygium setelah operasi cukup tinggi, terapi adjuvan dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada penderita pterygium. Penelitian-penelitian telah membuktikan bahwa angka kekambuhan pterygium menurun drastis apabila diberikan terapi adjuvan. Beberapa metode terapi adjuvan antara lain:
Bila tidak ditangani dengan benar, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Komplikasi pterygium tersebut muncul bila jaringan telah tumbuh sampai menutupi pupil mata.
Cara mencegah pterygium adalah dengan mengenakan kacamata hitam yang mampu menahan radiasi ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB) sebanyak 99-100 persen. Kacamata ini perlu dipakai ketika Anda:
Hubungi dokter bila apabila Anda mengalami gejala-gejala sebagai berikut:
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda dan gejala lain yang terasa mencurigakan.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis pterygium agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved